HaiBunda

PARENTING

Kenapa Warna Kulit Bayi Baru Lahir Bisa Berubah?

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 25 Mar 2024 21:55 WIB
ilustrasi Warna Kulit Bayi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/kaew6566

Begitu bayi lahir, tak sedikit orang tua merasa cemas dengan penampilan kulit bayi mereka. "Apakah bayi saya terlalu merah?","Kenapa kulitnya menguning?" dan masih banyak lagi.

Terkait dengan hal tersebut, sebenarnya warna kulit pada bayi baru lahir memang bisa sangat bervariasi. Kulit bayi bisa berwarna merah jambu (pink) dan putih atau kekuningan hingga kemerahan yang khas. Bahkan dari satu momen ke momen berikutnya, warna kulit ini bisa berbeda-beda tergantung tingkat aktivitas bayi, Bunda.

Dilansir laman Intermountain Healthcare, kulit bayi baru lahir normal umumnya berwarna ungu kemerahan saat lahir dan dapat berubah menjadi merah cerah saat bayi menangis. Selama beberapa hari pertama kehidupan, kulit secara bertahap kehilangan warna merah ini.


Selain itu, tangan dan kaki bayi baru lahir mungkin terasa dingin dan tampak membiru. Memasuki hari ketiga, kulit mungkin juga tampak agak kuning.

Ternyata, ada alasan medis di balik perubahan kulit bayi, Bunda. Simak penjelasannya berikut ini ya!

Bagaimana kulit bayi baru lahir bisa berubah?

Saat bayi lahir, warna kulitnya bisa bervariasi. Umumnya, bayi akan memiliki kulit berwarna merah tua hingga ungu saat dilahirkan. Saat bayi menarik napas pertama, warna kulitnya biasanya berubah menjadi merah. Warna merah ini biasanya memudar pada hari pertama.

Kulit kekuningan juga bisa menjadi ciri khas saat bayi lahir. Namun kulit kuning juga bisa menjadi tanda adanya masalah mendasar, terutama jika kondisinya memburuk.

Perlu diketahui juga, seorang bayi mungkin lahir dengan tangan dan kaki berwarna kebiruan. Selama beberapa hari berikutnya setelah lahir, warna biru ini akan memudar. Tetapi bila kulit biru muncul di bagian lain tubuh bayi, maka sebaiknya segera periksa ke dokter, Bunda.

Kenapa kulit bayi baru lahir bisa berubah?

Ada beberapa alasan mengapa warna kulit bayi bisa berbeda-beda, Bunda. Berikut alasannya:

1. Merah gelap

Mengutip Medical News Today, saat bayi lahir, mereka memiliki kulit yang tipis dan tembus pandang. Artinya, darah dan struktur pembuluh darah bayi dapat terlihat melalui kulitnya, sehingga menimbulkan rona merah tua.

2. Kuning

Penyakit kuning bisa menjadi penyebab bayi memiliki kulit kekuningan. Penyakit kuning sangat umum terjadi pada bayi baru lahir dan biasanya akan hilang tanpa pengobatan.

Penyakit kuning pada bayi baru lahir dapat disebabkan kadar bilirubin yang tinggi atau hiperbilirubi. Saat sel darah terurai, mereka akan menghasilkan zat kuning yang disebut bilirubin. Hati bayi baru lahir mungkin perlu berkembang selama beberapa hari sebelum dapat mengeluarkan bilirubin dengan sendirinya.

3. Biru

Tangan dan kaki berwarna biru juga bisa menjadi ciri khas bayi baru lahir. Bayi baru lahir belum memiliki sistem peredaran darah yang berkembang sepenuhnya. Memiliki sistem peredaran darah yang belum matang dapat berarti aliran darah ke tangan dan kaki mereka berkurang, sehingga membuat kulit yang melapisinya tampak kebiruan.

Kapan warna kulit bayi yang asli dapat terlihat?

Penelitian dari tahun 2017 menemukan bahwa kulit bayi berubah secara signifikan seiring bertambahnya usia. Para peneliti mencatat bahwa kulit bayi menjadi lebih cerah dan tidak terlalu merah pada usia 2 sampai 20 bulan. Selain itu, ditemukan peningkatan pigmen kuning pada kulit bayi hingga usia 20 bulan.

Namun, penelitian ini dilakukan dengan ukuran sampel yang kecil, serta latar belakang ras dan etnis yang tidak jelas. Berbagai warna kulit etnis dapat mengalami transisi yang berbeda, menjadi lebih gelap atau lebih terang seiring berjalannya waktu.

Penelitian lain untuk mengetahui kapan warna kulit bayi yang asli akan terlihat juga masih terbatas. Bila Bunda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang warna kulit Si Kecil, sebaiknya segera berbicara dengan dokter ya.

Ilustrasi Bayi Baru Lahir/ Foto: Getty Images/iStock

Perubahan warna kulit bayi baru lahir yang perlu dikonsultasikan ke dokter

Warna kulit bayi seringkali dapat membantu mengidentifikasi kemungkinan masalah lain tubuhnya. Penting bagi orang tua untuk mendeteksi dan memberi tahu dokter bila terjadi perubahan warna kulit. Berikut beberapa perubahan warna kulit bayi yang perlu diperhatikan:

1. Warna kuning semakin jelas

Mengutip laman resmi Children's Hospital of Philadelphia, lebih dari separuh bayi baru lahir mengalami penyakit kuning, yakni warna kuning pada kulit dan mata, selama minggu pertama. Kondisi ini biasanya bersifat sementara, namun mungkin merupakan tanda penyakit lain yang lebih serius.

Penyakit kuning disebabkan oleh pemecahan sel darah merah. Ketika sel-sel darah merah dipecah, hemoglobin diubah menjadi bilirubin dan biasanya dikeluarkan oleh hati.

Pada bayi baru lahir, proses tersebut belum sepenuhnya berkembang, sehingga terjadi penumpukan bilirubin berlebih. Nah, karena bilirubin mempunyai pigmen atau pewarna, maka bisa menyebabkan mata, kulit, dan jaringan bayi tampak menguning.

Ketika fungsi hati matang, penyakit kuning akan hilang. Bayi prematur lebih mungkin terkena penyakit kuning. Warna kuning pada kulit seringkali terlihat dengan menekan lembut dahi atau dada bayi dan melihat warnanya kembali.

Pengobatan penyakit kuning bergantung pada banyak faktor, termasuk penyebab dan tingkat keparahannya. Perawatan sering kali mencakup penggunaan lampu khusus yang disebut fototerapi dan transfusi darah.

Bayi dengan penyakit kuning mungkin mengalami masalah makan dan mudah rewel atau lesu. Hubungi dokter anak bila bayi memiliki tanda-tanda ini ya, Bunda.

2. Warna biru yang tidak kunjung hilang

Saat bayi pertama kali lahir, kulit tangan dan kakinya mungkin tetap berwarna kebiruan selama beberapa hari. Hal tersebut merupakan respons normal terhadap sirkulasi darah bayi baru lahir yang belum matang.

Jika warna biru tidak berubah menjadi merah muda atau menetap, atau ada semburat biru pada bayi secara keseluruhan, ini mungkin menandakan adanya masalah. Warna biru di kulit bisa menjadi tanda sianosis dan sering terlihat pada bayi yang mengalami kelainan jantung. Sianosis dapat terjadi karena jantung tidak dapat memompa darah beroksigen ke seluruh tubuh. Kesulitan bernapas juga dapat menyebabkan sianosis. Orang tua perlu konsultasikan dengan dokter anak dengan segera bila bayi mengalami warna biru yang tak kunjung hilang dengan gejala sesak napas.

Demikian serba-serbi warna kulit bayi baru lahir. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(aci/ank)

Simak video di bawah ini, Bun:

3 Tips Memilih Perhiasan untuk Bayi Baru Lahir

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Rini Yulianti & Suami Boyong Anak Pindah ke Australia, Intip 5 Potret Pamit ke Keluarga

Mom's Life Nadhifa Fitrina

3 Posisi Bayi 9 Bulan untuk Menentukan Persalinan yang Aman

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Komik Bunda: Sunat Itu Apa Sih, Bun?

Komik Bunda Nabila Syifa Sabrina

Transmart Full Day Sale Hadir lagi! Besok Ada Diskon Besar 50%+20%

Mom's Life Triyanisya & Sandra Odilifia

Sunat untuk Anak Perempuan: Anjuran Larangan & Bahaya Medisnya

Parenting Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Bukan Singkatan, Ternyata Ini Kepanjangan Lambang 'S' di Baju Superman Bun!

Komik Bunda: Sunat Itu Apa Sih, Bun?

3 Posisi Bayi 9 Bulan untuk Menentukan Persalinan yang Aman

Naura Ayu Ulang Tahun Ke-20, Nola B3 Ungkap Haru & Kenang Lagu Duet 7 Tahun Lalu

Hobi Minum Manis, Perempuan Ini Jalani Operasi 300 Batu Ginjal

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK