Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

20 Curhatan para Bunda soal Persiapkan Sekolah Anak: Khawatirkan Zonasi, Kurikulum hingga Batas Usia

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 28 May 2024 10:20 WIB

Ilustrasi Memilih Sekolah untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Ilustrasi Anak Sekolah/Foto: iStock

Mempersiapkan sekolah untuk Si Kecil bukanlah hal yang mudah. Ada berbagai hal yang perlu Bunda dan Ayah perhatikan, mulai dari jalur penerimaan, sistem pembelajaran, hingga batas usia.

Belum lama ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI mengungkapkan adanya perubahan pada usia minimal anak masuk SD. Aturan ini ditetapkan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan pasal 4.

Aturan tersebut menyebutkan bahwa peserta didik baru kelas 1 SD haru memenuhi syarat usia yakni sebagai berikut:

  • Berusia 7 tahun, atau
  • Paling rendah 6 tahun pada 1 Juli tahun berjalan

Persyaratan usia paling rendah ini dapat dikecualikan menjadi paling rendah 5 tahun 6 bulan pada 1 Juli tahun berjalan, Bunda. Ini berlaku untuk calon peserta didik yang memiliki kecerdasan atau bakat istimewa serta kesiapan psikis yang dibuktikan dengan surat rekomendasi pihak tertentu.

Berubah-ubahnya aturan mengenai usia minimum masuk sekolah ini lantas membuat orang tua bingung. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang mencurahkan isi hatinya pada laman media sosial.

Curhat para Bunda soal persiapkan sekolah anak

Belum lama ini, kolom komentar salah satu unggahan HaiBunda ramai dengan curhatan para Bunda tentang persiapan sekolah anak. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Mengkhawatirkan jalur zonasi

Beberapa orang tua tidak mempermasalahkan aturan batas minimal usia anak masuk SD, Bunda. Meski begitu, mereka ingin jalur zonasi dihapuskan karena kerap berdampak negatif.

"Mending sistem zona sama kurikulumnya yang diperbaiki dari pada mikir usia diubah-ubah mulu," kata Bunda @aniiedwi*******.

"Siapapun nanti menteri pendidikan terpilih, tolong kaji ulang kurikulum dan sistem zonasi!! Enggak mau panjang lebar, Ibu-Ibu di sini sudah khatam muaknya zonasi dan kurikulum," ungkap Bunda @febby******.

2. Minta kurikulum pendidikan diperbaiki

Selain mengkhawatirkan jalur zonasi, banyak pula para Bunda yang ingin pemerintah lebih memerhatikan tentang kurikulum pendidikan, Bunda. Banyak yang beranggapan bahwa kurikulum yang saat ini digunakan sangat memberatkan anak-anak.

"Perbaiki kurikulumnya, Pak. Awal mula anak belajar jangan langsung dituntut bisa ini itu. Semua itu butuh proses Pak. Tau enggak Pak dengan kurikulum sekarang ini bukannya siswa yang ngerjain tugas-tugasnya tapi seringnya emak-emaknya di rumah. Coba deh perbaiki dulu kurikulumnya, Pak. Biar anak mampu belajar bertahap seperti dulu. Ini belum selesai dipelajari bukunya sudah ganti lagi," tutur Bunda @pujisur******.

"Ganti kurikulum Pak. Malu sama orang luar negeri. Di usia muda sudah jadi doktor," kata @deboa****.

"Kurikulum anak SD dulu enggak sih dibenerin? Berat banget coy anak SD sekarang belajarnya," tulis @irwiani*****.

"Kurikulum duh. Ganti ini itu kebijakan ini itu mending adakan lagi infasing," ucap Bunda @susan***.

"Daripada urusin usia, better fokusin kurikulum dulu enggak sih? Melihat pelajaran kelas 1 berat banget, euy," curhat Bunda @arie****.

"Berubah lagi, Pak? Hayahh, kurikulum saja masih butuh penyesuaian buat guru, murid, orang tua, bahkan mungkin keluarga besar," ungkap @griya******.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat curhatan Bunda-Bunda yang lainnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


CURHATAN PARA BUNDA SOAL PERSIAPAN SEKOLAH ANAK

Ilustrasi Memilih Sekolah untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Ilustrasi Anak Sekolah/Foto: iStock

3. Perhatikan kesiapan anak

Dari banyaknya peraturan yang harus diperhatikan untuk memasukkan anak ke sekolah, ada pula Bunda yang berpendapat untuk memerhatikan kesiapan anak terlebih dahulu. Tidak hanya segi kognitif, pastikan anak yang akan masuk sekolah siap dari segi sosial dan emosional.

"Sebaiknya tidak terburu-buru memasukkan anak ke SD. Semakin matang, baik kognitif maupun sosial emosional seorang anak, semakin baik dia masuk SD. Usia memang sangat penting karena itu sangat berkaitan dengan kesiapan anak masuk SD," kata Bunda @sofianti***.

"Yang terpenting kesiapan belajar, kesiapan sosialisasi, serta kemandirian sudah oke. Enggak apa-apa telat dikit kalau anak sudah siap dari segala aspek InsyaAllah mudah dalam belajarnya, enggak repotin gurunya, bisa menjaga diri jika lingkungan kurang kondusif misal bullying," tutur @euis*********.

"Tapi sih memang paling pas anak masuk SD itu umur 7 tahun, karena dari kesiapan mental dan dirinya itu sudah pas. Takutnya kalau masih dini anak juga masih butuh bermain dan kalau disuruh untuk belajar yang ada malah jadi bosan gak sih nantinya?" papar @amel****.

Banner PPDB 2024

4. Keluhkan pelajaran tingkat SD

Banyak Bunda yang meminta agar pemerintah mengembalikan kurikulum KTSP 2006, Bunda. Bukan tanpa alasan, hal ini karena kurikulum K13 dan kurikulum merdeka dianggap tidak sesuai dengan kemampuan anak SD.

"Mending zonasi sama kurikulum merdeka hapusin deh. Kurikulum KTSP terbaik menurutku," ujar Bunda @tiara***.

"Tapi pelajaran SD kelas 1 berat banget Pak. Apalagi ini baru pengenalan untuk anak yang baru paham ABCD dan angka," ujar Bunda @dian****.

"Inilah kenapa dari TK sudah mulai diajari baca. Materi SD kelas 1 sudah mulai susah. Kalau belum bisa baca takut ketinggalan sama murid lainnya," kata Bunda @rahit****.

5. Permasalahkan batas usia masuk SD

Banyak Bunda yang menyebut usia minimal anak masuk SD terus diubah-ubah. Bahkan, tidak sedikit yang kontra dengan anak bakat istimewa yang bisa masuk dengan usia 5 tahun 6 bulan.

"Padahal menurut banyak psikolog saja bagus 7 tahun itu sudah matang semua-muanya. Eh malah diubah lagi. Mending kurikulumnya saja diubah," kata akun @nyame***.

"Kemarin ada psikolog bilang katanya alasan 7 tahun karena usia 'siap'. Sekarang jadi begini, statement-nya mau direvisi gimana lagi, ya?" jelas Bunda @astika**** sambil menyisipkan emotikon tertawa.

Meski begitu, banyak pula orang tua yang tetap pada pendidiannya untuk memasukkan anak-anaknya ke SD di usia 7 tahun. Hal ini karena mereka yakin anak-anak sudah lebih siap.

"Terserah Pak, saya tetap masukin anak nanti 7 tahun. Biar matang dulu, kalau pelajaran anak banyak yang sudah bisa tapi mental harus disiapkan," kata @ayu*****.

"Bismillah tetap pada pendirian masuk SD umur 7 tahun saja," tutur Bunda @wahyuni****.

"Aku tim masukin anak usia 7 tahun, 7,5 tahun enggak apa-apa. Finlandia saja yang standar pendidikan paling bagus segitu dan menurut psikolog juga baiknya di usia 7 tahun. Terserah Pak Menteri aturannya gimana. Saya punya standar sendiri. Belajar yang utama apapun tetap di rumah," tutur @octavia****.

Demikian kisah curhatan Bunda soal persiapan sekolah. Semoga bermanfaat ya, Bunda.

Jangan lupa intip lagi video rekomendasi sekolah dasar swasta di Jakarta berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda