PARENTING
Diana Rikasari Cerita Tentang Putranya yang Autis, Sebut Bangga dan Bersyukur
Annisa A | HaiBunda
Kamis, 04 Apr 2024 17:28 WIBHari Autisme Sedunia atau World Autism Awareness Day diperingati setiap tanggal 2 April. Diana Rikasari turut merayakan momen ini dengan memberi ucapan menyentuh kepada sang putra.
Penulis berusia 39 tahun itu dikaruniai seorang anak laki-laki yang didiagnosis autism spectrum disorder (ASD). Dalam unggahan terbarunya di media sosial, ia memperlihatkan potret sang putra yang bernama Shahmeer. Diana kemudian memaparkan kondisi yang dialami oleh Shahmeer.
"Happy World Autism Acceptance Day. My son is autistic, non-verbal, has very minimum level of comprehension, cannot read nor write nor count. (Selamat Hari Autisme Sedunia. Anak saya adalah penyandang autisme, non-verbal, tingkat pemahamannya sangat minim, tidak bisa membaca, menulis, dan berhitung)" tulisnya di akun Instagram @dianarikasari.
Dengan kondisi tersebut, Diana menyebut bahwa anaknya tidak bisa awas terhadap bahaya sehingga harus diawasi setiap hari. Bocah berusia 10 tahun itu juga masih memakai popok.
Diana Rikasari merasa bangga dan bersyukur karena dikaruniai seorang putra seperti Shahmeer. Meski begitu, Diana tak memungkiri bahwa ia mengalami kesulitan dalam mengasuh anak berkebutuhan khusus.
"I am thankful for life, for him, for everything he is, although our life is not at all 'easy'. (Aku mensyukuri hidup, untuk dia, untuk segala apa adanya, meski hidup kita sama sekali tidak 'mudah')," ia bercerita.
"It felt very difficult in the earlier years, but nowadays, it's the life we know, and we embrace it with love and only love. I am a proud mother of an autistic young boy, and I have never cowered from society's standard of normalcy. (Rasanya sangat sulit di tahun-tahun sebelumnya, namun saat ini, itulah kehidupan yang kami kenal, dan kami menerimanya dengan cinta dan hanya cinta. Saya bangga menjadi ibu dari seorang anak laki-laki autis, dan saya tidak pernah takut dengan standar kenormalan masyarakat)," imbuhnya.
Setiap kali pergi jalan-jalan bersama Shahmeer, Diana dan sang putra banyak mendapatkan tatap dari orang-orang asing di sekitar mereka. Namun Diana tak berkecil hati, Bunda. Ia bahkan membiarkan mereka bertanya-tanya mengenai kondisi sang putra.
"Going out with him has always invited many stares from strangers due to the odd noises and body movements he makes, sometimes followed by major meltdowns in public areas too. (Berpergian dengannya selalu mengundang tatapan dari orang asing karena suara-suara aneh dan gerakan tubuh yang ia lakukan, terkadang juga disertai dengan major meltdowns di tempat umum)," ujar Diana.
"But I don't want our life to stop just because all that. Let them stare, let them wonder, even better, let them ask me and I will always happily explain about autism. (Tapi aku tidak ingin hidup kita berhenti hanya karena itu. Biarkan mereka menatap, bertanya-tanya, dan saya akan dengan senang hati menjelaskan tentang autisme)," ia menambahkan.
Diana mendapatkan banyak pelajaran dari pengalamannya sebagai orang tua dengan anak penyandang ASD. Baca di halaman setelah ini.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(anm/som)
PELAJARAN YANG DIPETIK