HaiBunda

PARENTING

Anak Sedih Kalah Lomba 17 Agustus, Orang Tua Harus Apa? Ini Kata Pakar

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Jumat, 16 Aug 2024 09:20 WIB
Ilustrasi Anak Sedih Kalah Lomba/Foto: Getty Images/iStockphoto/Rawpixel
Jakarta -

Hari Kemerdekaan 17 Agustus semakin dekat, Bunda. Setelah melaksanakan upacara bendera, biasanya anak-anak akan mengikuti berbagai rangkaian acara lomba baik di sekolah maupun di lingkungan rumah.

Ada banyak perlombaan yang umumnya diadakan saat Hari Kemerdekaan, nih. Beberapa di antaranya adalah lomba makan kerupuk, memasukkan pensil ke botol, memecahkan balon, menangkap belut, dan masih banyak lagi.

Meski begitu, Si Kecil mungkin saja mengalami kekalahan pada saat berlomba. Ketika ini terjadi, mereka akan merasa kecewa dan bersedih.


Sebagai orang tua, Bunda dan Ayah perlu membantu anak untuk belajar menangani rasa kecewa akibat kekalahan ini. Meski tidak mudah untuk dilakukan, hal ini penting untuk perkembangan perilakunya.

Hal ini turut diungkapkan oleh psikiater anak, Joseph Austerman. Ia menyebut mengajarkan keterampilan menerima kekalahan pada anak sangat penting untuk membantu anak mengatasi kesulitan di kemudian hari.

"Adalah tanggung jawab Anda sebagai orang tua untuk membantu anak-anak menavigasi ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan mereka," ungkapnya melansir dari laman Cleveland Clinic.

"Semakin baik Anda mengajari mereka hal ini (menerima kekalahan) saat masih anak-anak, semakin baik mereka mampu melakukannya saat dewasa," lanjutnya.

Cara membantu anak mengatasi rasa sedih karena kalah lomba

Joseph turut membagikan beberapa tips membantu anak mengatasi rasa kecewa saat kalah lomba, Bunda. Berikut ini Bubun bantu bagikan deretannya:

1. Ajarkan pada anak tentang tujuan berlomba

Sebelum anak berlomba, pastikan Bunda dan Ayah sudah berdiskusi dengan mereka tentang keadaan menang dan kalah. Bicarakan juga bagaimana kekalahan terkadang membuat menjadi frustrasi dan kecewa.

Meski begitu, menang dan kalah bukanlah hal yang penting dalam sebuah perlombaan. Sebaliknya, ajarkan pada anak untuk fokus pada pentingnya berlatih, meningkatkan keterampilan, serta kerja sama dalam tim.

2. Dengarkan anak

Ketika anak kalah dalam lomba, jangan terjebak pada keinginan anak untuk melampiaskan rasa amarah dan frustrasinya. Tanyakan mengapa anak merasa kesal, lalu validasi bahwa kekalahan memang sulit untuk diterima.

Setelahnya, susun kembali percakapan dengan Si Kecil. Daripada mendiskusikan tentang kekalahannya, Bunda bisa bicarakan bahwa mereka sudah melakukan yang terbaik selama berlomba.

3. Berikan anak pujian

Jika anak kalah, tunjukkan hal-hal baik yang mereka lakukan. Jangan lupa memberikan anak pujian karena mereka sudah berupaya untuk melakukan yang terbaik dalam perlombaan tersebut.

"Setelah kekalahan, bukanlah waktu yang tepat untuk melakukan analisis kritis (menghakimi anak dan berkomentar tentang kekalahannya). Serahkan saja itu kepada para pelatih (tim)," ujar Joseph.

4. Jangan bandingkan anak

Saat anak mengalami kekalahan, jangan bandingkan anak dengan anak-anak lain yang menerima kemenangan. Tahan keinginan untuk membandingkan kinerja anak dengan kinerja orang lainnya karena akan membuat kepercayaan dirinya semakin rendah.

"Ini bukanlah hal (yang tepat) untuk memperbaiki harga diri atau kemampuan (anak)," jelas Joseph.

5. Sampaikan hal yang sama ketika mereka menang

Selama berlomba, anak tidak selamanya berada dalam posisi kalah, Bunda. Ketika anak berada di posisi ini, jangan menyanjung dirinya terlalu berlebihan, ya.

Pastikan Bunda tetap mengulangi pesan yang sama ketika mereka kalah. Sampaikan pada anak bahwa hal yang terpenting selama berlomba adalah mereka bersenang-senang dan telah bekerja keras.

6. Berikan contoh

Jika anak mudah frustrasi karena kalah dalam perlombaan dan sulit melewatinya, Bunda perlu memberikan contoh yang baik. Pastikan Bunda dan Ayah mencontohkan perilaku yang Bunda inginkan untuk anak sehingga mereka dapat dengan mudah menangani rasa frustrasinya di kemudian hari.

7. Tetap sabar mendukung anak

Sebagai orang tua, Bunda harus bersabar membantu anak mengatasi rasa kecewanya akibat kalah dalam perlombaan. Menghilangkan rasa frustrasi memang membutuhkan waktu, Bunda.

"Apapun yang terjadi, tetaplah bersabar pada anak. Mempelajari cara mengatasi kekalahan kompetisi dengan baik memang membutuhkan waktu," kata Joseph.

"Ini adalah proses seiring pertumbuhan anak-anak. Terus pujilah anak atas usaha dan perilaku baiknya. Ini akan membantu mereka belajar bagaimana menangani dan mengatasi situasi yang membuat frustrasi," tambahnya.

Demikian informasi seputar tips mengatasi rasa sedih saat anak kalah dalam lomba Hari Kemerdekaan, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Manfaat Anak Latihan Bela Diri, Bisa Dimulai pada Umur 6 Tahun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Leony Foto Bareng Chelsea Olivia, Mirip sampai Disebut Kembaran

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Aline Adita Ucap Syukur Bisa Jalani Kehamilan Pertama saat Berulang Tahun Ke-45

Kehamilan Amrikh Palupi

5 Potret Alice Norin Ajak Suami & Anak Pulang Kampung ke Norwegia, Ada Momen Unik

Mom's Life Annisa Karnesyia

10 Resep Nasi Bakar Gurih dan Lezat, Isi Ayam Kemangi hingga Cumi

Mom's Life Amira Salsabila

Apa Itu Anak CIBI: Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa

Parenting Nabila Syifa Sabrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cerita Bunda Avi yang Baru Tahu Alami Kanker Serviks setelah Keguguran

10 Resep Nasi Bakar Gurih dan Lezat, Isi Ayam Kemangi hingga Cumi

Leony Foto Bareng Chelsea Olivia, Mirip sampai Disebut Kembaran

Apa Itu Anak CIBI: Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa

Aline Adita Ucap Syukur Bisa Jalani Kehamilan Pertama saat Berulang Tahun Ke-45

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK