
parenting
Cerita Pengalaman Para Bunda Pilih Sekolah dari Preschool, TK, & SD untuk Anak
HaiBunda
Senin, 03 Jun 2024 19:20 WIB

Memilih sekolah untuk anak tentu bukan hal yang mudah, ya. Agar tidak salah pilih, Bunda tentu harus berdiskusi secara matang bersama Ayah.
Ada berbagai macam pertimbangan yang harus Bunda perhatikan ketika memilih sekolah untuk Si Kecil. Mulai dari biaya, fasilitas, hingga kurikulum pelajaran yang sesuai dengan anak.
Pengalaman setiap Bunda dalam memilih sekolah baik TK maupun SD untuk Si Kecil pasti berbeda-beda. Ada yang mengutamakan jarak dari rumah, mencari area sekolah yang luas, bahkan menyesuaikan biaya dengan anggaran yang sudah ditetapkan.
Cerita Bunda pilih sekolah TK dan SD untuk anak
Pengalaman memilih sekolah TK dan SD yang tepat untuk anak turut dirasakan oleh Bunda-Bunda dari redaksi HaiBunda. Berikut ini Bubun bagikan kisah lengkapnya:
Bunda Prita, Bunda 2 anak
Saat memilih sekolah TK untuk anak pertama, Bunda Prita mengutamakan jarak dari rumah ke sekolah. Tidak hanya itu, ia juga memastikan bahwa lingkungan sekolah aman dan baik untuk Si Kecil. Selain itu, sistem pembelajaran juga menjadi hal yang dijadikan pertimbangan.
"Saat memilih sekolah TK untuk anak pertama, yang paling utama pada saat itu adalah jaraknya yg mudah dijangkau dari rumah serta lingkungannya yang baik dan nyaman. Saya memilih TK dengan sistem pembelajaran bermain dan pengembangan kreativitas. Jadi anak akan lebih merasa happy dan enjoy selama di sekolah," ungkapnya.
Selain itu, Bunda Prita juga harus jeli dalam memilih sekolah untuk anak keduanya yang berkebutuhan khusus. Karena itu, lingkungan dan kualitas guru menjadi hal yang jadi prioritasnya dalam memilih sekolah.
"Memilih sekolah untuk anak berkebutuhan memang tidak mudah. Maka itu, yang menjadi prioritas bagi saya adalah lingkungan dan para guru yang memang sanggup membimbing dan menyayangi anak saya. Selain itu, juga program belajar yang mampu membuat anak saya dengan ASD bisa menjadi lebih baik, pintar, dan yang pasti harus merasa nyaman dan happy saat sekolah," tuturnya.
Bunda Zika, Bunda 2 anak
Bunda Zika menyebut hal yang dijadikan pertimbangan dalam memilih TK untuk anak-anaknya adalah jarak yang dekat dengan rumah. Menurutnya, sekolah TK harus paling jauh berjarak 10 menit dengan sepeda motor.
"Waktu memilih sekolah TK untuk anak pertama pertimbangan pertama adalah dekat dengan rumah. Saya enggak mau anak masih usia TK tapi sudah stress sama macetnya Jakarta. Jadi sekolah TK harus yang paling jauh hanya berjarak 10 menit dengan sepeda motor. Kebetulan TK yang memenuhi kriteria jarak dan anggaran adalah TK waktu saya kecil dulu. Ternyata masih ada beberapa guru yang dulunya mengajar saya, sekarang jadi guru anak saya. Hehehe, jadi kayak dejavu deh Bu Gurunya," ungkapnya.
"Setelah punya anak kedua dan pindah kota, saya masih memiliki pegangan yang sama soal sekolah TK: jarak. Berkah buat kami ternyata ada sekolah yang berkualitas dan berjarak hanya selemparan batu dari rumah. Si Adik enggak perlu diantar dengan kendaraan bermotor dan cukup berjalan kaki," tambah Bunda Zika.
Bunda Triya, Bunda 1 anak
Ketika mencari sekolah TK untuk sang anak, Bunda Triya memastikan lokasi dan lingkungan sekolahnya bagus, tetapi dengan harga yang terjangkau. Selain itu, Bunda Triya juga menyempatkan waktu untuk melakukan trial agar bisa melihat secara langsung seperti apa proses belajar mengajar dalam sekolah tersebut.
"Waktu nyari sekolah TK untuk anak, yang pertama kali dipastikan adalah lokasi atau lingkungan sekolahnya bagus tapi harganya enggak terlalu mahal. Cari lingkungan yang bagus karena aku rasa akan membuat sekolah 'lebih serius' dalam menjaga anak-anak muridnya. Karena ini sekolah pertama buat anak, jadi sebisa mungkin anaknya harus senang dulu sama sekolahnya," ujarnya.
"Jadi sebisa mungkin harus trial dulu anaknya. Karena waktu itu bisa trial selain lihat anaknya gimana, kita juga bisa lihat guru-gurunya mengajar dan gimana treatment-nya ke anak kalau ada yang ngambek atau tantrum. Bisa tanya-tanya activity-nya apa saja, liat track record sekolahnya juga, waktu itu aku lihat treatment guru ke anak tuh sesuai sama ekspektasi aku (enggak manjain anaknya, enggak melihat si anak itu sebagai anak kecil, tapi sebagai anak yang sudah besar dan pintar, jadi ngobrol sama anaknya tuh enak banget bikin anak senang ngobrol sama beliau jadinya, perhatiannya juga tetap terasa banget, intinya treatment guru ke anak itu sesuai ekspektasi aku), lalu anaknya juga suka dengan activity di sekolahnya, suka sekolahnya, dan suka gurunya. Jadi dipilih lah sekolah itu," kisahnya.
Selain memilih TK, Bunda Triya juga telah memiliki kriteria tersendiri untuk memilih sekolah SD untuk sang anak yang akan masuk sekolah pada tahun ajaran baru ini:
- Pilih yang area sekolahnya luas, ada lapangan besar dan banyak karena anakku suka lari-lari, dia bakal sesak banget kalau sekolah di sekolah yang areanya kecil.
- Pilih yang ada banyak orang tua murid yang aku kenal sekolahin anaknya di situ juga, jadi bisa banyak sharing sama ibu-ibu lain tanya-tanya soal sekolahnya.
- Pilih sekolah yang SPP-nya enggak terlalu mahal (kalau uang pangkal sih bisa dicicil, yang berat kan bulanannya hehe).
- Pilih sekolah yang enggak kebanyakan iuran atau sumbangan untuk hal-hal di luar kebutuhan belajar di sekolah.
- Pilih sekolah yang mau memajukan murid-muridnya untuk ikut lomba-lomba atau suka bikin event sendiri di sekolah untuk wadah murid-muridnya bisa tampil atau lomba.
- Pilih sekolah swasta Islam supaya anak punya basic agama Islam yang kuat (selain belajar sendiri di rumah sama keluarga).
- Pilih lokasinya yang enggak terlalu jauh dari rumah supaya anak enggak capek di jalan.
Klik baca halaman berikutnya untuk melihat pengalaman Bunda-Bunda lainnya, yuk.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
CERITA BUNDA-BUNDA PILIH SEKOLAH UNTUK ANAK
Ilustrasi Memilih Sekola untuk Anak/Foto: iStock
Pengalaman Bunda Wulan, Bunda 2 anak
Salah satu hal yang dijadikan pertimbangan Bunda Wulan dalam memilih sekolah untuk anak adalah biaya. Selain itu, hal lain yang menjadi pertimbangan adalah visi dan misi yang sejalan dengan pendidikan di rumah.
"Pertimbangan memilih sekolah anak awalnya dibatasi dari biaya yang sesuai sm anggaran. Setelah ketemu beberapa, mulai didatangi satu per satu sekolahnya. Setelah survei sekolah kedua, saya dan suami akhirnya sepakat bahwa memilih sekolah harus yang sama visi dan misinya dengan pendidikan di rumah."
"Ada sekolah yang melarang anak diberikan tambahan calistung di rumah, karena bertentangan dengan visi misi sekolah tersebut. Orang tua juga harus membuat laporan tertulis dan mengikuti tes tertentu, sebagai syarat masuk sekolah tersebut. Meskipun tujuannya baik, tapi sepertinya berbeda dengan yang kami inginkan," tambah Bunda Wulan.
Setelah mempertimbangkan banyak hal, Bunda Wulan dan suami pun menyeleksi TK Islam yang ajarannya familiar dengan kebiasaan keluarganya. Tidak hanya itu, ekstrakurikuler tambahan juga menjadi hal yang penting, Bunda.
"Akhirnya kami seleksi lagi ke TK Islam, yang ajarannya tidak ekstrem, yang ajaran Islamnya familiar dengan kebiasaan kami. Dalam artian doa-doa, hadis, dan paham yang diajarkan sama dengan yang di rumah. Selain itu, ekstrakurikuler tambahan juga yang menjadi pertimbangan, sesuai dengan minat anak di bidang seni tari dan melukis. Sehingga anak sekolah happy, perkembangan sosial emosinya juga meningkat, setelah sebelumnya di rumah aja karena pandemi," tuturnya.
Bunda Nisa, Bunda 1 anak
Jarak juga menjadi hal penting bagi Bunda Nisa dalam memilih sekolah playgroup untuk sang anak. Tidak hanya itu, Bunda Nisa juga mempertimbangkan kebersihan serta keamanan lingkungan sekolah.
"Pengalaman aku memilih sekolah buat anak aku khususnya buat jenjang playgroup karena anaknya masih kecil, jadi yang pertama dicari itu jaraknya enggak terlalu jauh dari rumah biar nggak capek di perjalanan. Lalu lingkungan sekolahnya aman dan bersih. Kebersihan toilet dan ruang kelasnya juga aku lihat banget," ujarnya.
"Aku juga survey ke sekolahnya beberapa kali untuk melihat interaksi antara guru dan anaknya gimana, lalu biar tau juga gambaran perilaku siswa-siswinya juga bagaimana. Karena keluargaku beragama Islam, aku juga mencari sekolah yang basisnya nasional tapi ada tambahan pendidikan agama Islam-nya,"Â sambungnya.
Bunda Firli, Bunda 1 anak
Bunda Firli sempat merasakan kegalauan saat memilih sekolah TK untuk anak pertamanya karena pilihan sekolah di sekitar tempat tinggalnya terbatas. Beberapa pertimbangan Bunda Firli, yakni sekolah tersebut harus menyenangkan buat Si Kecil dan biaya SPP bulanannya sesuai dengan kemampuan.
"Setelah survei beberapa sekolah, akhirnya awal tahun kemarin kami memilih sekolah yang sesuai dengan kemampuan dan menyenangkan buat anak jadi dia enggak merasa terbebani saat harus sekolah hampir setiap hari. Soal bagaimana sekolah tersebut mengajarkan anak jadi mandiri, berani, percaya diri, dan menggali bakat minat anak. Tentunya kami sempatkan trial di sekolah tersebut, setelah itu kami tanya ke anaknya, bagaimana menurutnya setelah trial di sana," ujarnya.
"Lalu di lain waktu kami datang lagi hanya untuk mengamati lingkungan sekolah, sama enggak ya kayak yang disampaikan atau dipromosikan pihak sekolah waktu itu hehehe. Fasilitas sekolah juga salah satu concern aku dan suami, kayak seperti apa kebersihan kelas, toiletnya, permainan indoor dan outdoor, dan lain-lain," tuturnya.
Demikian cerita pengalaman para Bunda saat memilih sekolah untuk Si Kecil. Kalau Bunda punya pengalaman seperti apa dalam mencari sekolah buat anak? Bagikan cerita Bunda di kolom komentar yuk.
Jangan lupa intip juga video cara menumbuhkan semangat belajar anak berikut ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
20 Curhatan para Bunda soal Persiapkan Sekolah Anak: Khawatirkan Zonasi, Kurikulum hingga Batas Usia

Parenting
Syarat Masuk SD Kurang dari 7 Tahun Menurut Aturan PPDB 2024

Parenting
3 Cara Memilih Sekolah untuk Anak yang Tepat, Perhatikan Tenaga Pengajarnya Bun

Parenting
Risiko Tersembunyi bila Si Kecil Sekolah Terlalu Dini, ADHD dan Gangguan Mental

Parenting
8 Cara Tingkatkan IQ, Bisa Sekaligus Pantau Kecerdasan Anak Juga Nih Bun


7 Foto
Parenting
Lama Tak Terlihat, Intip 7 Potret Maruli Tampubolon Bareng Anak Perempuannya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda