PARENTING
Bahaya Orang Tua Jika Punya Anak Kesayangan, Jangan Anggap Sepele Bun
Annisya Asri Diarta | HaiBunda
Rabu, 01 May 2024 16:20 WIBPilih kasih orang tua menjadi hal yang terkadang tidak disadari Bunda dan Ayah dalam mendidik anak-anak. Ketika orang tua memiliki anak kesayangan dalam keluarga, hal ini dapat menimbulkan masalah serius ke depannya.
Disadari atau tidak, sebagian besar orang tua tidak mau mengakui bahwa mereka menunjukkan kasih sayang berlebih kepada salah satu anaknya. Hal ini berdampak jangka panjang pada kesehatan mental salah satu dari anak tersebut sebagai orang dewasa dan hubungan keluarga.
Sikap pilih kasih dari orang tua yang disebut sebagai Perlakuan Diferensial orang tua (PDT) ini, telah menjadi fokus utama dalam penelitian psikologis. PDT mencakup berbagai perilaku seperti memberikan perhatian lebih kepada satu anak daripada yang lain, memberikan pujian, atau hukuman secara tidak adil, dan memperlakukan anak-anak dengan cara yang berbeda berdasarkan karakteristik pribadi mereka.
Dampak PDT terhadap perkembangan anak sangat signifikan. Anak yang menjadi korban PDT akan mengalami masalah emosional seperti rendah diri, kecemasan, atau depresi. Mereka juga mengalami masalah perilaku seperti perilaku agresif atau sikap bermusuhan terhadap saudara mereka, yang mendapatkan perlakuan yang lebih baik.
Penelitian menunjukkan bahwa PDT dapat merusak hubungan antara saudara, mengganggu ikatan keluarga yang sehat, bahkan meningkatkan risiko terjadinya konflik antara anggota keluarga di masa depan. Dalam beberapa kasus, PDT juga dapat meningkatkan risiko anak mengalami masalah mental dan emosional hingga dewasa.
Salah satu faktor yang memperkeruh masalah PDT adalah persepsi anak tentang ketidakadilan dalam perlakuan orang tua. Jika seorang anak merasa bahwa dia tidak diperlakukan secara adil oleh orang tuanya. Hal ini menyebabkan ketidakpuasan, kekecewaan dan perasaan terpinggirkan.
Apakah orang tua dapat menghindari anak favorit di tengah bahayanya?
Menilik laman BBC, Lseorang profesor psikologi terapan di Northeastern University Amerika, aurie Kramer, mengatakan bahwa kecenderungan untuk memiliki anak kesayangan bermula dari penilaian atas perilaku anak itu sendiri.
"Perlakuan istimewa mungkin dimulai bagi orang tua karena satu anak lebih mudah untuk diasuh, mereka mungkin lebih berhubungan dengan anak tersebut, melihat kesamaan antara mereka dan anak tersebut," katanya pada beberapa waktu lalu.
Terkadang, kecenderungan untuk mengistimewakan satu anak muncul karena alasan yang tidak langsung terlihat. Misalnya, satu anak mungkin lebih mudah diasuh daripada yang lain. Hal ini bisa terjadi karena anak tersebut memiliki kepribadian atau minat yang lebih mirip dengan orang tua.
Hal ini dapat membuat orang tua merasa lebih dekat dan terhubung dengan anak tersebut, akhirnya memberikan lebih banyak perhatian dan dukungan kepadanya.
Kramer juga menunjukkan bahwa kesamaan antara orang tua dengan anak menjadi faktor yang memengaruhi terjadinya PDT. Orang tua melihat refleksi dari diri mereka sendiri dalam anak tertentu, baik dalam kepribadian, minat atau kecenderungan perilaku.
Sebagai hasilnya, mereka akan merasa lebih terhubung secara emosional dengan anak tersebut dan cenderung memberikan perhatian yang lebih besar kepadanya.
Walaupun perbedaan dalam perlakuan antara anak-anak dalam keluarga mungkin tampak kecil pada awalnya. Namun seiring waktu, perbedaan tersebut dapat menjadi masalah yang lebih serius. Ketidakadilan atau ketidaksetaraan yang dihadapi oleh anak-anak, dapat menyebabkan perasaan tidak adil, frustrasi, bahkan kebencian terhadap saudara-saudara mereka atau terhadap orang tua mereka.
Penelitian terhadap remaja dan orang tua, menyoroti bahwa topik PDT sering kali tidak dibicarakan secara terbuka dalam keluarga. Kondisi ini dapat menciptakan hambatan yang signifikan dalam mencapai penyelesaian terhadap masalah yang akan timbul akibat perlakuan yang tidak adil atau pilih kasih.
Kramer menambahkan “Jika situasi ini ditangani dengan cara yang sensitif, di mana tidak ada seorang pun yang merasa disalahkan atau bahwa ini adalah kesalahan mereka, Bunda dapat melakukan percakapan yang lebih terbuka dengan semua pihak untuk memahaminya,” kata Kramer pada beberapa waktu lalu melalui BBC.
Misalnya, orang tua dapat bertanya mengapa anak merasa lebih memilih saudara kandungnya. Jika orang tua mendengarkan, kemudian memberikan alasan atas perbedaan perilaku tersebut kepada seorang anak, hal itu akan menghasilkan keajaiban. Anak mungkin menyadari bahwa ada alasan praktisnya dan ini bukan tentang kakaknya yang lebih disayangi.
Cara memperlakukan anak favorit tanpa terlihat memihak
Mengutip Melbourne Child Psychology bahwa memihak pada anak favorit tidak selamanya buruk dan terdapat cara-cara untuk memperlakukan anak favorit tanpa terlihat dalam keluarga. Simak selengkapnya, Bunda.
- Memahami perbedaan antara cinta dan favoritisme adalah langkah penting, dalam membangun hubungan yang sehat dengan anak-anak. Keduanya bukanlah hal yang sama, Bunda dapat mencintai seluruh anak sambil memiliki kecenderungan khusus pada salah satu anak dalam kesempatan yang berbeda.
- Jangan merasa bersalah, karena hal ini akan menciptakan ketegangan dalam keluarga. Memiliki kecenderungan khusus pada salah satu anak merupakan perasaan yang bisa muncul secara alami, hanya saja perlu untuk dikelola dengan bijaksana agar tidak merugikan hubungan dengan anak-anak yang lain.
- Memberikan perhatian ekstra kepada anak-anak merupakan langkah yang sangat penting dalam memastikan bahwa semua anak merasa dicintai dan dihargai. Hal-hal sederhana seperti berpelukan, berbicara, atau bermain bersama dapat memperkuat ikatan keluarga dan membantu mengurangi perasaan cemburu atau tidak dihargai.
- Menjaga keseimbangan dalam memberikan perhatian dan dukungan kepada setiap anak sangat penting dalam mencegah terjadinya hal merugikan. Hindari memberikan perlakuan istimewa secara konsisten kepada satu anak dibandingkan yang lain, karena hal ini dapat meningkatkan perasaan tidak adil dan membuat anak yang merasa diabaikan atau kurang dicintai.
- Bunda perlu memastikan untuk memberikan kasih sayang secara setara dan tanpa syarat pada anak-anak, sehingga mereka merasa dicintai dan dihargai. Meski perbedaan dalam pemberian persetujuan dan penghargaan berdasarkan pencapaian dan perilaku masing-masing anak, prinsip dasarnya adalah bahwa cinta orang tua tidak tergantung pada hal itu.
Demikian ulasan tentang bahaya orang tua memiliki anak kesayangan. Semoga bermanfaat, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
5 Cara Mengajarkan agar Anak Merasa Berharga & Mencintai Diri Sendiri
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
20 Perbuatan Orang Tua yang Tanpa Disadari Menyakiti Hati Anak, Hindari ya Bun
Pentingnya Mengatasi Inner Child agar Tak Pengaruhi Pola Asuh Bunda pada Si Kecil
Kini Jadi Psikolog, Caca Tengker Tak Ingin Andalkan Teori dalam Mengasuh Anak
Kunci Sukses Pola Asuh Ideal, Ini Saran Ahli
TERPOPULER
Mau Dapat Uang Belanja Rp5 Juta? Ikut Voting Produk Favorit di Pilihan Bunda Awards 2025 Yuk!
Kisah Cinta Larissa Chou dan Suami Dijodohkan Teman, Tiga Bulan Kenal Langsung Nikah
Tanaman 'Bergetah' Nikel Paling Langka dan Berharga di Dunia Ternyata Ada di Indonesia
5 Potret Danish Anak Ketiga Kesha Ratuliu, Mulai Renang di Usia 3,5 Bulan
Kenali 'Fantastic Five' Fase Perkembangan Anak Usia 5 Tahun
REKOMENDASI PRODUK
20 Rekomendasi Kursi Makan Bayi hingga untuk Belajar Duduk, Pilih yang Terbaik untuk Si Kecil
KinanREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Blush On Cream Tahan Lama dan Low Budget
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Merek Pelumas Vagina yang Aman untuk Berhubungan Intim & Cara Memilihya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Susu UHT untuk Anak & Panduan Memilih yang Terbaik
KinanREKOMENDASI PRODUK
Review Professional Air Fryer Oxone vs Glasstop Smart Fryer, Mana Pilihan Bunda?
Tim HaiBundaTERBARU DARI HAIBUNDA
5 Potret Ramzi Jadi Wakil Bupati Pertama Kali Rayakan HUT ke-80 RI, Gaya Istri & Anak Bikin Salfok
Kenali 'Fantastic Five' Fase Perkembangan Anak Usia 5 Tahun
Tanaman 'Bergetah' Nikel Paling Langka dan Berharga di Dunia Ternyata Ada di Indonesia
5 Potret Danish Anak Ketiga Kesha Ratuliu, Mulai Renang di Usia 3,5 Bulan
Amankah Ibu Hamil Makan Sayuran Mentah?
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Mengenal Ortu Erin yang Disebut Tak Kalah Tajir dengan Andre Taulany
-
Beautynesia
Diam-Diam Suka, Kenali 5 Tanda Bahasa Tubuh Seseorang Tertarik Padamu
-
Female Daily
Bantu Memperkuat Rambut, Ini 2 Hair Care Terbaru Dyson yang Layak Dicoba!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Gaya Arumi Bachsin Menang Kostum Adat Terbaik di HUT RI, Dapat Hadiah Kambing
-
Mommies Daily
Waspada Selingkuh Emosional, 15 Tanda yang Sering Tak Disadari