Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Malnutrisi: Penyebab, Gejala, Pencegahan dan Pengobatannya

ZAHARA ARRAHMA   |   HaiBunda

Rabu, 01 May 2024 04:00 WIB

Malnutrisi anak
Malnutrisi anak/ Foto: Getty Images/studio_77-28
Daftar Isi

Malnutrisi adalah kondisi tubuh yang kerap menjadi masalah kesehatan pada anak-anak hingga orang dewasa. Malnutrisi dapat berakibat lebih buruk bila tidak segera diperiksakan dan diatasi. Oleh sebab itu, Bunda perlu mewaspadai tanda-tandanya pada anak.

Untuk itu, penting untuk mengetahui apa saja gejala yang menandakan kondisi satu ini. Nah, Bunda, mari ketahui informasi seputar malnutrisi, yuk. Simak selengkapnya di bawah ini.

Masalah kekurangan gizi atau malnutrisi di Indonesia

Dalam mewujudkan tercapainya generasi emas, pemerintah Indonesia perlu membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Hal ini bisa dimulai dari perbaikan gizi yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak, sehingga nantinya memiliki daya saing kuat di mata dunia.

Namun sayangnya, masih banyak anak-anak Indonesia mengalami malnutrisi. Mengutip dari laman Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, terdapat beberapa permasalahan malnutrisi yang menjadi sorotan, yakni stunting, balita kurang gizi (wasting), obesitas pada usia produktif (≥ 18 tahun), dan kekurangan gizi mikro seperti zat besi atau anemia.

UNICEF Indonesia juga menyatakan bahwa seperlima atau sekitar 20 persen anak-anak yang berusia di tingkat sekolah dasar dan sekitar 15 persen remaja Indonesia memiliki berat badan yang melebihi angka normal atau obesitas. Selain itu, lebih dari dua juta balita mengalami malnutrisi tingkat akut, sehingga dapat mengancam keberadaan jiwa mereka di kemudian hari. 

Dengan parahnya kondisi dari masalah malnutrisi yang dihadapi rakyat Indonesia saat ini, tentu diperlukan banyak hal dalam mengantisipasi dan menguranginya. Untuk lebih jelasnya, perlu dipahami apa itu malnutrisi dan tanda-tandanya.

Apa itu malnutrisi?

Tubuh yang sehat adalah tubuh yang tercukupi asupan kebutuhan nutrisinya, baik dari berbagai jenis maupun jumlahnya. Dengan tercapainya angka kebutuhan nutrisi harian, maka kita tak perlu merasa khawatir terhadap permasalahan malnutrisi.

Melansir dari John’s Hopkins Medicine, malnutrisi adalah sebuah kondisi saat tubuh tidak menerima asupan nutrisi dengan baik, seperti kekurangan vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya yang dibutuhkan tubuh dalam menjaga fungsi dan kinerja organ.

Nutrisi yang dimaksud dalam kondisi malnutrisi ini adalah nutrisi makro dan mikro. Untuk nutrisi makro meliputi karbohidrat, lemak, dan protein, sedangkan nutrisi mikro yaitu mineral dan vitamin.

4 jenis malnutrisi

Kondisi malnutrisi dapat terjadi apabila anak maupun orang dewasa mengalami kekurangan asupan gizi atau sebaliknya, yakni kelebihan gizi. Untuk lebih jelasnya, malnutrisi terbagi-bagi menjadi beberapa jenis. Menurut World Health Organization (WHO), malnutrisi dalam hal kekurangan gizi terbagi menjadi empat jenis, yaitu:

1. Wasting

Kondisi ini ditandai dengan berat badan yang tidak sebanding dengan tinggi tubuh, alhasil tubuh akan memiliki bentuk yang kurus. Wasting sering dikenali dengan penurunan berat badan yang begitu cepat dan sulitnya dalam menambah berat badan. 

Malnutrisi jenis ini terjadi ketika seseorang tidak mendapatkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang mencukupi, atau sering mengalami penyakit yang berkepanjangan. Wasting pada anak-anak dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi jika tidak ditangani dengan baik. 

2. Stunting

Stunting adalah kondisi ketika tinggi badan seseorang terhitung rendah untuk usianya. Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis atau berulang, biasanya terkait dengan kemiskinan, kesehatan dan gizi ibu yang buruk, sering sakit atau pemberian makan dan perawatan yang tidak tepat dari awal kelahiran. Stunting menghambat anak-anak untuk mencapai potensi fisik dan kognitif mereka.

3. Underweight

Underweight merupakan kondisi ketika berat badan yang dinilai rendah untuk usianya. Seorang anak yang memiliki berat badan kurang dari jumlah seharusnya, dapat menderita stunting, wasting, atau keduanya.

4. Micronutrient deficiencies

Kekurangan mikronutrien adalah kekurangan vitamin dan mineral yang penting untuk fungsi tubuh seperti memproduksi enzim, hormon, dan zat lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Di sisi lain, kondisi malnutrisi yang disebabkan oleh kelebihan asupan nutrisi (overnutrition) akan mengarah pada jenis yang bernama obesitas atau kegemukan. Hal ini ditandai dengan berat badan tidak sebanding dengan usia dan tinggi badan. Alhasil, berat badan anak maupun orang dewasa akan melebihi batas normal

Obesitas dapat menjadi hal yang memicu mudahnya seseorang terkena penyakit seperti diabetes, kardiovaskular, hingga penyakit serius lainnya. Selain itu, anak yang menderita obesitas tentu akan lebih sulit dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Penyebab malnutrisi pada anak dan orang dewasa

Melansir dari Healthline, penyebab malnutrisi pada anak dan orang dewasa dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:

  • Terjadi ketidakseimbangan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi sehingga asupan nutrisi harian tidak terpenuhi.
  • Masalah pencernaan seperti penyakit yang mengakibatkan tidak sempurnanya proses pencernaan dan penyerapan nutrisinya.
  • Gangguan mental yang mempengaruhi nafsu makan seperti anoreksia atau bulimia.
  • Konsumsi alkohol yang berlebihan sehingga menyebabkan organ pencernaan terganggu kinerjanya

Faktor risiko malnutrisi

Malnutrisi adalah suatu kondisi kesehatan yang dapat menyerang banyak orang. Terdapat beberapa faktor risiko yang bisa memicu munculnya malnutrisi menurut NHS, yaitu seperti di bawah ini:

  • Mengalami masalah kesehatan jangka panjang sehingga memengaruhi nafsu makan, berat badan, hingga kinerja organ usus, seperti orang yang menderita penyakit Chron.
  • Memiliki gangguan pada kinerja kerongkongannya, alhasil sulit untuk menelan.
  • Penderita fibrosis kistik yang baru pulih dari cedera serius, contohnya luka bakar, dan penderita yang tubuh gemetar atau tangan gemetar.
  • Usia yang sudah senja mengakibatkan menurunnya nafsu makan dan kinerja organ pencernaan.
  • Gaya hidup, seperti kemampuan ekonomi yang rendah maupun terbatasnya akses pada makanan sehat dan bergizi.
  • Kondisi psikologis yang terganggu seperti gangguan makan atau stress sehingga mempengaruhi nafsu makan.
  • Pola makan yang tak teratur sebab kurangnya atau tidak peduli terhadap pengetahuan asupan gizi.

Gejala malnutrisi

Secara umum, seseorang yang terkena masalah malnutrisi kekurangan gizi akan terlihat lebih pendek daripada usianya. Melansir dari Cleveland Clinic, ada beberapa hal yang bisa menjadi gejala atau indikasi dari seseorang yang mengalami malnutrisi. Gejala malnutrisi ini terbagi sesuai dengan jenisnya, yaitu kekurangan atau kelebihan nutrisi.

Apabila seseorang mengalami kekurangan gizi, maka ia akan menunjukkan gejala-gejala berikut ini: 

  • Berat badan yang rendah dengan penampilan tulang yang menonjol, serta lemak dan otot yang menipis.
  • Lengan dan tungkai yang kurus dengan adanya pembengkakan berisi cairan di area perut dan wajah.
  • Pertumbuhan dan perkembangan intelektual yang lambat pada anak-anak.
  • Mudah lelah dan pingsan.
  • Mudah merasa tersinggung, apatis, atau kurang perhatian.
  • Kulit mudah pucat, kering, tidak kenyal, dan kerap muncul ruam.
  • Rambut yang mudah rontok.
  • Infeksi yang sering dan parah, seperti gusi yang mudah berdarah.
  • Tubuh mudah merasa kedinginan.
  • Lidah yang membengkak.
  • Denyut jantung dan tekanan darah yang rendah.

Sedangkan gejala malnutrisi yang disebabkan dengan kelebihan asupan nutrisi adalah sebagai berikut:

  • Berat badan melebihi jumlah normal (obesitas) dan tak terkendali
  • Tekanan darah yang meningkat
  • Cepat merasa lelah
  • Resistensi insulin, yaitu sel tubuh tak dapat meresap gula darah dengan baik. Hal ini biasanya ditandai dengan munculnya bercak kehitaman di kulit leher dan lipatan kulit
  • Gangguan pada kinerja jantung dan pembuluh darah, seperti mudah merasa sesak hingga berujung pada serangan jantung atau stroke

Bagaimana malnutrisi terdiagnosis?

Untuk menentukan apakah benar seseorang menderita malnutrisi atau tidak, maka diperlukan pemeriksaan secara menyeluruh oleh dokter. Dari pemeriksaan tersebut, dokter akan melihat secara keseluruhan tampilan dari pasiennya, mulai dari perilaku, distribusi lemak dalam tubuh, hingga fungsi organnya.

