PARENTING
PCOS pada Anak Remaja Meningkat Usai Pandemi, Perhatikan 3 Tanda Bahayanya
Mutiara Putri | HaiBunda
Sabtu, 28 Sep 2024 11:07 WIBPolycystic ovarian syndrome (PCOS) merupakan gangguan hormonal yang yang kerap terjadi pada perempuan. Ini adalah kondisi di mana ovum atau sel telur pada perempuan tidak berkembang secara normal, Bunda.
Sayangnya, PCOS tidak hanya dialami oleh perempuan dewasa saja. Kondisi ini juga bisa terjadi pada perempuan di usia yang lebih muda, bahkan di usia remaja.
Penelitian membuktikan bahwa sekitar 3-11 persen remaja mengidap PCOS. Dokter menegaskan bahwa kondisi ini harus diperbaiki sebelum mereka melakukan program hamil.
"Kalau kita mau koreksi itu jangan sudah terlambat, sudah memprogramkan hamil. Ternyata, 3-11 persen (pasien PCOS adalah remaja). Bervariasi tergantung pada usia dan etnik," jelas Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, dr. Mila Maidarti, Sp. O.G, Subsp. F.E.R., Ph.D, dalam acara Media Discusion Rumah Sakit Pondok Indah tentang PCOS, pada Jumat (27/9/2024).
Kasus PCOS pada remaja ini juga merupakan hal yang tak boleh diabaikan, Bunda. Meski anak jarang mengeluhkan sakit, sebaiknya segera lakukan konsultasi pada dokter kandungan. Apalagi, saat ini kasus PCOS pada anak remaja meningkat.
"Kalau kita lihat, jumlahnya meningkat. Terutama kalau kita baca lagi literaturnya, pada saat pademi COVID-19 apa yang terjadi? Work From Home. Karena adanya suatu sistem yang membuat mereka enggak boleh sekolah, sekolah dari rumah. Akibatnya apa? Sedentary lifestyle-nya meningkat," sambung dr. Mila.
Tanda bahaya PCOS pada remaja
Dalam acara yang sama, dr. Mila mengungkapkan ada beberapa tanda bahaya PCOS yang terjadi pada remaja. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:
1. Gangguan menstruasi
Tanda yang paling khas pada PCOS adalah terjadinya gangguan menstruasi, Bunda. Remaja yang mengidap PCOS bisa saja mengalami menstruasi tidak teratur maupun tidak menstruasi sama sekali.
"Kapan kita harus hati-hati? Pertama adalah kalau mereka (remaja) mengalami gangguan menstruasi," tutur dr. Mila.
2. Kadar hormon androgen meningkat
Hormon androgen adalah hormon yang banyak dimiliki oleh laki-laki. Meski begitu, perempuan juga memiliki hormon androgen dalam jumlah yang sedikit.
Ketika remaja memiliki kadar hormon androgen yang berlebih, ada beberapa tanda yang terlihat. Misalnya saja rambut berlebih di wajah, jerawat, hingga rambut rontok.
"Kemudian yang perlu diperhatikan adalah kadar hormon androgen yang tinggi. Lihat pada anak, apa kumisnya banyak? Apa jerawatan?," kata dr. Mila.
3. Anak mengalami obesitas
Anak dengan berat badan berlebih juga perlu Bunda perhatikan. Obesitas juga menjadi tanda-tanda anak mengidap PCOS yang perlu segera diatasi.
"Hati-hati ya, apalagi kalau anaknya mengalami obesitas," tutur dr. Mila.
Lantas, bagaimana langkah mengetahui apakah anak mengidap PCOS?

Langkah-langkah mengetahui anak remaja mengidap PCOS