PARENTING
10 Dongeng Anak Islami Terbaik Sebelum Tidur yang Kaya Pesan Moral
Annisya Asri Diarta | HaiBunda
Sabtu, 20 Apr 2024 20:20 WIBMembacakan dongeng untuk Si Kecil sebelum tidur bukan hanya membangun bonding, tetapi juga menyampaikan pesan yang bernilai pendidikan. Dongeng-dongeng Islami adalah salah satu pilihan terbaik untuk mengisi waktu tidur mereka dengan kebaikan dan pesan moral yang berharga.
Setiap dongeng tidak hanya menawarkan cerita yang menarik, tetapi juga mengandung pesan-pesan moral yang mendalam yang akan membantu membentuk karakter Si Kecil.
Dari kisah-kisah tentang kebaikan, kesabaran, hingga pentingnya berbagi, dongeng-dongeng ini akan membawa anak-anak pada perjalanan magis ke dunia moral yang penuh inspirasi.
Dengan membacakan dongeng Islami sebelum tidur, pengetahuan Si kecil akan bertambah untuk diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya itu, dongeng Islami juga dapat memberikan momen refleksi yang berharga bagi perkembangan spiritual dan moral Si Kecil.
10 Dongeng Islami Terbaik Sebelum Tidur yang Kaya Pesan Moral
Mengutip berbagai sumber, berikut dongeng-dongeng Islami yang kaya pesan moral. Simak selengkapnya, Bunda untuk menemani tidur Si Kecil.
1. Umar bin Khattab yang tegas
Umar bin Khattab merupakan salah satu sahabat mulia Rasul. Masa kekhalifahannya berlangsung selama 10 tahun.
Beliau tercatat dalam sejarah sebagai seorang khalifah yang menjadi kekuatan besar baru di wilayah Timur Tengah. Beliau menaklukkan Kekaisaran Sasaniyah, bahkan berhasil mengambil alih kepemimpinan dua pertiga wilayah Kekaisaran Romawi Timur.
Masa kekhalifahan Umar bin Khattab menjadi masa terbaik sepanjang sejarah pribadi yang tegas dan keras, pasca wafatnya Rasul dan Abu Bakar. Umar bin Khattab memiliki pribadi yang tegas dan keras, bahkan sempat dikhawatirkan umat Islam ketika beliau menggantikan Abu Bakar sebagai khalifah.
Sebagaimana dikisahkan dalam buku 150 kisah Umar bin Khattab oleh Ahmad Abdul al-Thahtawi bahwa diriwayatkan dari Said ibnu al-Musayyib, Umar naik ke atas mimbar Rasul dan berpidato. Dia berkata, “Wahai sekalian manusia, telah sampai kepadaku bahwa kalian merasa takut kepadaku, maka dengarkanlah apa yang kukatakan.”
Ada keistimewaan Umar bin Khattab yang diutarakan Rasul. Abu Hurairah berkata, “Pada umat terdahulu ada orang-orang yang diberi ilham. Jika ada pada seseorang dari umatku, maka dia adalah Umar." Selanjutnya, ketika sedang berada di dalam surga. Saat itu ada seorang wanita yang sedang berwudu di samping sebuah istana. Aku bertanya (kepada para Malaikat): ‘Milik siapa istana ini?’ Mereka menjawab: ‘Istana ini milik Umar’.
2. Kunjungan ke surga
"Suatu hari saya dijemput dua orang," kata Nabi Muhammad SAW, beliau menceritakan mimpinya. “Kami pergi berjalan-jalan hingga tiba di sebuah kebun yang sangat luas. Kebun itu begitu indah. Saya belum pernah melihatnya.”
“Kami masuk dan menemukan sebuah kota yang bangunannya terbuat dari batu bata emas dan batu bata perak. Kami juga bertemu dengan orang-orang yang sebagian tubuhnya sangat bagus dan sebagian lagi sangat buruk,” lanjut Nabi Muhammad SAW.
“Kedua orang tadi menyuruh orang-orang itu untuk masuk ke dalam sungai yang lebar. Air sungai itu putih, seperti susu,” kata Nabi Muhammad SAW.
“Setelah keluar dari sungai itu, orang-orang tadi berubah. Tubuh mereka bagus-bagus, tidak ada bagian yang buruk. Belakangan, aku diberi tahu bahwa tempat yang kudatangi itu adalah surga. Tapi saat itu, saya belum boleh tinggal di sana,” tutup Nabi Muhammad SAW.
3. Uswatun tidak lagi memakai parfum menyengat
Uswatun suka sekali memakai parfum ketika sehabis mandi. Selain menyegarkan, parfum juga membuat tampil percaya diri. Itulah kenapa ia rajin memakainya.
Begitu juga sore hari, Uswatun selalu menggunakan parfum lembut yang memang khusus bagi anak-anak. Fungsinya untuk menghilangkan bau badan.
Uswatun selalu memilih dan sangat menyukai aroma parfum yang lembut dan segar. Kebetulan sebulan yang lalu ibunya habis pulang umrah dan membelikan oleh-oleh yang salah satunya adalah parfum.
“Parfumku habis Ibu,” kata Uswatun.
“Iya, Nak. Besok Ibu belikan, ya,” jawab ibunya.
Sore itu Uswatun memakai parfum ibunya. Tak terasa ternyata baunya sangat menyengat menurut teman-temannya. Di saat itu, Uswatun ada jadwal mengaji di mushala dekat rumah.
“Baunya menyengat, Us,” ucap temannya.
“Iya, betul,” sahut teman lainnya sambil menutup hidung.
Uswatun pun segera pulang untuk mandi dan ganti baju. Ia berjanji, tidak akan memakai parfum yang aromanya menyengat lagi. Memang parfum yang baunya menyengat sangat mengganggu orang di sekelilingnya. Apalagi kalau waktu salat, bisa jadi menggangu kekhusyukan.
Maka Abu Hurairah pun berkata, “Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Siapa pun wanita yang memakai wewangian, kemudian keluar menuju masjid, maka salatnya tidak diterima hingga dia mandi," (H.R. Abu Dawud).
4. Kecil dan tetap
Kotak sumbangan lewat ketika Habil dan Akbar sedang mendengarkan khutbah. Akbar memasukkan uang yang telah disiapkan dari rumah. Kemudian Akbar mendorong kotak itu ke depan Habil. Habil mendorong kotak sumbangan itu ke Jamaah yang di sebelahnya.
“Tumben,” bisik Akbar.
“Ribet kalau sedekah tiap ke masjid,” bisik Habil.
“Tapi sedekah itu amalan yang bagus,” jawab Akbar.
“Memang,” Habil membetulkan posisi duduknya. Ia menatap lurus ke penceramah.
“Terus?” tanya Hasil.
“Uang sedekah selama satu bulan kumpulkan. Jadi jumlahnya banyak. Lalu kumasukkan ke kotak sumbangan di awal bulan,” jelas Habil.
Akbar menggangguk-angguk dan melihat ke mimbar. Tiba-tiba ia menoleh dan mencolek paha Habil. “Bukankah yang bagus itu amalan yang dilakukan secara tetap walaupun sedikit?” "Eh, iya betul juga kamu, Bar," Habil menggaruk kepalanya.
5. Kewajiban untuk berzakat fitrah
Tak terasa Lebaran tinggal dua hari lagi. Sabtu sore, aku membantu Ibu menyiapkan makanan untuk berbuka puasa. Ibu juga sibuk menyiapkan beras sebanyak 10 kg untuk berzakat fitrah bagi Ibu, Bapak, Kakak, dan aku.
Aku bertanya kepada Ibu tentang zakat fitrah tersebut. Ibu menjelaskan kalau zakat merupakan salah satu dari rukun Islam yang wajib untuk ditunaikan oleh umat muslim. Zakat fitrah diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya.
Dalam surat. At-Taubah ayat 60 dijelaskan tentang ketentuan delapan golongan orang yang berhak menerima zakat, yaitu fakir, miskin, amil, mualaf, riqab, gharimin, fisabilillah, serta ibnu sabil. Selanjutnya, zakat fitrah itu wajib ditunaikan sekali setahun, yaitu sebelum salat Idul Fitri.
Aku bertanya lagi tentang kewajiban zakat. Ibu menjelaskan bahwa dalam surat At-Taubah ayat 103 dijelaskan, “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka ….”
Selanjutnya dalam H.R. Abu Daud, "Barang siapa mengeluarkannya sebelum salat Idul Fitri, maka itu adalah zakat yang diterima. Bila ia mengeluarkannya setelah salat Idul Fitri, maka itu menjadi sedekah biasa.”
Jadi, zakat fitrah hukumnya wajib ditunaikan bagi setiap muslim. Oleh karena makanan pokok di Indonesia itu mayoritas beras, maka zakat fitrah berupa 2,5 kg beras yang disesuaikan dengan konsumsi sehari-hari.
6. Mendahulukan posisi tidur menghadap kanan
Salah satu adab tidur dianjurkan untuk miring ke kanan. Bahkan Rasulullah juga menganjurkan untuk tidur miring menghadap ke kanan. Artinya, tumpuan pada rusuk kanan. "Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu," (H.R. Al-Bukhari).
"Ayah, mengapa kok suka tidur miring ke kanan?" tanya Davian suatu pagi.
"Oh iya, Nak. Karena tidur miring ke kanan itu dapat menurunkan aktivitas sistem saraf, sehingga sangat dianjurkan," jawab Ayah.
Bagaimana pun, posisi tidur yang baik sangat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang. Davian memang tergolong anak yang cerdas. Rasa ingin tahunya sangat tinggi terhadap sesuatu yang belum diketahuinya.
"Ayah, manfaatnya apa sih jika Davian tidurnya miring ke kanan?" desak Davian sambil menyentuh tangan Ayah.
"Banyak nasehatnya, Nak. Misalnya, mendapatkan pahala karena menjalankan sunnah Rasul," jawab Ayah sambil mengelus tangan Davian.
"Kalau dari sisi kesehatan, Ayah?" tanya Davian.
"Dapat mengistirahatkan otak sebelah kiri, mempercepat pengeluaran cairan di usus, mengurangi beban jantung, mengosongkan kandung empedu pankreas, menghalangi tekanan hati berlebihan pada lambung, meningkatkan waktu penyerapan zat gizi, mempermudah proses kerja batang tenggorokan kaki kiri," jelas Ayah dengan panjang lebar.
Davian terlihat diam sambil mengangguk-angguk tanda mengerti. Mulai saat itu, Davian selalu berusaha tidur dengan menghadap ke kanan. Davian ingin meneladani Rasulullah.
7. Salat sunnah gerhana bulan
Salat gerhana bulan merupakan salat sunnah. Waktu melaksanakan salat gerhana bulan pada saat terjadi gerhana hingga selesai gerhana. Salat dilakukan dua rakaat tanpa didahului dengan adzan dan ikamah. Sesuai tuntunan syariat, umat Islam dianjurkan melakukan salat gerhana bulan.
Rasulullah memerintahkan untuk menyerukan ash shalatu jamiah. Artinya, panggilan untuk melakukan salat secara berjamaah. Hal ini untuk menghadirkan rasa takut kepada Allah. Di sisi lain, sunnah ini juga sebagai pengingat hari kiamat.
Haydar penasaran mengapa ibunya melakukan salat saat terjadi gerhana bulan. “Ibu, mengapa melakukan salat saat gerhana bulan?” tanya Haydar.
"Iya, karena merupakan ibadah sunnah. Dalam Hadis yang diriwayatkan Bukhari menjelaskan bahwa jika kalian melihat gerhana, maka bersegeralah untuk melaksanakan salat. Nah, gerhana yang dimaksud bisa saat gerhana bulan atau gerhana matahari. Niat salat gerhana bulan adalah usholli sunnatal khusuufi rok’ataini lillahi ta’aalaa. Artinya, aku niat salat gerhana bulan dua rakaat karena Allah," jawab Ibu menjelaskan.
“Oh … begitu ya, Bu,” ucap Haydar.
“Iya, Nak. Jadi, ketika terjadi gerhana bulan, kita umat muslim dianjurkan untuk melakukan salat gerhana bulan. Saat gerhana bulan merupakan waktu mustajab untuk berdoa. Oleh sebab itu, sebaiknya memperbanyak zikir, melantunkan doa, dan beramal kebajikan lainnya,” ujar Ibu.
“Wah, aku jadi tahu sekarang. Terima kasih banyak Bu, penjelasannya,” kata Haydar.
8. Kelaparan
Pada suatu masa, sebagian besar orang kehabisan bahan makanan. Tidak ada satu pun bahan makanan yang bisa dimakan. Mereka mendatangi Rasulullah SAW, meminta izin untuk menyembelih unta mereka.
Kemudian Rasulullah SAW, mengizinkan.
“Bagaimana jika untamu habis?” tanya Umar ketika bertemu mereka. Mereka tidak bisa menjawab. Lalu mereka menanyakan hal itu kepada Rasulullah SAW.
“Kumpulkan kelebihan makanan dari orang-orang,” jawab Rasulullah SAW.
Orang-orang berdatangan membawa kelebihan makanan yang mereka punya. Semua makanan itu diletakkan di atas tikar. Rasulullah SAW berdiri dan berdoa. Kemudian beliau meminta orang-orang mengambil makanan yang ada di atas tikar dan makanan itu cukup untuk semua orang.
9. Umar bin Khatab mencium Hajar Aswad karena sunnah
Anak yang baik, tahukah kamu bahwa Hajar Aswad itu batu yang diturunkan dari surga? Batu itu awalnya lebih putih dari susu. Karena dosa manusia, batu tersebut menjadi berwarna hitam.
Rasulullah bersabda: "Demi Allah, Allah akan mengutus batu tersebut pada hari kiamat dan ia memiliki dua mata yang bisa melihat, memiliki lisan yang bisa berbicara dan akan menjadi saksi bagi siapa yang benar-benar menyentuhnya."
Bahkan Umar bin Khattab juga mencium Hajar Aswad karena pernah melihat Rasulullah menciumnya. Jadi, kamu harus tahu bahwa mencium Hajar Aswad itu termasuk ajaran Nabi. Rasulullah selalu mencium Hajar Aswad ketika akan melaksanakan umrah. Para sahabat juga melaksanakan ajaran baginda Rasul, seperti halnya Umar ketika mencium Hajar Aswad.
Mencium Hajar Aswad juga dikenal sebagai istilam. Caranya dengan meletakkan tangan pada Hajar Aswad dan menempelkan mulut pada tangan dan menciumnya. Pada saat ibadah haji, jika kita tidak memungkinkan mengusap dan menciumnya, maka bisa memberikan isyarat ke arahnya.
Mengusap dan mencium Hajar Aswad untuk mengikuti kebiasaan Rasulullah, sebagai bukti cinta umatnya kepada beliau. Kisah Umar bin Khattab memberi hikmah kepada kaum muslimin untuk ikhlas dan mengikuti tuntunan Nabi.
10. Cepat bayar
Sarah dan Fitri berdiri di depan pagar rumah yang sangat besar. Pintu pagar itu terbuka, sehingga tampak taman yang sangat indah.
Bunga mawar aneka warna tumbuh di tengah-tengah taman. Di dekatnya tergantung pohon-pohon anggrek yang juga sedang berbunga. Semua cantik.
Di garasi, ada beberapa orang yang sedang menaikkan karung-karung ke mobil. “Apa isi karung itu?” tanya Sarah.
“Setiap awal Ramadan, pemilik rumah ini mengirimkan beras dan lain-lain ke panti-panti asuhan,” jelas Fitri.
“Zakat?” tanya Sarah.
“Mungkin,” jawab Fitri. “Sepertinya ia ingin segera membayar zakat, seperti pesan Rasul.”
Kisah ini mengajarkan bahwa seluruh kewajiban dan tanggung jawab yang ada di dunia hendaknya disegerakan seperti pesan Nabi Muhammad SAW.
Demikian dongeng anak Islami terbaik sebelum tidur. Semoga bermanfaat untuk pengantar tidur Si Kecil, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)