Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

9 Penyakit Anak yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi Rutin Sejak Bayi

Kinan   |   HaiBunda

Minggu, 10 Mar 2024 13:25 WIB

Imunisasi anak
Imunisasi anak untuk cegah penyakit di masa depan/ Foto: Getty Images/spukkato
Daftar Isi

Imunisasi menjadi salah satu hal penting yang perlu diberikan pada anak sesuai jadwalnya. Mengapa ini penting, karena ada berbagai jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi rutin.

Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi dan anak yang mendapat imunisasi dasar lengkap akan terlindung dari beberapa penyakit berbahaya. Bahkan ini dapat membantu mencegah penularan ke adik, kakak, dan teman-teman di sekitarnya. 

Imunisasi memiliki manfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan anak, sehingga mampu melawan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin tersebut. 

Jadi, imunisasi selain bermanfaat untuk diri anak sendiri juga bermanfaat untuk mencegah penyebaran ke lingkungan sekitarnya. 

Bagaimana jika anak tidak mendapatkan imunisasi?

Apabila anak tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap, maka tubuhnya tidak mempunyai kekebalan yang spesifik terhadap penyakit tersebut. Nantinya, jika kuman berbahaya yang masuk cukup banyak, maka tubuhnya tidak mampu melawan kuman tersebut dan berisiko terinfeksi. 

Anak yang tidak diimunisasi juga berisiko menyebarkan kuman-kuman tersebut ke teman lain di sekitarnya, sehingga dapat menimbulkan wabah.

Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi 

Imunisasi pada dasarnya adalah suatu upaya untuk menimbulkan kekebalan secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpapar oleh pemicunya, anak tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. 

Dikutip dari laman Kemenkes RI, daftar penyakit tersebut dikenal sebagai Penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Apa saja?

1. Cacar air

Cacar air atau varisela (chickenpox) merupakan infeksi primer virus Varicella zoster (VZV). Penyakit menular ini dapat menyerang siapa saja, terutama mereka yang belum mendapat imunisasi. 

Virus tersebut dapat menular atau menyebar melalui kontak langsung dengan ruam. Selain itu, penularan virus cacar air dapat menyebar ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin, kemudian terhirup oleh orang lain melalui droplet di udara.

Gejala khas cacar air yakni ditandai dengan munculnya ruam kemerahan berisi cairan yang sangat gatal di seluruh tubuh.

2. Campak-Rubella

Penyakit campak-rubella merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus campak dan rubela. Cara penularannya yakni melalui percikan ludah penderita pada saat batuk, bersin dan bicara.

Gejala khas campak-rubella di antaranya demam dan muncul bintik kemerahan. Apabila tidak segera ditangani, dapat menyebabkan komplikasi pada penyakit campak termasuk diare, radang paru, radang otak, dan bahkan kematian. 

Imunisasi pun menjadi salah satu langkah penting untuk mencegah campak-rubella, disertai dengan penerapan pola hidup sehat.

3. Polio

Polio adalah penyakit saraf yang menyebabkan kelumpuhan, disebabkan oleh virus Polio. Gejala polio di antaranya lumpuh pada anggota gerak yang sifatnya layu (lemas), terjadi mendadak, kadang disertai demam.

Penularan polio melalui tinja atau air yang tercemar tinja yang mengandung virus polio. Komplikasi yang terjadi termasuk seperti lumpuh permanen, serta kematian jika kelumpuhan mengenai saraf pernapasan.

Penyakit polio dapat dicegah dengan imunisasi sesuai jadwal pada bayi, cuci tangan pakai sabun, dan tidak buang air besar sembarangan.

4. Hepatitis B

Penyakit hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis, yang dapat merusak hati dan sangat berbahaya jika menginfeksi bayi saat lahir atau sebelum usia satu tahun.

Gejala hepatitis B di antaranya badan terasa sangat lemas, mual/muntah, mata dan kulit kekuningan, urine berwarna gelap (seperti air teh), dan warna tinja pucat.

5. Tetanus

Tetanus adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Bakteri ini menghasilkan neurotoksin yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan kejang otot. 

Pada bayi, bentuk paling umum dari tetanus adalah tetanus neonatorum, yang biasanya disebabkan oleh infeksi melalui tali pusat yang tidak steril.

Gejala awal tetanus biasanya muncul sekitar 7 hingga 10 hari setelah infeksi, tetapi bisa juga mulai dari 3 hari hingga 3 minggu. Beberapa gejala yang umum ditemukan antara lain kejang otot, kesulitan menelan, kekakuan pada otot leher, lengan, kaki, dan punggung, serta peningkatan detak jantung.

6. Pertusis

Pertusis atau batuk rejan (atau juga dikenal sebagai penyakit 'batuk 100 hari') adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Cara penularannya melalui percikan ludah saat batuk, bersin dan bicara.

Gejalanya yakni batuk yang terasa berat terjadi secara terus-menerus, diawali tarikan napas panjang lewat mulut seperti bunyi melengking dan terkadang disertai muntah setelah batuk. 

Jika tidak ditangani dapat menimbulkan komplikasi seperti sesak napas, perdarahan pada mata, dan malnutrisi.

7. Difteri

Difteri adalah penyakit akibat infeksi bakteri, yang dapat menyerang semua usia dan mengakibatkan sesak napas bahkan kematian. Cara penularannya melalui percikan ludah saat batuk, bersin, dan bicara, serta penggunaan alat makan minum bersama.

Gejala khas difteri di antaranya nyeri saat menelan, demam, leher bengkak, dan muncul selaput warna putih di dalam tenggorokan.

8. Gondongan

Gondongan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi biasanya menyerang kelenjar parotis (kelenjar yang memproduksi air liur), sehingga memicu pembengkakan. 

Gejala umum saat seseorang mengalami gondongan adalah pembengkakan pada pipi dan rahang. Virus dapat dengan mudah menyebar ke orang lain melalui percikan ludah atau air liur, yang keluar dari mulut atau hidung. 

Penyakit ini perlu diatasi dengan baik karena dapat memicu komplikasi pada pengidapnya, seperti penyebaran infeksi virus pada otak hingga kehilangan pendengaran.

9. Tuberkulosis

Vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin) merupakan vaksin yang diberikan dalam upaya pencegahan tuberkulosis. Ini menjadi salah satu imunisasi yang wajib diberikan pada bayi sebelum menginjak usia 3 bulan. 

Tuberkulosis sendiri adalah penyakit menular yang menyerang paru-paru akibat infeksi bakteri. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang mengalami batuk kronis dan sesak napas. Untuk mencegah rantai penularan penyakit tuberkulosis, maka diperlukan imunisasi BCG.

Demikian ulasan tentang macam-macam penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi rutin bagi bayi. Ingat, pastikan untuk selalu memeriksa jadwal imunisasi Si Kecil dan penuhi hak hidup sehatnya ya, Bunda!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda