PARENTING
5 Kesalahan Pola Asuh yang Merusak Psikologis Anak dan Cara Memperbaikinya
Kinan | HaiBunda
Jumat, 17 May 2024 04:00 WIBPola asuh memegang peranan penting dalam menentukan perkembangan karakter anak di masa depan. Penuh tantangan, ada beberapa kesalahan pola asuh yang dipercaya dapat merusak psikologis anak.
Dikutip dari CNBC Make It, salah satunya yakni pola asuh otoriter, di mana hukuman menjadi hal yang biasa agar anak menurut dan tidak membantah.
Pola asuh ini berasal dari keyakinan bahwa agar dapat berkembang dengan baik, anak-anak perlu dihukum karena perilaku buruk dan diberi penghargaan atas perilaku baik.
Meski banyak digunakan oleh sebagian besar orang tua, kepatuhan yang ditunjukkan oleh anak sering kali diam-diam merusak psikologisnya.
Mengapa pola asuh otoriter bisa berisiko bagi anak?
Menurut Alan Kazdin dari Yale Parenting Center, meskipun hukuman mungkin membuat orang tua merasa lebih baik, hal itu sama sekali tidak akan mengubah perilaku anak menjadi lebih baik.
"Bahkan hukuman yang ringan seperti memberi waktu sendirian juga tidak akan berhasil," ungkap Kazdin.
Beberapa penelitian lain juga menemukan hasil serupa. Alih-alih mengajarkan sesuatu yang bermanfaat, hukuman dari pola asuh otoritas justru dapat berdampak negatif pada anak-anak. Misalnya, dapat membuat bonding menjadi renggang.
Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa anak-anak yang dihukum secara fisik (misalnya dipukul) oleh orang tuanya, lebih cenderung berperilaku agresif dalam interaksi sosial. Demikian dikutip dari Psychology Today.
Disiplin verbal yang keras (misalnya membentak) juga dapat berdampak buruk di kemudian hari, meningkatkan risiko perilaku buruk di sekolah, sering berbohong kepada orang tua dan berkelahi.
Kesalahan pola asuh yang merusak psikologis anak
Berikut beberapa kesalahan pola asuh orang tua yang berdampak merusak psikologis anak dan cara memperbaikinya:
1. Sering memberi kritik
Memarahi dan memberi kritik pada anak secara terus menerus dapat menurunkan kepercayaan diri mereka. Anak juga akan merasa tidak berharga dan tidak mampu melakukan apa pun dengan baik.
Pada proses pembentukan karakternya, pola asuh seperti ini dapat menyebabkan berbagai masalah psikologis seperti kecemasan, depresi, dan rasa tidak aman.
Cara memperbaikinya:
Alih-alih fokus pada kesalahan, cobalah untuk lebih mengapresiasi usaha dan kemajuan anak. Jika perlu, berikan pujian atas hal-hal positif yang mereka lakukan.
Di sela waktu sibuk, luangkan waktu untuk mendengarkan anak. Berikan mereka ruang untuk mengungkapkan perasaannya.
2. Terlalu melindungi
Sebaliknya, pola asuh di mana orang tua terlalu melindungi anak dan tidak mau mereka mengalami kekalahan juga dapat membuatnya menjadi tidak mandiri dan mudah cemas.
Jika terbiasa selalu dilayani, anak jadi tidak berani mencoba hal-hal baru sehingga akan kesulitan untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Cara memperbaikinya:
Berikan anak kesempatan untuk belajar mandiri, biarkan mereka bertanggung jawab sesuai dengan usianya.
Tak masalah jika anak mengalami kegagalan, bantu mereka untuk memahami bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar.
3. Memaksakan keinginan pada anak
Setiap orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, tetapi jika terlalu dipaksakan ini juga bisa merusak psikologis anak. Mereka jadi merasa tertekan dan kehilangan rasa percaya diri.
Cara memperbaikinya:
Pastikan Bunda selalu mau mendengarkan pendapat dan keinginan anak, biarkan mereka waktu dan kesempatan untuk mengekspresikan pemikirannya.
Saat hendak memutuskan hal besar, berikan anak pilihan. Biarkan mereka memilih apa yang ingin mereka lakukan atau apa yang ingin mereka pelajari.
4. Membandingkan anak dengan orang lain
Kebiasaan membanding-bandingkan anak dengan orang lain, baik itu saudara kandung maupun teman sebaya, dapat membuat mereka merasa tidak berharga.
Lama-kelamaan anak jadi tidak percaya diri, rendah diri, dan tidak mau bersosialisasi dengan orang banyak.
Cara memperbaikinya:
Setiap anak memiliki bakat dan talenta yang berbeda. Bunda bisa membantu anak untuk menemukan dan mengembangkan potensinya masing-masing.
Fokus pada perkembangan individu anak. Pahami bahwa setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Jika memang ingin membandingkan anak, maka bandingkan dengan dirinya sendiri di masa lalu, bukan dengan orang lain.
5. Kurang memberikan perhatian
Kasih sayang dan perhatian orang tua sangat penting bagi perkembangan emosional anak. Anak yang kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian akan merasa kesepian, tidak dicintai, dan tidak aman.
Di masa depan, anak dengan pola asuh demikian rentan mengalami berbagai masalah psikologis seperti kecemasan dan gangguan perilaku.
Cara memperbaikinya:
Pastikan Bunda selalu menyediakan waktu berkualitas bersama anak. Tak perlu selalu pergi jalan-jalan ke luar rumah, bisa juga dengan rutinitas sederhana seperti bermain bersama, membacakan cerita, atau sekadar mendengarkan mereka saat sedang bercerita.
Tunjukkan kepada anak bahwa Bunda akan selalu ada untuk mereka. Dengarkan mereka dengan penuh perhatian dan bantu saat mereka membutuhkan bantuan.
Demikian ulasan tentang kesalahan pola asuh yang rentan merusak psikologis anak dan cara memperbaikinya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional jika memang diperlukan ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
Catat Bun, Ini 5 Vitamin dan Mineral yang Penting untuk Anak
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
5 Kalimat yang Tak Boleh Diucapkan kepada Anak, Ini Efeknya Bun
7 Ciri Pola Asuh Otoriter yang Disebut Gaya Parenting Paling Bahaya
5 Cara Menjaga Kesehatan Mental agar Bunda Berhasil Besarkan Anak yang Bahagia
Ajari Anak Bersyukur agar Masa Depannya Lebih Bahagia
TERPOPULER
Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini
Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya
Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi
Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia
Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS
Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya
Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi
Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini
Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Terungkap, Pacar Berondong Olla Ramlan Diduga Teuku Ryan
-
Beautynesia
Saatnya Move On, Ini 3 Tanda Kamu Berjuang Sendirian dalam Hubungan
-
Female Daily
Mulai Menjamur, Body Mist Diprediksikan Bakal Jadi Tren di Tahun 2025!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Gaya Kim Kardashian Dikritik bak Penunggu Rumah Bordil, Terlalu Seksi
-
Mommies Daily
Cara Efektif Menegur Anak dalam 1 Menit ala dr. Aisah Dahlan, Orangtua Harus Coba