HaiBunda

PARENTING

7 Ciri-Ciri Hepatitis pada Anak, Waspadai Sakit dan Muntah Si Kecil

Nurul Jasmine Fathia   |   HaiBunda

Selasa, 18 Jun 2024 17:26 WIB
Ilustrasi 7 Ciri-Ciri Hepatitis pada Anak, Waspadai Sakit dan Muntah Si Kecil/Foto: Getty Images/iStockphoto/AgFang
Jakarta -

Hepatitis pada anak merupakan masalah kesehatan serius yang memerlukan perhatian khusus dari para orang tua, Bunda. Penyakit ini dikenal sebagai peradangan pada hati.

Untuk mengidentifikasi penyakit ini dengan cepat dan mengambil tindakan yang sesuai, penting bagi para Bunda untuk memahami ciri-cirinya dengan baik. Sakit dan muntah adalah dua gejala yang sering terkait dengan hepatitis pada anak. 

Namun, terdapat ciri-ciri lain yang juga perlu diwaspadai oleh para orang tua. Diharapkan dengan memahami gejalanya, Bunda dapat lebih siap dalam menghadapi masalah kesehatan yang mungkin akan dialami Si Kecil.


"Secara umum, hepatitis adalah peradangan pada hati yang disebabkan infeksi virus Hepatitis A, B, C, D, dan E (A-E). Namun, hepatitis juga dapat disebabkan penyakit metabolik, gangguan imunitas, dan virus lain seperti enterovirus dan adenovirus," ujar dr. Jeshika Febi Kusumawati, Sp.A, kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Ketahui jenis hepatitis yang rentan menyerang anak

Terdapat beberapa jenis hepatitis yang rentang menyerang anak dan sangat perlu diwaspadai oleh para orang tua. Berikut beberapa jenis hepatitis tersebut seperti dilansir berbagai sumber:

1. Hepatitis A

Hepatitis A adalah jenis penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Melansir dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), virus Hepatitis A menyebar secara fecal-oral yang membuat seseorang dapat terkena hepatitis A saat memakan sesuatu yang telah terkontaminasi oleh kotoran orang yang telah terinfeksi virus ini.

Gejala hepatitis A pada anak bisa bervariasi dari ringan hingga parah, Bunda. Beberapa gejalanya termasuk kelelahan, mual, muntah, demam, nyeri perut, dan warna kekuningan pada kulit serta mata. 

Hepatitis A biasanya tidak berkembang menjadi infeksi kronis dan kebanyakan anak sembuh sepenuhnya tanpa pengobatan yang khusus. Namun, pada beberapa kasus, hepatitis A dapat menyebabkan komplikasi serius yang memerlukan perawatan medis intensif.

Untuk mencegah penyebaran hepatitis A, vaksinasi merupakan langkah pencegahan yang efektif, terutama apabila Si Kecil tinggal di daerah dengan risiko penularan yang tinggi. Selain itu, praktik kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, juga penting dalam mencegah penyebaran virus hepatitis A.

2. Hepatitis B

Hepatitis B adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV), yang dapat menyebar melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh orang yang terinfeksi. Infeksi hepatitis B dapat terjadi melalui berbagai cara, termasuk penggunaan jarum suntik bersama atau dari Bunda yang terinfeksi kepada bayi saat persalinan.

Gejalanya bisa bervariasi mulai dari kelelahan, mual, muntah, nyeri perut, serta pembesaran hati. Anak yang terinfeksi HBV dapat mengalami infeksi kronis, yang meningkatkan risiko perkembangan sirosis hati atau kanker hati.

Untuk mencegah hepatitis B, vaksinasi adalah langkah yang sangat penting dan efektif. Vaksin hepatitis B direkomendasikan untuk semua anak, biasanya diberikan dalam beberapa dosis pada masa bayi atau masa kanak-kanak. 

3. Hepatitis C

Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV) yang biasanya menyebar melalui kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi. Penularan dapat terjadi melalui penggunaan jarum suntik bersama, transfusi darah yang tidak terjamin keamanannya, dan prosedur medis yang menggunakan peralatan tidak steril.

Gejala hepatitis C seringkali tidak muncul pada tahap awal infeksi, sehingga banyak orang tua yang tidak menyadari jika Si Kecil terinfeksi. Gejala yang mungkin muncul ketika infeksi menjadi kronis meliputi kelelahan, nyeri pada tubuh, mual, muntah, dan gangguan fungsi hati. 

Infeksi kronis hepatitis C dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius, termasuk sirosis hati dan kanker hati. Meskipun belum ada vaksin untuk hepatitis C, pengobatan yang efektif telah dikembangkan untuk membantu menghilangkan virus dari tubuh dan mencegah kemungkinan komplikasi. 

Ciri-Ciri hepatitis pada anak

Ilustrasi Anak Sakit/Foto: iStock

Hepatitis pada anak merupakan masalah kesehatan yang serius yang memerlukan perhatian khusus karena dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati dengan tepat. Untuk itu, penting bagi orang tua untuk mengenali ciri-ciri hepatitis pada anak.

Berikut adalah ciri-ciri yang perlu Bunda waspadai dikutip dari Healthy Children:

1. Jaundice

Salah satu tanda paling umum dari hepatitis adalah kuning pada kulit dan mata yang disebut jaundice. Ini terjadi karena penumpukan bilirubin dalam tubuh akibat gangguan fungsi hati.

2. Kelelahan yang Berlebihan

Anak yang mengalami hepatitis mungkin tampak lelah dan lesu tanpa sebab yang jelas. Kelelahan yang berlebihan bisa menjadi indikasi adanya masalah pada hati.

3. Nyeri Perut

Nyeri atau ketidaknyamanan pada area perut, terutama di sekitar daerah hati menjadi gejala hepatitis pada anak. Ini disebabkan karena pembengkakan dan kerusakan yang terjadi pada area hati.

4. Gangguan Pencernaan

Kondisi hati yang terganggu dapat mempengaruhi produksi enzim pencernaan yang penting untuk pemecahan makanan dan penyerapan nutrisi. Akibatnya, anak mungkin merasa kenyang lebih cepat atau mengalami ketidaknyamanan setelah makan, yang dapat mengurangi nafsu makannya.

5. Urine Gelap

Anak dengan hepatitis mungkin mengalami urine yang gelap karena peningkatan kadar bilirubin dalam darah mereka. Bilirubin adalah zat yang dihasilkan oleh pemecahan sel darah merah yang tua oleh hati.

Biasanya, bilirubin dikeluarkan dari tubuh melalui urine, memberikan warna kuning kepadanya. Namun, ketika hati mengalami gangguan fungsi, seperti pada kasus hepatitis, kemampuan hati untuk memproses bilirubin dapat terganggu.

6. Kulit dan Mata yang Gatal

Beberapa anak dengan hepatitis mungkin mengalami gatal-gatal pada kulit dan mata akibat penumpukan zat-zat beracun dalam tubuh.

7. Pembesaran Hati

Dalam beberapa kasus, hepatitis dapat menyebabkan pembesaran hati. Sayangnya gejala ini tak bisa dilihat kasat mata karena hanya dapat terdeteksi melalui pemeriksaan fisik oleh dokter.

Cara penularan hepatitis pada anak

Hepatitis pada anak dapat menular melalui berbagai cara, tergantung pada jenis hepatitisnya. Salah satu cara penularan yang umum adalah melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau tinja dari seseorang yang terinfeksi virus hepatitis, Bunda.

Selain itu, anak-anak juga dapat terinfeksi hepatitis melalui berbagai kegiatan sehari-hari, seperti bermain dengan mainan yang terkontaminasi, menggunakan barang-barang pribadi yang terinfeksi atau berbagi alat cukur atau perawatan tubuh pribadi dengan orang yang terinfeksi.

Selain faktor-faktor tersebut, kondisi lingkungan yang kurang bersih atau sanitasi yang buruk juga dapat meningkatkan risiko penularan hepatitis pada anak.

Cara mengobati hepatitis pada anak

Pengobatan hepatitis pada anak tergantung pada jenis hepatitis dan tingkat keparahannya. Untuk hepatitis A, terapi umumnya difokuskan pada perawatan simptomatik seperti istirahat yang cukup, konsumsi cairan yang cukup dan diet yang seimbang. 

Untuk hepatitis B, pengobatan dapat bervariasi tergantung pada apakah infeksinya akut atau kronis. Pada kasus infeksi akut, perawatan simptomatik dan pemantauan medis mungkin sudah cukup. 

Namun, untuk hepatitis B kronis, terapi anti-virus mungkin diresepkan untuk membantu mengendalikan virus dan mencegah kerusakan hati lebih lanjut. Anak-anak yang terinfeksi HBV juga mungkin memerlukan pemantauan rutin oleh dokter untuk memantau perkembangan penyakit, Bunda.

Sementara itu, pengobatan hepatitis C pada anak biasanya terdiri dari kombinasi obat anti-virus yang disebut terapi anti-virus berbasis peginterferon dan ribavirin. Pengobatan ini bertujuan untuk menghilangkan virus dari tubuh dan mencegah kerusakan hati lebih lanjut.

Namun, terapi anti-virus untuk hepatitis C pada anak harus dipantau dengan ketat oleh dokter karena efek samping yang mungkin timbul. Selalu konsultasikan kondisi Si Kecil kepada dokter spesialis anak ya, Bunda.

Cara mencegah penularan hepatitis pada anak

Untuk mencegah penularan hepatitis pada anak, penting bagi Bunda untuk mengajarkan praktik kebersihan yang baik kepada anak-anak. Mulai dari mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, menghindari berbagi alat pribadi untuk digunakan bersama, dan memastikan bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi anak-anak bersih dan aman.

Selain itu, vaksinasi juga merupakan langkah pencegahan yang efektif, terutama untuk hepatitis A dan hepatitis B. Dengan memahami cara penularan hepatitis dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, Bunda dapat membantu melindungi anak-anak dari risiko terkena penyakit hati ini.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Bunda Perlu Tahu, Ini 2 Cara Penularan Hepatisis Misterius Menurut IDAI

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Terpopuler: Cerita Haru Marshanda yang Sudah Tinggal bersama Sang Putri

Mom's Life Amira Salsabila

Ketahui Efek Samping Kondom Bergerigi dan Cara Mencegahnya saat Berhubungan Intim

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Peneliti Ungkap Buah Paling Sehat di Dunia, Mudah Ditemukan di RI

Mom's Life Amira Salsabila

Momen Keseruan Eks Member JKT48 Gen 1 Liburan Bareng di Bali, Tetep Kompak Bun

Mom's Life Annisa Karnesyia

Belum Genap 2 Tahun, Sisca Kohl & Jess No Limit Masukkan Anak ke Sekolah Internasional

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Terpopuler: Cerita Haru Marshanda yang Sudah Tinggal bersama Sang Putri

Momen Keseruan Eks Member JKT48 Gen 1 Liburan Bareng di Bali, Tetep Kompak Bun

Ketahui Efek Samping Kondom Bergerigi dan Cara Mencegahnya saat Berhubungan Intim

Peneliti Ungkap Buah Paling Sehat di Dunia, Mudah Ditemukan di RI

Belum Genap 2 Tahun, Sisca Kohl & Jess No Limit Masukkan Anak ke Sekolah Internasional

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK