Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cerita Bunda Farah saat Pertama Kali Tahu Anaknya Sudah Menstruasi di Kelas 2 SD

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Minggu, 28 May 2023 12:30 WIB

Ilustrasi Anak Pubertas Dini
Ilustrasi Anak Pubertas Dini/Foto: iStock

Masa pubertas adalah hal yang akan dilalui oleh setiap anak. Namun, beberapa anak justru mengalami pubertas dini atau masa pubertas sebelum waktunya.

Anak mengalami pubertas dini juga dirasakan oleh seorang Bunda bernama Farah Annisa Sylviana, Bunda. Sang putri, Khaiza Quinzi Azizah, disebut telah mengalami menstruasi sejak kelas 2 SD.

Belum lama ini, Bunda Farah membagikan kisahnya dan sang anak bersama HaiBunda. Ia mengatakan, perubahan dalam tubuh Khaiza mulai terlihat sejak usia 7 tahun.

Tanda Khaiza pubertas dini

Farah mengatakan, ketika Khaiza berusia 7 tahun, Khaiza memang sudah terlihat tumbuh lebih cepat secara fisik. Setelahnya, di usia 8 tahun, ia pun sudah menstruasi.

"Sejak umur 7 tahun (Khaiza) memang sudah terlihat lebih cepat pertumbuhannya secara fisik. Ketika umur 8 tahun Khaiza sudah menstruasi," katanya pada HaiBunda belum lama ini.

Meski begitu, menstruasi yang terjadi pada Khaiza hanya terjadi selama 2 bulan. Sejak saat itu, menstruasinya berhenti sekitar 1 tahun. Setelah berhenti selama beberapa saat, Khaiza pun kembali menstruasi secara rutin pada usia 9 tahun.

"Itu (menstruasi) terjadi kalau enggak salah 2 bulan saja. Sejak itu Khaiza tidak menstruasi secara rutin (berhenti kurang lebih 1 tahun). Ketika di umur 9 tahun barulah sampai dengan sekarang menstruasi secara rutin," imbuhnya.

Khaiza dibawa ke dokter

Karena merasa khawatir, Bunda Farah pun membawa Khaiza untuk menemui dokter. Farah tidak menyangka sang anak mengalami pubertas secepat ini dan curiga mengalami luka.

Setelah diperiksa, Khaiza pun disebut mengalami pubertas dini. Hal ini dikaitkan dengan hormon yang juga dipengaruhi dengan makanan zaman sekarang.

"Dibawa ke dokter diperiksa. Karena saya khawatir ada luka dan tidak menyangka secepat ini pubertasnya. Info dokter banyak juga di umur Khaiza mengalami pubertas dini karena memang kaitannya dengan hormon, makanan zaman sekarang juga," jelas Bunda 2 anak ini.

"Disarankan untuk tidak sering jajan dan mengurangi makanan yang mengandung pengawet," sambungnya.

Khaiza sendiri tidak direkomendasikan untuk menjalani terapi. Ia hanya diminta untuk menjaga asupan makan saja, Bunda.

Pubertas dini yang dialami Khaiza sempat memengaruhi kesehatan mentalnya. Seperti apa kisahnya?

Simak di laman berikutnya, ya!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan kembali video serba-serbi pubertas dini pada anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



KHAIZA MERASA TIDAK PERCAYA DIRI

Ilustrasi Anak Pubertas Dini

Ilustrasi Anak Pubertas Dini/Foto: iStock

Pubertas dini pengaruhi mental Khaiza

Bunda Farah mengaku kondisi Khaiza yang alami pubertas dini ini sempat memengaruhi kesehatan mentalnya di sekolah. Khaiza pernah bercerita ia percaya diri karena perubahan fisik yang terjadi.

"Pernah cerita katanya tidak percaya diri karena sudah mengalami perubahan fisik," kisah Bunda Farah.

Meski begitu, nyatanya guru-guru di sekolah Khaiza sangat mendukung Khaiza. Para guru pun memberikan pengertian dan menyemangati Khaiza, Bunda.

"Kebetulan pertama kali mengalaminya 1 bulan sebelum pandemi. Alhamdulillah bu guru kelas 2 pada waktu itu support banget. Teman-teman Khaiza yang mengetahui hal itu diberikan pengertian dan tidak lupa menyemangati Khaiza intinya semua perempuan pasti akan mengalami hal tersebut," jelasnya.

Farah sempat khawatir jika Khaiza tidak bisa mengatasi masa pubertas di sekolah. Namun, sekolah online membuat bocah yang kini duduk di bangku 5 SD ini bisa mengatasi hal tersebut.

Banner kalimat dilarang diucap orang tua

Tips dari Bunda Farah

Selain Farah, tentu ada banyak Bunda di luar sana yang mengalami hal serupa. Farah pun menyarankan agar Bunda tidak panik dan sebaiknya langsung membawa anak ke dokter untuk memastikan kondisinya.

"Jangan panik. Sebaiknya dibawa ke dokter biar bisa memastikan pubertas dini atau yang lain. Lebih diperhatikan lagi untuk pola hidup dan makanannya," jelas Farah.

Selain itu, sebaiknya Bunda juga terus mendukung anak, ya. Ajak anak untuk bercerita dan berikan pengertian.

"Support untuk anak. Sesering mungkin diajak curhat dan diberikan pengertian. Lebih menceritakan pentingnya menjaga dan menyayangi diri sendiri," imbuhnya.


(mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda