HaiBunda

PARENTING

7 Dampak Anak Telat Diajarkan Toilet Training yang Jarang Disadari Orang Tua

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 19 Aug 2024 22:00 WIB
Ilustrasi Toilet Training/Foto: Getty Images/iStockphoto/yaoinlove
Jakarta -

Seiring dengan berjalannya waktu, Si Kecil akan melakukan segala sesuatunya seorang diri. Tidak terkecuali kegiatannya untuk buang air besar maupun buang air kecil.

Kemampuan ini bisa dilatih dengan melakukan toilet training. Ini adalah periode penting dalam perkembangan yang bisa meningkatkan sisi kemandirian anak.

Umumnya, toilet training dilakukan sejak Si Kecil memasuki usia dua tahun. Meski begitu, perkembangan setiap anak berbeda-beda sehingga Bunda harus melihat tentang kesiapan diri mereka.


Tidak perlu terburu-buru mengajari anak toilet training. Jika memulainya terlalu cepat, mungkin Bunda akan membutuhkan waktu lebih lama untuk melatih mereka.

Tanda anak siap toilet training

Melansir dari laman Mayo Clinic, ada beberapa tanda yang bisa Bunda perhatikan untuk melihat apakah Si Kecil sudah siap untuk melakukan toilet training. Berikut ini beberapa deretannya:

  • Anak sudah bisa berjalan dan duduk di toilet
  • Anak bisa menurunkan celana dan menaikkannya lagi
  • Anak bisa tidak mengompol hingga dua jam
  • Anak memahami dan bisa mengikuti petunjuk dasar
  • Anak bisa berkomunikasi saat perlu buang air
  • Anak tampak tertarik menggunakan toilet

Dampak anak terlambat toilet training

Mengutip dari berbagai sumber, ada beberapa dampak yang terjadi jika anak terlambat diajarkan toilet training. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Anak tidak mandiri

Anak yang sudah bisa melakukan buang air kecil atau buang air besar sendiri di toilet artinya sudah terlatih untuk mandiri, Bunda. Sebaliknya, anak yang telat melakukan toilet training akan selalu bergantung dengan orang tua atau orang-orang sekitarnya.

Biarkan anak memerhatikan orang tua atau saudara kandungnya saat ingin buang air kecil sehingga mereka bisa belajar secara visual. Berikan dorongan dan motivasi ketika mereka ingin mencoba menggunakan toilet, ya.

2. Anak boros popok

Menurut penelitian yang dipublikasi pada laman Science Wellspect, semakin lama anak dilatih toilet training, maka semakin lama mereka akan menggunakan popok. Karena itu, Bunda mungkin harus membeli popok sekali pakai lebih banyak dan menyebabkan masalah pada finansial.

Sebaliknya, anak yang sudah bisa pergi ke toilet tidak lagi membutuhkan popok. Ini tentu akan menghemat pengeluaran keluarga, ya.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat dampak lainnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)
DAMPAK TERLAMBAT AJARKAN TOILET TRAINING

DAMPAK TERLAMBAT AJARKAN TOILET TRAINING

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Cara Si Kecil Lepas dari Popok Sekaligus Ajarkan Toilet Training

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Dalam Pelukan Suami, Sri Mulyani Tinggalkan Kemenkeu

Mom's Life Annisa Karnesyia

Mengenal Filisida Maternal, Tragedi yang Renggut Nyawa Bunda dan 2 Anak di Bandung

Parenting Annisa Karnesyia

Beby Prisillia Istri Onadio Leonardo Melahirkan Anak Kedua, Nama Bayi Perempuannya Keren Bun

Kehamilan Annisa Karnesyia

Bundafest 2025 Siap Digelar, Ada 10 Kelas Bikin Bunda Makin Cerdas

Haibunda Squad Triyanisya & Sandra Odilifia

Waktu Terbaik Gunakan KB IUD, Bisakah Dipasang Sebelum Menikah?

Kehamilan Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Zaskia Sungkar Hamil Lagi, Ibunda Ungkap Humaira Selalu Jadi Adik Ukkasya

Waktu Terbaik Gunakan KB IUD, Bisakah Dipasang Sebelum Menikah?

Dalam Pelukan Suami, Sri Mulyani Tinggalkan Kemenkeu

Bundafest 2025 Siap Digelar, Ada 10 Kelas Bikin Bunda Makin Cerdas

Mengenal Filisida Maternal, Tragedi yang Renggut Nyawa Bunda dan 2 Anak di Bandung

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK