PARENTING
Pahami Tanda-tanda Infeksi Saluran Kemih Penyebab Anak Sakit Buang Air Kecil
Kinan | HaiBunda
Minggu, 14 Apr 2024 04:00 WIBSalah satu penyebab keluhan anak sakit saat buang air kecil adalah infeksi saluran kemih (ISK). Apa saja faktor penyebab dan tanda-tanda infeksi saluran kemih pada anak?
Dikutip dari Healthline, infeksi saluran kemih pada anak merupakan kondisi yang cukup umum terjadi. Bakteri yang masuk ke uretra biasanya akan keluar melalui buang air kecil. Namun, jika bakteri tidak dikeluarkan dari uretra, bakteri tersebut dapat tumbuh di dalam saluran kemih dan menyebabkan infeksi.
Saluran kemih terdiri dari bagian tubuh yang terlibat dalam produksi urine, yaitu:
- Ginjal: Menyaring darah dan cairan ekstra untuk menghasilkan urine
- Ureter: Membawa urine dari ginjal ke kandung kemih
- Kandung kemih: Menampung urine
- Uretra: Mengosongkan urine dari kandung kemih ke luar tubuh
Anak dapat terkena ISK ketika bakteri memasuki saluran kemih, kemudian naik ke uretra dan masuk ke dalam tubuh. Dua jenis ISK yang paling mungkin menyerang anak-anak adalah infeksi kandung kemih dan infeksi ginjal.
ISK yang menyerang kandung kemih disebut sistitis. Ketika infeksi berpindah dari kandung kemih ke ginjal, kondisi ini disebut pielonefritis. Keduanya dapat diobati dengan antibiotik, tetapi infeksi ginjal dapat menyebabkan komplikasi lebih serius jika tidak segera ditangani dengan tepat.
Tanda-tanda infeksi saluran kemih pada anak
Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), gejala klinis ISK pada anak sangat bervariasi, bergantung pada usia, tempat infeksi, dan beratnya reaksi peradangan.
Perlu diketahui bahwa pada sebagian anak, ISK tidak menunjukkan gejala klinis dan disebut dengan ISK asimtomatik.
Pada bayi baru lahir (neonatus), gejala klinis tidak spesifik sehingga sering tidak terdeteksi, dapat berupa kesulitan minum, tampak kuning, gagal tumbuh, muntah, diare, suhu tubuh turun atau meningkat.
Sementara itu, pada bayi usia satu bulan sampai satu tahun, gejala klinis dapat berupa demam, penurunan berat badan, gagal tumbuh, nafsu makan berkurang, rewel, tampak kuning, kolik, muntah, dan diare.
Kemudian pada anak lebih besar, gejala penyakit biasanya lebih khas. Beberapa di antaranya berupa gejala lokal saluran kemih, seperti anak sakit saat buang air kecil, anyang-anyangan, mengompol, urine keruh, dan nyeri pinggang.
Selain itu, dapat dijumpai tanda-tanda lain seperti mual, muntah, diare, demam tinggi disertai menggigil, yang kadang-kadang sampai kejang.
Penyebab ISK pada anak
ISK paling sering disebabkan oleh kuman Escherichia coli (E. coli), yaitu sekitar 60-80 persen. Kuman ini berasal dari saluran cerna.
Selain kuman E. coli, anak sakit buang air kecil akibat ISK juga bisa disebabkan karena infeksi kuman lain, seperti klebsiela, enterokokus, dan berbagai kuman lainnya.
Diagnosis infeksi saluran kemih
ISK ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium.
Untuk pemeriksaan laboratorium, biasanya meliputi pemeriksaan air kemih (urinalisis), biakan air kemih, dan pemeriksaan darah. Urinalisis dilakukan untuk melihat tanda infeksi seperti adanya leukosit (sel darah putih), reaksi nitrit, dan leukosit esterase. Untuk biakan air kemih, diperlukan pengambilan sampel urine yang sesuai.
Langkah-langkah pencegahan infeksi saluran kemih
Dikutip dari laman Kemenkes RI, ISK dapat dicegah dengan hal-hal berikut:
- Selalu membersihkan area kemaluan setelah buang air besar atau berkemih
- Menghindari kebiasaan suka menahan buang air kecil
- Memperbanyak minum air putih agar buang air kecil bisa teratur
Jika gejala anak sakit buang air kecil sudah sangat mengganggu, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Dengan begitu, dokter dapat mengetahui penyebab keluhan yang dialami dan memberikan pengobatan yang tepat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)