Guna menunjang hasil yang lebih jelas, biasanya dokter akan meminta catatan mengenai makanan dan minuman apa saja yang dikonsumsi dalam beberapa waktu. Kemudian, bila diperlukan, maka dokter akan melakukan tes rontgen untuk mengetahui kepadatan tulang, kinerja pencernaan, serta kondisi jantung dan paru-paru.

Tes darah dan urine pun bisa saja dilakukan untuk mengetahui kadar vitamin dan mineral yang dimiliki. Dengan rangkaian pemeriksaan tersebut, dokter bisa mengetahui dan menentukan hasil diagnosis malnutrisi dari tubuh seseorang.

Komplikasi Malnutrisi

Dalam laman Kementerian Kesehatan, dikatakan apabila kasus penyakit malnutrisi ini tidak ditangani dengan segera dan serius, maka dapat berakhir pada situasi yang kompleks. Malnutrisi, baik kekurangan maupun kelebihan gizi, yang tidak diobati dan dirawat dengan rutin dapat berujung pada beberapa komplikasi berikut ini:

  • Gangguan pertumbuhan: anak-anak mungkin tidak akan tumbuh dengan potensi seharusnya.
  • Persentase hadirnya penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit pada jantung akan meningkat.
  • Dalam kasus yang amat parah, malnutrisi dapat menyebabkan kematian, terutama pada anak yang masih berusia muda.

Cara mengobati malnutrisi

Untuk mengobati malnutrisi tentunya diperlukan bantuan ahli, seperti dokter. Oleh sebab itu, saat memeriksakan diri ke dokter, penting untuk memberitahu semua keluhan yang dirasakan. Dengan begitu, dokter dapat menentukan dan memberikan penanganan yang baik sesuai dengan kondisi tubuh.

Perlu diingat bahwasanya cara mengobati malnutrisi bergantung pada kondisi, riwayat kesehatan, dan tingkat keparahan yang diderita. 

Umumnya, dokter akan memberikan program makan sehat untuk menyeimbangkan asupan gizi. Kemudian akan ada beberapa resep obat suplemen tambahan yang perlu diminum sejalan dengan perbaikan program makan tersebut.

Selanjutnya, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Bunda perlu memperhatikan dan memilih makanan apa saja yang mengandung nutrisi lengkap, mulai dari karbohidrat, protein, serat, mineral, hingga vitamin. Konsumsi makanan dan minuman tersebut sesuai dengan kebutuhan tubuh, ya. Hindari juga konsumsi obat-obatan tanpa adanya anjuran langsung dari dokter.

Cara mencegah malnutrisi

Secara pastinya, hal yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya malnutrisi adalah dengan pemberian pola makan yang sehat dengan nilai gizi yang seimbang. Berilah perhatian lebih dalam memastikan jumlah zat gizi yang masuk tiap harinya, sehingga dapat diketahui apakah kebutuhan nutrisi harian sudah mencapai jumlahnya atau tidak.

Untuk mencapai kebutuhan jumlah nutrisi harian yang tepat, maka Bunda perlu mengonsumsi makanan dari empat kelompok makanan utama, yakni:

  • Karbohidrat seperti nasi, kentang, atau roti
  • Protein dari ayam, telur, ikan, atau daging
  • Buah-buahan dan sayur yang kaya serat dan vitamin
  • Susu dan olahan susu lainnya, seperti yoghurt atau keju

Tak lupa juga untuk selalu minum air putih secara rutin dengan jumlah setidaknya dua liter per hari.

Apabila sudah mengonsumsi makanan dan minuman di atas sesuai dengan kebutuhan, lakukan juga pemeriksaan kesehatan dengan rajin. Hal ini dapat membantu dalam mengoreksi apa yang kurang maupun lebih dari asupan nutrisi selama ini.

Kapan harus ke dokter?

Mengutip dari NHS, Bunda dapat mengunjungi dokter untuk memeriksakan diri maupun pada anak terkait malnutrisi apabila terjadi hal-hal di bawah ini:

  • Berat badan terus turun selama lebih dari tiga sampai enam bulan.
  • Mulai mengalami gejala-gejala adanya malnutrisi, contohnya mudah lelah, tekanan darah yang rendah, rambut rontok, dan lain sebagainya.

Ketika mendatangi dokter terkait malnutrisi, maka akan ada pemeriksaan terkait risiko adanya kekurangan atau kelebihan gizi dengan cara mengukur berat dan tinggi badan. Apabila ada hal yang lebih serius ditemukan, nantinya dokter akan mengarahkan pengobatan pada ahli kesehatan lainnya untuk mendiskusikan penanganan yang lebih tepat.

Demikian informasi seputar kondisi malnutrisi, baik dari penyebab hingga cara mencegahnya. Penting untuk kita selalu memperhatikan apa saja yang dikonsumsi sehari-harinya. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat membantu, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda