Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Viral Imbauan Tak Beri Teh pada Anak, Apakah Benar Berbahaya?

Annisa A   |   HaiBunda

Kamis, 10 Oct 2024 18:30 WIB

An Asian boy, about 5 years old. Black haired, dressed in casual clothing, sitting outdoors, eating bread and drinking juice.
Ilustrasi anak minum teh/ Foto: Getty Images/somethingway
Jakarta -

Media sosial tengah diramaikan dengan template Instagram Story yang berisikan imbauan untuk tidak memberikan teh kepada anak. Unggahan itu menampilkan foto resep dari seorang dokter.

Dalam resep tersebut, sang dokter mengimbau untuk tidak memberikan teh sebagai minuman untuk anak-anak karena dapat mengganggu proses penyerapan zat besi.

"Mohon tidak memberikan teh kepada anak balita. Karena teh dapat menghambat penyerapan zat besi yang dapat memicu anemia," tulis resep tersebut, dikutip dari detikcom, Kamis (10/10/2024).

Template Instagram Story itu dibagikan oleh salah seorang konten kreator sekaligus dokter anak. Ia menyebut bahwa zat besi sangat dibutuhkan oleh anak-anak.

Zat besi diperlukan dalam proses perkembangan otak, meningkatkan imunitas tubuh, sumber energi otot, hingga mencegah stunting pada anak.

Dampak minum teh pada anak

Menanggapi unggahan yang viral itu, spesialis gizi klinik dr Raissa E Djuanda, MGizi, SpGK, AIFO-K, FINEM membenarkan bahwa konsumsi teh pada anak dapat meningkatkan risiko anemia, Bunda.

Hal tersebut dipicu oleh senyawa tanin pada teh yang bisa mengikat zat besi dari makanan yang dikonsumsi. Oleh karena itu, zat besi yang dibutuhkan anak tidak dapat diserap dengan baik oleh tubuh.

"Teh mengandung senyawa bernama tanin. Tanin ini dapat mengikat zat besi dalam makanan yang kita konsumsi, sehingga penyerapan zat besi dalam tubuh kita menjadi kurang," papar dr Raissa.

"Anak-anak masih dalam proses tumbuh kembang. Sehingga jika kekurangan zat besi, akan berpotensi anemia dan terganggu tumbuh kembangnya," imbuhnya.

Gangguan tumbuh kembang bukan menjadi satu-satunya dampak anak minum teh. Dr Raissa mengatakan, kecerdasan anak juga dapat dipengaruhi oleh masalah kurang gizi.

Selain itu, anak-anak yang mengalami kekurangan zat besi juga disebut lebih rentan terhadap penyakit karena daya memiliki imun tubuh yang lebih lemah.

Lantas, apakah anak tidak boleh minum teh sama sekali?

Aturan minum teh pada anak

Meski teh dapat mengganggu proses penyerapan zat besi, bukan berarti anak harus menghindari teh sepenuhnya. Bunda dapat memberikan teh dengan waktu yang tidak bersamaan dengan makanan yang mengandung zat besi.

Makanan yang tergolong tinggi zat besi yaitu daging merah, sayuran hijau atau berdaun gelap, dan kacang-kacangan.

"Bisa menunggu setidaknya 1-2 jam untuk mengonsumsi teh setelah makan. Jika ingin diberikan kepada anak, sebaiknya pilih teh yang tidak terlalu pekat atau pilih teh yang kandungan taninnya lebih sedikit, contohnya green tea," ujar dr Raissa.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(anm/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda