HaiBunda

PARENTING

Ini yang Terjadi pada Otak Anak saat Tidur, Ternyata...

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 16 Oct 2024 04:00 WIB
Ilustrasi Anak Tidur/Foto: iStock
Jakarta -

Bunda mungkin mengira terlalu banyak tidur akan menyebabkan hal yang negatif. Namun, tidur menjadi waktu penting bagi otak anak, lho.

Selama tidur, otak sangat aktif untuk melakukan hal-hal yang penting. Ketika anak tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup, otaknya mungkin tidak bisa berfungsi sebagaimana seharusnya.

"Otak sebenarnya sangat aktif selama tidur untuk melakukan hal-hal yang penting, bukan hanya untuk istirahat. Jika Anda tidak tidur, Anda tidak akan berfungsi sebagaimana seharusnya," kata Carl W. Bazil, MD, PhD, Profesor Neurologi Caitlin Tynan Doyle di Columbia University Medical Center, mengutip dari laman NBC News.


Para ilmuwan sepakat bahwa ada empat tahap tidur yang akan dialami anak setiap malamnya. Tiga tahap yang pertama membentuk apa yang disebut dengan tidur non-rapit eye motion (REM) dan yang keempat adalah tidur REM di mana mimpi terjadi.

Ada berbagai hal yang bisa terjadi pada otak sesuai dengan fasenya. Lantas, seperti apa penjelasannya?

Hal yang terjadi pada otak ketika anak tidur

Ketika anak tertidur, ada berbagai hal yang terjadi pada otaknya, Bunda. Menilik dari laman Medical News Today, berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Otak mengubah gelombang aktif menjadi ritme lambat

Pada tahap non-REM, tubuh dan otak akan bertransisi dari terjaga ke tidur. Otak pun mengubah osilasi listriknya dari pola gelombang otak yang aktif dan terjaga menjadi ritme yang lebih lambat.

Tidak hanya itu, tonus otot di seluruh tubuh ikut menjadi rileks. Ini adalah fase di mana tubuh mungkin bergerak-gerak saat kita memasuki fase tidur.

2. Gelombang otak melambat

Pada tahap non-REM yang kedua, melibatkan penurunan suhu tubuh, detak jantung, serta pernapasan dan gelombang otak menjadi lebih lambat. Semburan singkat aktivitas listrik di otak mungkin masih menjadi ciri khas pada tahapan tidur ini.

3. Aktivitas otak turun di titik terendah

Tahap ketiga dari tidur non-REM adalah tahap tidur nyenyak, Bunda. Ini adalah yang dibutuhkan oleh tubuh agar bangun dengan perasaan segar dan pulih. Pada tahap ini, detak jantung, pernapasan, dan aktivitas otak, akan turun ke titik yang paling rendah.

Setelahnya, anak akan memasuki tahap tidur REM. Ini adalah tidur ringan yang dipenuhi mimpi. Menurut Institut Nasional Gangguan Neurologis dan Stroke, tidur REM terjadi sekitar 90 menit setelah anak tertidur.

Tidur REM berlangsung kira-kira 10 menit untuk pertama kalinya dan meningkat di setiap siklus REM. Ini juga disebut dengan gerakan mata cepat karena mata benar-benar bergerak cepat di balik kelopak mata yang tertutup.

Selama anak berada di fase tidur REM, pernapasannya menjadi lebih cepat dan tidak teratur. Tidak hanya itu, tekanan darahnya meningkat ketika mendekati saat bangun tidur.

Lantas, apa manfaat tidur bagi kesehatan otak?

(mua/fir)
Manfaat tidur bagi otak

Manfaat tidur bagi otak

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Terpopuler: Potret Shanju Eks JKT 48 Rayakan Ultah Jonatan Christie

Mom's Life Nadhifa Fitrina

7 Rekomendasi Bronzer untuk Pemula hingga Kulit Sawo Matang

Rekomendasi Produk Amira Salsabila

Potret Maudy Koesnaedi Bersama Sang Putra Eddy Meijer, Ungkap Suka Duka Punya Anak Beranjak Dewasa

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Irish Bella Habiskan Waktu Bareng Anak Sambung yang Libur Koas, Intip Potretnya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Bacaan Doa Qunut Subuh Pendek dan Mudah Dihafal beserta Artinya

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Momen Raffi Ahmad Temani Mama Amy Dirawat hingga Keluar RS, Intip Potretnya

7 Rekomendasi Bronzer untuk Pemula hingga Kulit Sawo Matang

15 Idol K-Pop Termuda yang Aktif saat Ini, Ada Chiquita BABYMONSTER

Terpopuler: Potret Shanju Eks JKT 48 Rayakan Ultah Jonatan Christie

Potret Maudy Koesnaedi Bersama Sang Putra Eddy Meijer, Ungkap Suka Duka Punya Anak Beranjak Dewasa

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK