Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

4 Cara Merawat Bayi Kuning di Rumah agar Bilirubin Cepat Normal

Kinan   |   HaiBunda

Selasa, 19 Mar 2024 17:45 WIB

4 Cara Merawat Bayi Kuning di Rumah agar Bilirubin Cepat Normal
Ilustrasi Cara Merawat Bayi Kuning di Rumah agar Bilirubin Cepat Normal/Foto: Getty Images/Nattakorn Maneerat
Daftar Isi
Jakarta -

Bayi dengan penyakit kuning atau jaundice biasanya terlihat memiliki warna kekuningan pada kulit dan matanya. Hal ini terjadi ketika terdapat terlalu banyak bilirubin dalam darah bayi. Bagaimana cara merawat bayi kuning di rumah?

Sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu tentang bilirubin. Dikutip dari Kids Health, bilirubin adalah zat kuning yang berasal dari pemecahan normal sel darah merah. Hati mengeluarkan bilirubin dari darah dan membuangnya ke usus sehingga bisa keluar dari tubuh.

Hati bayi yang baru lahir belum mampu mengeluarkan bilirubin seperti halnya hati orang dewasa. Penyakit kuning pun terjadi ketika bilirubin menumpuk lebih cepat daripada kemampuan hati memecahnya dan mengeluarkannya dari tubuh.

Sebagian besar jenis penyakit kuning akan hilang dengan sendirinya, tetapi jenis lainnya mungkin memerlukan pengobatan untuk menurunkan kadar bilirubin.

Tanda dan gejala bayi kuning

Bayi yang mengalami jaundice biasanya memiliki kulit yang tampak kuning. Dimulai dari wajah, lalu dada dan perut, kemudian kaki. Bagian putih mata bayi juga tampak kekuningan.

Selain itu, bayi dengan kadar bilirubin yang sangat tinggi mungkin akan mudah mengantuk, rewel, lemas, atau kesulitan menyusu. Segera hubungi dokter jika bayi memiliki keluhan berikut:

  • Tidak dapat menyusu dengan baik
  • Tampak lebih mengantuk dari biasanya
  • Mengalami kondisi kuning yang semakin parah

Penyebab kondisi kuning pada bayi baru lahir

Banyak bayi baru lahir yang sehat mengalami penyakit kuning fisiologis atau 'wajar'. Ini biasanya terjadi karena bayi baru lahir memiliki lebih banyak sel darah dibandingkan orang dewasa.

Sel-sel darah ini tidak hidup lama, jadi lebih banyak bilirubin yang dihasilkan ketika sel-sel tersebut terurai. Penyakit kuning jenis ini muncul 2–4 hari setelah bayi lahir dan hilang saat bayi berusia 2 minggu. Bayi bisa terkena penyakit kuning jika:

Lahir lebih awal

Bayi prematur biasanya belum mampu untuk mengeluarkan bilirubin. Mereka juga dapat memiliki masalah pada kadar bilirubin yang lebih rendah dibandingkan bayi yang lahir kemudian.

Tidak mendapat cukup ASI

Hal ini sering terjadi pada beberapa minggu pertama kehidupan, misalnya karena ASI belum keluar atau bayi masih kesulitan menyusu. Jika bayi menderita penyakit kuning jenis ini (disebut breastfeeding jaundice), sebaiknya berikan ASI lebih sering karena dapat menurunkan risiko penyakit kuning. Konsultan laktasi mungkin dapat membantu.

Cara merawat bayi kuning di rumah

Ilustrasi Ibu MenyusuiIlustrasi Bunda Menyusui/Foto: Getty Images/iStockphoto/geargodz

Dokter dapat mengetahui apakah bayi mengalami penyakit kuning atau tidak berdasarkan menguningnya kulit dan bagian putih matanya. Semua bayi baru lahir biasanya diperiksa kondisi penyakit kuningnya sebelum meninggalkan rumah sakit.

Bayi dengan gejala penyakit kuning akan menjalani tes darah untuk memeriksa kadar bilirubin. Berikut beberapa cara merawat bayi kuning di rumah yang dapat coba diterapkan:

1. Tingkatkan frekuensi menyusui

Dikutip dari Parenting First Cry, sering menyusui akan membantu menghilangkan bilirubin dari aliran darah, kemudian dikeluarkan melalui feses dan urine. 

Bunda juga harus mengonsumsi makanan sehat saat menyusui bayi baru lahir. Pilih makanan yang bergizi seimbang, jangan lupa sertakan sayuran berdaun hijau, makanan dengan lemak sehat, biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, dan daging.

Hal lain yang juga dapat membantu Bunda menjalin hubungan menyusui dengan bayi baru lahirnya adalah kontak kulit (skin-to-skin contact). Hal ini membantu menetapkan jadwal menyusui sejak dini, yang pada gilirannya membantu menurunkan kadar bilirubin.

2. Sinar matahari

Spektrum cahaya biru yang ditemukan secara alami di sinar matahari membantu memecah kelebihan bilirubin untuk membantu tubuh mengeluarkannya. Secara berkala, ajak bayi berjemur.

Dalam kasus tertentu, bayi kuning mungkin memerlukan fototerapi di rumah sakit dengan menggunakan peralatan khusus. Namun, ini biasanya memerlukan rujukan dari dokter.

3. Asupan vitamin D

Sebuah penelitian menemukan bahwa bayi dengan penyakit kuning memiliki kadar vitamin D yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang tidak menderita penyakit kuning. Bunda dapat mengonsumsi asupan vitamin D, baik dari makanan maupun suplemen, karena dipercaya akan masuk ke dalam ASI dan meningkatkan kadar vitamin D pada bayi. 

Menempatkan bayi di tempat yang terkena sinar matahari, seperti disebutkan sebelumnya, juga dapat membantu kadar vitamin D.

4. Pijat bayi

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pijatan dengan menggunakan minyak lembut, disertai dengan paparan sinar matahari pagi, dapat meningkatkan frekuensi buang air besar pada bayi. Pada akhirnya, hal ini kemudian membantu pembuangan bilirubin.

Demikian ulasan tentang cara merawat bayi kuning di rumah agar bilirubin cepat normal. Apabila setelah dilakukan tips-tips di atas kondisi kuning pada bayi tak kunjung membaik, jangan tunda untuk segera konsultasi lagi ke dokter ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda