Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Pola Asuh Gentle Parenting Kian Populer, Ini Pro dan Kontranya Bun

Kinan   |   HaiBunda

Kamis, 11 Jan 2024 04:00 WIB

5 Kebiasaan Ayah di Rumah yang Jadi Contoh Buruk Anak, Bikin Sulit Dekat
Ilustrasi Pola Asuh Gentle Parenting Kian Populer, Ini Pro dan Kontranya Bun/Foto: Getty Images/iStockphoto/Nattakorn Maneerat
Daftar Isi
Jakarta -

Gaya parenting menjadi salah satu hal yang penting dipelajari demi menunjang tumbuh kembang anak, terutama secara psikis. Pola asuh gentle parenting pun kini termasuk yang kian populer.

Kendati demikian, tak sedikit orang tua yang berbeda pendapat alias memiliki pro dan kontra terhadap pola asuh ini, Bunda.

Secara garis besar, gentle parenting merupakan gaya parenting yang mengusung pola pengasuhan yang damai dan positif. Hal ini tentunya sangat berbeda dengan gaya pengasuhan terdahulu seperti otoriter atau permisif.

Apa itu gentle parenting?

Dikutip dari laman US News, psikolog dan pakar parenting Sarah Ockwell-Smith menyebutkan bahwa gentle parenting berakar pada rasa hormat yang mendalam terhadap anak-anak.

"Pola asuh ini berfokus pada membangun koneksi, memiliki empati terhadap apa yang dirasakan anak-anak dan disiplin penuh perhatian, dengan fokus pada pengajaran dan bimbingan, serta menetapkan batasan yang sesuai dengan usia," ungkap Ockwell-Smith.

Sebuah penelitian yang diterbitkan baru-baru ini dalam jurnal Frontiers in Psychology mengungkapkan bahwa pola asuh otoritatif, yang berfokus pada kepekaan dan rasa hormat terhadap pikiran serta perasaan anak, memiliki hubungan positif dengan hasil belajar.

Gentle parenting memiliki empat komponen utama, yang dimaksudkan untuk menumbuhkan anak-anak menjadi orang dewasa yang penuh kasih sayang, bahagia, mandiri, dan percaya diri. Komponen tersebut di antaranya:

  1. Memahami anak secara keseluruhan
  2. Tunjukkan empati kepada anak
  3. Memberi dan menerima rasa hormat
  4. Tetapkan batasan yang sehat

Alih-alih menjadi sebuah sistem hukuman dan penghargaan, gentle parenting mengalihkan fokus untuk membuat anak sadar akan perilaku mereka dan bagaimana perilaku tersebut berdampak pada orang lain.

Hal ini juga memberi mereka ruang dan pemahaman untuk membuat pilihan yang lebih baik, serta menunjukkan bagaimana hubungan yang sehat dan saling percaya dapat berjalan dengan baik.

Seperti apa pola asuh gentle parenting?

5 Pengaruh Pernikahan yang Sehat Terhadap Tumbuh Kembang AnakIlustrasi gentle parenting/Foto: Getty Images/iStockphoto/oatawa

Menurut Ockwell-Smith, gentle parenting dapat terlihat berbeda untuk setiap keluarga karena semua orang tua dan anak adalah unik. 

"Mungkin hal terpenting yang dapat dilakukan orang tua jika mereka ingin mengikuti gentle parenting adalah mempelajari tentang perkembangan anak," imbuhnya.

Memahami kemampuan anak-anak pada usia berapa pun dapat membantu orang tua menetapkan ekspektasi perilaku yang sesuai dengan usianya. Beberapa contoh pengasuhan dengan gentle parenting yaitu:

  • Fokus pada proses, bukan hasil akhir semata
  • Terima kesalahan sebagai peluang untuk berkembang
  • Tetap fokus secara positif
  • Buatlah tujuan yang sesuai dengan kemampuan anak
  • Berikan waktu bermain, yang membantu anak belajar memecahkan masalah dan mengatur emosinya
  • Mendorong kemandirian dengan menyajikan kegiatan-kegiatan baru, mendorong mereka untuk melakukan yang terbaik dan membiarkan mereka mengambil keputusan tentang apa yang disukai dan tidak sukai.

Pro dan kontra gentle parenting

Ada beberapa pendapat berbeda tentang efektif atau tidaknya gentle parenting dalam pembentukan karakter anak. Berikut ulasan tentang pro dan kontra gentle parenting:

Pro

Dikutip dari laman Healthline, penelitian dalam London Journal of Primary Care menunjukkan bahwa ikatan positif antara orang tua dan anak berpotensi membuat anak tumbuh menjadi orang dewasa yang bahagia, mandiri, dan tangguh.

Berinteraksi dengan anak dengan lembut juga turut membangun jutaan koneksi saraf di otaknya. Pengulangan interaksi positif ini membentuk jalur saraf yang menjadi dasar hubungan, pembelajaran, dan logika di masa depan. 

Studi lain dalam Infancy juga menunjukkan bahwa meniru merupakan mekanisme pembelajaran yang penting, khususnya bagi bayi dan balita. Upaya orang tua untuk memberikan teladan empati, rasa hormat, dan rasa memahami meletakkan dasar bagi keterampilan sosial positif anak.

Baby Happy

Kontra 

Pola asuh gentle parenting sebenarnya melibatkan banyak disiplin diri. Orang tua perlu proaktif, bukan reaktif. Penting untuk membuat keputusan yang bijaksana dan memberi contoh empati, rasa hormat, pengertian, dan komunikasi.

Namun, berbeda dengan disiplin diri yang harus diterapkan agar tetap konsisten, beberapa pakar berpendapat bahwa seorang anak tidak mendapatkan disiplin yang cukup ketika orang tua menggunakan gaya parenting ini.

Demikian ulasan tentang pola asuh gentle parenting, baik pro maupun kontranya. Sesuaikan pemilihan pola asuh dengan situasi keluarga masing-masing ya, Bunda. Jika perlu, Bunda juga bisa berkonsultasi dengan psikolog atau pakar parenting profesional.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda