
parenting
Ciri-ciri Weight Faltering, Kondisi saat Bayi Gagal Bertumbuh
HaiBunda
Kamis, 02 May 2024 15:40 WIB

Daftar Isi
Berat badan bayi susah naik perlu diwaspadai karena bisa menjadi tanda terjadinya weight faltering atau kondisi gagal tumbuh. Pertumbuhan bayi tentu diharapkan berjalan normal dan sehat. Tetapi, terdapat beberapa masalah kesehatan pada pertumbuhan bayi yang sering ditemukan yakni weight faltering.
Lalu, apakah itu weight faltering dan apa penyebab serta ciri-cirinya? Berikut informasi mengenai weight faltering yang wajib Bunda dan Ayah pahami.
Apa itu weight faltering?
Pertumbuhan pada anak merupakan salah satu aspek terpenting yang harus diperhatikan oleh Bunda dan Ayah. Secara umum, terdapat banyak jenis gangguan pertumbuhan yang ditemukan pada bayi, salah satunya adalah weight faltering.
Weight faltering adalah kondisi saat berat badan bayi tidak bertambah dengan cukup, atau saat berat badan bayi berada di bawah rata-rata standar usianya. Pada umumnya, weight faltering juga dapat diartikan sebagai kegagalan untuk bertumbuh di mana balita tidak memiliki berat dan tinggi badan yang normal sesuai usianya.
Mengutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI, Survei Kesehatan Nasional 2008 menunjukkan 37 persen prevalensi perawakan pendek terjadi pada balita. Hal ini akibat kurangnya pasokan gizi saat pertumbuhan dan berat badan saat lahir yaitu di bawah standar 2,5 kilogram.
Oleh karena itu, penting bagi Ayah dan Bunda untuk memahami lebih lanjut mengenai gangguan pertumbuhan anak, yakni gagal tumbuh atau weight faltering yang masuk dalam kondisi malnutrisi.
Apakah gagal tumbuh atau weight faltering sama dengan stunting?
Stunting adalah kondisi di mana ketika ukuran fisik anak tidak normal sesuai usianya, dengan kata lain ia memiliki tinggi atau panjang tubuh yang kurang. Anak-anak yang mengalami stunting berisiko lebih tinggi terkena penyakit menular, gangguan perkembangan kognitif dan fisik, dan bisa menyebabkan kematian.
Melansir dari Kementerian Kesehatan RI, terdapat empat masalah gizi pada anak yang dapat menyebabkan stunting yaitu weight faltering, underweight, gizi kurang, dan gizi buruk. Untuk mencegah stunting, keempat masalah gizi tersebut harus dihindari terlebih dahulu, yang dimulai sejak masa kehamilan sampai anak berumur 2 tahun atau 1000 hari pertama kehidupan. Â
Standar porsi makanan ibu hamil dan balita agar terhindar dari weight faltering
Untuk menghindari weight faltering, Bunda harus memerhatikan kandungan gizi yang baik supaya memenuhi standar makanan kaya zat gizi. Dilansir dari Pedoman Pendidikan Gizi dalam Pemberian Makanan Tambahan Lokal bagi Ibu Hamil dan Balita oleh Kementerian Kesehatan RI, makanan kaya zat gizi bersumber dari karbohidrat (nasi, jagung, sagu, kentang, singkong, dll), protein hewani (telur, ikan, ayam, daging, dll), protein nabati (tahu, tempe, kacang-kacangan, atau hasil olahan lainnya), serta vitamin dan mineral yang terkandung pada sayuran dan buah-buahan.
Berikut ini acuan standar porsi makanan untuk ibu hamil dan balita untuk satu kali:
Makanan ibu hamil
Porsi sekali makan ibu hamil dapat terpenuhi dari:
- Nasi/pengganti: 1 piring (200 gram)
- Lauk hewani: 2 potong sedang (100 gram)
- Lauk nabati: 1 potong sedang (50 gram)
- Sayuran: 1/2 mangkuk (150 gram)
- Buah: 2 potong sedang (100 gram)
Makanan balita
Porsi sekali makan untuk balita usia 12-59 bulan terpenuhi dari:
- Nasi/pengganti: ½ piring (100 gram)
- Lauk hewani: 1 potong sedang (40 gram)
- Lauk nabati: 1 potong sedang (50 gram)
- Sayuran: ½ mangkuk (50 gram)
- Buah: 1 potong sedang (50 gram)
Sedangkan untuk bayi berusia 6-11 bulan, makanan dapat disesuaikan dengan usia, frekuensi, jumlah, dan tekstur (lumat/lembek).
Penyebab weight faltering
Weight faltering disebabkan oleh beberapa faktor yang ditemukan pada konsumsi zat gizi, bahkan keadaan psikis yang dialami ibu melahirkan.
- Bayi lahir prematur
- Kekurangan gizi yakni kurangnya asupan gizi dan nutrisi pada ibu hamil dan bayi
- Depresi atau kecemasan ibu pasca melahirkan
- Proses menyusui bayi yang tidak efektif
- Menolak atau susah makan
- Malabsorpsi yaitu gangguan proses penyerapan nutrisi makanan
- Faktor stabilitas rumah tangga seperti kesulitan ekonomi, sering berpindah, dan tinggal berkerumun
Ciri-ciri weight faltering pada bayi
Weight faltering yang terjadi pada bayi dapat terlihat dari beberapa kondisi yang muncul pada pertumbuhan fisiknya sebagai berikut.
- Berat badan tidak bertambah sesuai standar usia bayi setiap bulannya
- Penurunan berat badan yang signifikan
- Kekurangan gizi yang parah
- Bayi memiliki ukuran fisik yang lebih pendek dan kecil
Cara mengatasi weight faltering
Bayi yang mengalami weight faltering atau gagal tumbuh perlu segera diberikan penanganan yang tepat. Secara garis besar, pemberian makanan dengan asupan gizi dan nutrisi yang cukup menjadi kunci utama untuk mengembalikan berat badan bayi ke angka yang sesuai standar.
Untuk memantau pertumbuhan pertumbuhan bayi, Bunda dan Ayah dapat memanfaatkan Kartu Menuju Sehat (KMS) dan Buku Kesehatan Ibu dan Anak atau Buku KIA. Selain itu, ada beberapa cara untuk mengatasi kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada bayi seperti berikut ini.
- Melakukan konsultasi dengan dokter anak maupun ahli gizi
- Memberikan ASI secara teratur, disarankan untuk memeras ASI untuk meningkatkan suplai ASI
- Pemberian suplemen makanan dengan panduan ahli gizi
- Hindari memberi makan berlebihan pada bayi yang kekurangan gizi karena akan menyebabkan malabsorpsi dan diare
- Dukungan pengobatan psikologis bagi ibu yang mengalami depresi
Cara mencegah weight faltering
Bunda harus sedini mungkin menghindari kemungkinan terjadinya weight faltering pada bayi yang dapat dimulai saat masa kehamilan. Selama mengandung, ibu hamil perlu memerhatikan porsi makanan dengan kandungan gizi yang sesuai standar seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Bila ibu hamil mengalami gangguan pada kondisi psikis seperti kecemasan maupun depresi, konsultasi dengan psikiatri perlu dilakukan untuk mendapatkan pengobatan. Setelah bayi lahir, sangat baik bila Bunda dan Ayah segera mendaftar KMS dan Buku KIA untuk memantau pertumbuhan bayi.
Pemberian ASI yang optimal juga dapat membantu memberikan nutrisi bayi untuk pertumbuhan berat badan. Sama seperti sebelumnya, porsi makanan untuk bayi juga perlu diperhatikan agar mengandung sumber-sumber zat gizi dan nutrisi menurut standar yang berlaku.
Itulah informasi seputar weight faltering atau gagal tumbuh pada bayi yang sudah Bubun rangkum. Dengan demikian, Bunda dan Ayah dapat segera memantau kondisi pertumbuhan si kecil agar terhindar dari kekurangan gizi. Semoga sehat selalu.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
7 Penyebab Anak Sudah Makan Banyak Tapi Berat Badan Susah Naik

Parenting
Mengenal Berat Badan Kurang atau Underweight pada Anak

Parenting
Malnutrisi: Penyebab, Gejala, Pencegahan dan Pengobatannya

Parenting
Dampak Anak Tak Mengenal Sinyal Lapar & Kenyang, Berat Sulit Naik hingga Stunting

Parenting
7 Hal Perlu Dilakukan Jika Kenaikan BB Anak Seret, Jangan Sampai Weight Faltering


5 Foto
Parenting
5 Potret Artis Rayakan Hari Guru Nasional 2023, Quinn Salman Beri Hadiah Spesial
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda