Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

9 Cara Mendidik Anak Autis dengan Gaya Parenting yang Tepat Penuh Kasih Sayang

Hasna Fadhilah   |   HaiBunda

Minggu, 14 Jan 2024 14:15 WIB

Cara mendidik anak autis yang tepat
Cara mendidik anak autis yang tepat/ Foto: Getty Images/aquaArts studio
Daftar Isi

Bunda yang memiliki anak autis pasti paham betapa menantang mendidik dan mendampingi pertumbuhan mereka. Anak autis memiliki cara berpikir dan belajar yang berbeda dari anak-anak pada umumnya. Hal ini membuat mereka membutuhkan pendekatan yang khusus dalam mendidik dan mendampinginya. 

Salah satu tantangan terbesar dalam mendidik anak autis ialah menghadapi perilaku mereka yang unik. Anak autis seringkali lebih hiperaktif, susah fokus dan susah mengontrol emosinya.

Mereka juga kesulitan dalam berkomunikasi atau bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Maka dari itu, diperlukan strategi dan cara mendidik anak autis yang tepat dan penuh kasih sayang untuk Si Kecil agar dapat berkembang dengan optimal. Berikut ini beberapa tips untuk mendidik anak dengan gaya parenting yang tepat. 

Mengenal gangguan spektrum autisme

Gangguan spektrum autisme adalah kondisi perkembangan di mana anak menunjukkan pola perilaku, komunikasi, interaksi sosial, dan cara belajar yang berbeda dengan kebanyakan orang. Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention, gangguan spektrum autisme atau ASD disebabkan karena perbedaan fungsi otak, meski begitu penyebab pastinya masih belum jelas diketahui.

Para ilmuwan meyakini bahwa penyebab anak autis yaitu bisa terjadi dikarenakan beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan otak, seperti faktor genetik, faktor lingkungan seperti terpapar logam berat atau infeksi virus, dan faktor terlahir dari orang tua lanjut usia atau lahir prematur. 

Gejala yang biasanya ditunjukkan oleh anak dengan gangguan autisme yaitu mereka kesulitan memahami isyarat sosial atau berinteraksi dengan orang lain. Anak autis juga umumnya memiliki perilaku yang terbatas dan repetitif, contohnya anak akan sangat terobsesi dengan sesuatu atau sangat sensitif terhadap suara ataupun sentuhan. 

Gejala autis akan muncul umumnya sebelum anak berusia tiga tahun dan dapat berlangsung seumur hidup, meski begitu gejalanya dapat membaik seiring berjalannya waktu. Pada beberapa anak, mereka mengalami perkembangan normal hingga usia 18-24 bulan, lalu berhenti berkembang atau bahkan kehilangan kemampuan yang sebelumnya sudah dimiliki.

Untuk mengetahui apakah anak menderita gangguan autsime atau tidak, dokter akan melakukan pengamatan perilaku dan perkembangan mereka sebelum mendiagnosis. 

Seiring dengan bertambahnya usianya, anak dengan gangguan autisme mungkin akan mengalami kesulitan dalam bersosialisasi, berkomunikasi atau memahami perilaku orang di sekitar mereka. Selain itu mereka juga lebih rentan mengalami kondisi seperti kecemasan, depresi atau ADHD. Oleh karena itu, anak dengan gangguan autisme membutuhkan pendampingan dan cara mendidik yang tepat.

9 Cara mendidik anak autis dengan gaya parenting yang tepat penuh kasih sayang

Membesarkan anak dengan gangguan autisme bisa menjadi perjalanan yang penuh tantangan bagi orang tua. Seringkali Ayah dan Bunda menghadapi rintangan saat berusaha memberikan pendampingan dan dukungan terbaik untuk Si Kecil. Ada beberapa tips yang bisa Bunda lakukan sebagai cara yang tepat dalam mendidik anak autisme, berikut beberapa di antaranya. 

1. Perkaya diri dengan pengetahuan seputar autisme

Langkah awal dalam mendidik anak yang didiagnosis autis yaitu memahami lebih dalam mengenai autisme lebih dalam. Bunda dapat memelajari gangguan spektrum autisme dengan membaca buku, artikel, atau sumber-sumber kredibel lainnya.

Selain itu, Bunda dapat menghadiri workshop atau seminar dengan pemateri profesional di bidangnya. Semakin Bunda mengenal mengenai autisme, maka Bunda akan semakin siap dalam mendukung anak dan memperjuangkan kebutuhan mereka. 

2. Bergabung dengan komunitas autisme

Bergabung dengan kelompok atau komunitas autisme, bisa menjadi pilihan tepat lainnya untuk berbagi pengalaman dengan sesama orang tua. Bunda dapat bertukar cerita atau nasihat dan mendapatkan dukungan emosional dari orang tua dengan anak autisme.

Membangun hubungan yang lebih luas akan menciptakan rasa kebersamaan dan pemahaman, sehingga mengurangi perasaan terisolasi. Ini tentu bisa menjadi kesempatan untuk Bunda dalam belajar mendidik dan mendampingi anak autis. 

3. Cari bantuan profesional

Berkonsultasi dengan profesional, seperti dokter anak, terapis wicara atau konselor yang berpengalaman dalam autsime, dapat menjadi panduan bagi para orang tua termasuk Bunda.

Para profesional ini dapat menawarkan strategi yang menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak autis dan menyediakan sumber-sumber penting lainnya sebagai dukungan tambahan. Jadi, Bunda, jangan ragu untuk menghubungi dan berkonsultasi dengan ahlinya, ya!

4. Perhatikan perawatan diri sendiri

Membesarkan anak dengan Autisme bisa melelahkan, baik secara fisik maupun emosional. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk meluangkan waktu untuk merawat diri. Ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan dalam rangka merawat diri, seperti olahraga rutin, tidur yang cukup, lakukan aktivitas yang disukai, dan cari dukungan emosional dari orang-orang terdekat.

Dengan merawat diri sendiri, Bunda akan menjadi orang tua yang lebih baik, Bunda akan lebih banyak memiliki energi dan kesabaran dalam merawat anak autis. 

5. Ciptakan rutinitas untuk anak

Anak-anak dengan gangguan autisme biasanya lebih merasa nyaman berada di lingkungan yang terstruktur. Bunda dapat membuat rutinitias harian untuk buah hati.

Rutinitas harian yang konsisten dapat membantu Si Kecil merasa aman dan mengurangi kecemasan mereka. Bunda bisa memulainya dengan menetapkan waktu makan, tidur atau kegiatan rekreasi. Gunakan alat bantu visual, misalnya seperti timer untuk membantu anak memahami dan mengantisipasi kegiatan sehari-hari. 

6. Berikan dukungan sensorik

Anak autis seringkali memiliki preferensi dan kepekaan sensorik yang unik. Bunda bisa mencoba mengenali preferensi dan kepekaan tersebut dan menciptakan lingkungan yang bisa mengakomodasi kebutuhan mereka. Misalnya dengan mencoba meredamkan suara bising di sekitar lingkungan rumah, menyediakan mainan atau alat sensorik untuk anak. 

7. Dorong komunikasi dan keterampilan sosial anak

Komunikasi dan keterampilan dan bersosialisasi umumnya menjadi salah satu tantangan yang sering dialami oleh anak autis. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, maka anak autis membutuhkan dukungan terutama dari orang tuanya. Dorong anak untuk mengomunikasikan kebutuhan mereka dengan menggunakan metode yang disukai, entah itu dalam bentuk isyarat.

Selain itu, untuk mengembangkan keterampilan sosialnya, Bunda dapat mengajak anak dalam kegiatan playdate atau bergabung dengan kelompok keterampilan sosial. 

8. Rayakan pencapaian Si Kecil

Perkembangan anak autis berbeda dengan anak normal seusianya. Maka dari itu, penting bagi para orang tua untuk setidaknya merayakan pencapaian anak, tidak peduli seberapa kecil apresiasi yang kita tunjukkan.

Hal ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri anak dan memotivasi mereka untuk terus berkembang secara bertahap. Selain itu, langkah ini dapat membantu Ayah dan Bunda untuk tetap positif dan berfokus pada perjalanan dalam mendidik anak autis. 

9. Penuh Kesabaran dan Fleksibel

Kesabaran dan fleksibilitas merupakan kunci dalam mendampingi anak autis. Pahamilah Bunda, bahwa mungkin ada beberapa hari yang lebih menantang dibanding biasanya. Oleh sebab itu, hadapi situasi dengan lebih tenang dan tunjukkan kesabaran kepada anak setiap kali menghadapi tantangan.

Demikianlah Bunda, beberapa cara mendidik anak autis yang tepat sebagai strategi pembelajaran dalam mendampingi Si Kecil. Dengan dukungan orang tua yang tepat, anak autis dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri dan bahagia. Semoga informasi artikel di atas dapat bermanfaat untuk Bunda, ya!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda