5 Nilai Parenting yang Bisa Diambil dari Film Dua Hati Biru

Bunda sudah menyaksikan film Dua Hati Biru karya Gina S. Noer dan Dinna Jasanti? Di dalam film keluarga ini, ternyata mengandung berbagai macam nilai parenting, lho.

Film Dua Hati Biru sendiri tayang pada Rabu (17/4/2024). Film ini merupakan kelanjutan dari film sebelumnya yang tayang pada tahun 2019, Dua Garis Biru.

Dalam film ini, diceritakan bahwa Dara (Aisha Nurra Datau) memutuskan untuk kembali ke Indonesia setelah empat tahun kuliah di Korea Selatan. Keputusan ini juga diambil agar dirinya bisa kembali berkumpul bersama sang suami, Bima (Angga Yunanda) dan sang putra, Adam (Farrel Rafisqy).

Sayangnya, kembalinya Dara ke Tanah Air justru menghadirkan berbagai permasalahan lainnya di rumah tangganya dengan Bima. Misalnya saja perdebatan tentang keuangan hingga cara tepat mengasuh Adam.

Nilai parenting dalam film Dua Hati Biru

Terdapat beberapa terdapat beberapa nilai parenting yang bisa diambil, Bunda. Berikut ini Bubun bantu bagikan deretannya:

1. Pentingnya kehadiran kedua orang tua dalam membesarkan anak

Dalam film Dua Hati Biru, diceritakan bahwa Adam tumbuh bersama sang Ayah, kakek, serta kedua neneknya. Sementara itu, Adam tidak pernah merasakan kehadiran sang Bunda sejak dilahirkan.

Meski sering melakukan panggilan video call, nyatanya Adam tetap membutuhkan kehadiran Bunda secara langsung. Ketika Dara kembali ke Indonesia, Adam justru enggan diasuh oleh sang Bunda.

Kehadiran kedua orang tua adalah hal yang penting dalam tumbuh dan kembang anak, Bunda. Ketika anak mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, mereka pun akan tumbuh lebih optimal.

2. Gaya parenting setiap orang tua berbeda

Film Dua Hati Biru turut menceritakan tentang perbedaan gaya parenting antara orang tua Bima dan Dara dalam mengasuh Adam. Ibunda Bima lebih memanjakan Adam, sementara Dara berusaha agar Adam tumbuh menjadi anak yang mandiri dengan caranya sendiri.

Pada kenyataannya, setiap orang tua memiliki gaya parenting yang berbeda-beda, Bunda. Karena itu, tidak apa-apa memiliki perbedaan dalam mengasuh anak selama anak nyaman dan memberikan dampak positif. 

Simak nilai parenting lainnya pada laman berikutnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

NILAI PARENTING DALAM FILM DUA HATI BIRU

Film Dua Hati Biru/Foto: Instagram: @angga

3. Tidak ada orang tua yang sempurna

Film Dua Hati Biru mengisahkan tentang kesulitan Dara dan Bima menjadi orang tua di usia muda. Meski mengalami kesulitan, keduanya tetap sadar bahwa tidak ada orang tua yang sempurna untuk anak-anaknya.

Ketika menghadapi konflik, Bunda dan Ayah mungkin akan bertengkar dan membuat anak sedih. Ketika ini terjadi, tidak apa-apa untuk meminta maaf kepada anak, Bunda.

4. Orang tua yang bahagia akan membuat anak bahagia

Selama beberapa waktu, Bima dan Dara menghadapi kesulitan dalam membagi waktu antara bekerja dan mengurus Adam. Setelah menemukan jalan keluar, mereka pun lebih rileks dan terhindar dari stres.

Dalam hal ini, Bunda perlu sadari bahwa perasaan orang tua akan berpengaruh kepada anak. Karena itu, ketika Bunda dan Ayah merasa bahagia, anak pun akan merasa bahagia. Jika Ayah dan Bunda merasa sedih, anak pun akan merasakan hal yang sama.

5. Minta bantuan ahli

Film Dua Hati Biru turut memperlihatkan adegan ketika Bima dan Dara bertemu dengan ahli atau psikolog keluarga. Selain ingin mencari tahu perkembangan Adam, keduanya juga bisa memperbaiki hubungan yang mulai merenggang.

Tidak apa-apa untuk menceritakan masalah yang Ayah dan Bunda rasakan serta meminta bantuan psikolog. Dengan begitu, Ayah dan Bunda akan mendapatkan bantuan yang sesuai dengan kondisi keluarga.

Jangan lupa intip lagi video tips bonding dengan anak untuk Bunda pekerja berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]