PARENTING
7 Tanda Bunda Termasuk Elephant Parent, Apa Dampaknya untuk Anak?
Mutiara Putri | HaiBunda
Kamis, 29 Aug 2024 22:35 WIBAda banyak gaya parenting yang bisa Bunda terapkan dalam mengasuh Si Kecil. Gaya pengasuhan ini pun nantinya yang akan menentukan akan menjadi seperti apa anak di masa depan.
Salah satu gaya parenting yang tengah ramai diperbincangkan adalah Elephant Parent atau Induk Gajah. Gaya pengasuhan yang satu ini dikenal pula dengan gaya pengasuhan pola permisif.
Di alam liar, induk gajah terkenal mengasuh dan melindungi anak-anaknya. Bukanlah hal yang aneh melihat anak gajah berlari ke induknya ketika merasa terancam atau berada dalam bahaya.
Tren pengasuhan gajah ini ternyata juga terkenal di kalangan manusia. Di sini, pola asuh menekankan pendekatan yang lembut dan penuh kasih sayang.
"Mengingat gajah suka mengasuh dan sangat protektif terhadap anak-anaknya dan menjaga anak-anaknya agar tetap dekat, istilah ini diadopsi untuk menggambarkan orang-orang yang memusatkan pengasuhan mereka pada hubungan yang lebih dengan anak mereka, berfokus pada cinta, perhatian, dan perlindungan," ujar psikolog perkembangan, Tovah Klein, mengutip dari laman Parents.
Tanda Bunda termasuk Elephant Parent
Ada beberapa tanda yang terlihat jika Bunda termasuk ke dalam Elephant Parent, nih. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:
1. Mengasuh dengan baik
Elephant Parent berupaya keras menjadikan rumah mereka sebagai tempat yang hangat dan penuh perhatian. Mereka meluangkan waktu untuk berhubungan dengan anak-anak dan menawarkan kenyamanan serta mendukung secara emosional.
2. Sangat protektif
Melindungi anak-anak dari bahaya adalah tugas dari semua orang tua. Namun, prinsip utama Elephant Parenting adalah memastikan anak-anak mereka merasa aman.
"Orang tua gajah sangat memerhatikan keselamatan anaknya dan merespons dengan cepat jika melihat ancaman," ujar Daisy Vergara, konselor kesehatan mental untuk wanita dan anak-anak.
3. Anak merasa nyaman saat meminta bantuan
Anak-anak yang memiliki orang tua dengan pola asuh ini cenderung merasa nyaman untuk meminta bantuan dan membicarakan masalah mereka dengan Bunda dan Ayah. Hal ini karena mereka tahu orang tua akan merespons dengan pengertian dan dukungan.
4. Mendorong ekspresi emosional
Bunda dengan pola asuh ini akan membantu mengatur perasaan anak-anak. Selain itu, Bunda umumnya juga mengajari anak untuk mengenali dan mengekspresikan emosi mereka. Hal ini membantu Si Kecil menjadi lebih cerdas secara emosional dan meningkatkan keterampilan anak.
5. Bunda memandang diri sebagai tempat yang aman
Anak-anak dari gaya pengasuhan Elephant Parent tahu bahwa mereka bisa mendatangi orang tuanya untuk menanggapi peristiwa positif maupun negatif dalam hidupnya tanpa rasa takut. Orang tua tidak akan merespons dengan cara membentak atau memarahi anak mereka, melainkan membimbing mereka melewati situasi sulit dengan penuh kasih sayang.
6. Fokus pada eksplorasi daripada pencapaian
Berbeda dengan Tiger Parent, Elephant Parent cenderung tidak terlalu fokus atau menekan anak-anak mereka untuk berprestasi secara akademis atau atletik. Meskipun Elephant Parent menghargai prestasi akademis, mereka lebih memprioritaskan eksplorasi dan fokus pada pembelajaran mandiri dan pembangunan identitas.
7. Menekankan fleksibilitas dan pilihan
Elephant Parent cenderung memberi anak-anak kesempatan lebih besar untuk memilih dan fleksibilitas dalam rutinitas serta aktivitas sehari-hari. Mereka akan menekankan rasa otonomi pada anak-anak alih-alih membuat keputusan tentang mata pelajaran apa yang harus mereka pelajari di sekolah atau ekstrakurikuler apa yang harus diikuti.
Elephant Parent akan membiarkan anak-anak mereka membuat pilihan itu sendiri, Bunda. Mereka juga akan membiarkan anak mengeksplorasi berbagai minat yang berbeda.
Dampak anak dengan Elephant Parenting
Meski termasuk gaya parenting yang bisa ditiru, nyatanya Elephant Parenting juga memiliki dampak negatif, Bunda. Berikut adalah beberapa deretannya:
1. Cenderung menjadi pola asuh permisif
Bunda mungkin akan validasi emosi dan memberikan fleksibilitas serta pilihan pada anak. Namun, beberapa orang tua salah mengartikan hal ini dan membiarkan akan menetapkan aturannya sendiri sehingga gaya pengasuhan berubah menjadi permisif.
"Penting untuk diingat bahwa Elephant Parenting dan penetapan batas yang lembut dapat dilakukan secara berdampingan," papar Michelle Fanciullo, seorang psikolog, di Hackensack University Medical Center.
2. Anak tidak mandiri
Dalam beberapa kasus, anak-anak yang diasuh dengan gaya parenting ini mungkin tidak bisa belajar mandiri. Mereka juga tidak bisa menyelesaikan masalah jika mereka terus menerus dilindungi oleh Bunda dan Ayahnya.
3. Anak ketergantungan pada keluarga
Ketika anak tidak bisa belajar mandiri, mereka akan terus bergantung pada Bunda. Dengan begitu, Si Kecil kurang mampu menangani masalahnya sendiri.
4. Sulit mengembangkan identitas
Anak-anak yang bergantung pada orang tuanya untuk mendapatkan dukungan emosional akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan identitasnya. Selain itu, mereka juga mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan sendiri.
5. Berubah menjadi pola asuh helikopter
Jika tidak dilakukan dengan baik, pola asuh ini bisa beralih menjadi pola asuh helikopter, Bunda. Ini merupakan pola asuh di mana orang tua terlalu fokus pada anak-anak mereka dan mengambil terlalu banyak tanggung jawab atas pengalaman anak-anaknya.
Ketika hal ini terjadi, anak tidak akan tumbuh mandiri. Tidak hanya itu, rasa percaya diri dan harga diri Si Kecil juga akan mengalami penurunan.
Demikian informasi tentang Elephant Parent, Bunda. Semoga bisa memberikan banyak manfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
Tips Mendengarkan Suara Anak dari Psikolog
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Studi: Bertengkar di Depan Anak Merusak Kesehatan Otaknya
Anak Tak Mau Ditinggalkan dan Cemas Berpisah, Harus Bagaimana?
Apa yang Sebaiknya Bunda Lakukan Saat Anak Dipukul Temannya?
Tips Agar Anak Tak Jadi Pelampiasan Emosi Bunda
TERPOPULER
Contoh Chat Kerja Penipuan Tawarkan Kerja Mudah Rp300 Ribu per Hari, Jangan Termakan ya Bun
Siapa Pit Hitam, Teman Sinterklas yang Ditakuti Anak-anak?
5 Potret Cute Balint dan Numa Anak Mona Ratuliu, Kompak Pakai Kostum di Hari Anak Sedunia
7 Gejala Penyakit Jantung yang Muncul saat Bangun Tidur di Pagi Hari
6 Kata-kata yang Sering Diucapkan Orang Ekstrovert
REKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Maskara dengan Efek Memanjangkan Bulu Mata, Bikin Lentik!
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Susu Penambah Nafsu Makan Anak untuk Mengoptimalkan Berat Badan
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Parfum untuk Ibu Hamil yang Aman Digunakan
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Lotion Bayi yang Wanginya Tahan Lama, Aman & Lembapkan Kulit Si Kecil
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Makeup Palette Lengkap untuk Sehari-hari
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur
Surya Insomnia Blak-blakan Tolak Jadi Groomsmen di Pernikahan El Rumi & Syifa Hadju, Ini Alasannya
Siapa Pit Hitam, Teman Sinterklas yang Ditakuti Anak-anak?
Contoh Chat Kerja Penipuan Tawarkan Kerja Mudah Rp300 Ribu per Hari, Jangan Termakan ya Bun
5 Potret Cute Balint dan Numa Anak Mona Ratuliu, Kompak Pakai Kostum di Hari Anak Sedunia
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Sederet Drama Miss Universe 2025, Juri Mundur hingga Perseteruan Antar Kontestan
-
Beautynesia
Get The Look: Inspirasi Outfit Serba Coklat yang Manis ala Wiza Liana
-
Female Daily
Fancam Idol Semakin Jernih! Smartphone Flagship vivo X300 Series Siap Gebrak Indonesia!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Potret Kebersamaan Nana Mirdad & Putrinya yang Sudah Remaja, Sama-sama Cantik
-
Mommies Daily
Film Pangku, Melihat Dunia Melalui Mata Seorang Ibu Tunggal