Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bunda, Ketahui Ciri-ciri Anemia pada Anak & Cara Mengatasinya

Annisa Afani   |   HaiBunda

Kamis, 29 Oct 2020 16:51 WIB

Tired and bored child sleeping on books
Ketahui Ciri-ciri Anemia pada Anak & Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/gpointstudio
Jakarta -

Anemia merupakan suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang kekurangan sel darah merah atau hemoglobin yang sehat, Bunda. Hemoglobin merupakan protein yang berfungsi membawa oksigen ke sel lain di tubuh.

Mengutip dari Stanford Children's Health, ternyata anemia sudah menjadi kondisi yang umum terjadi pada anak, Bunda. Anemia sendiri bisa bersifat sementara, berjangka panjang, dan berkisar dari yang ringan hingga parah, lho.

Penyebab dan ciri-ciri anemia

Ada tiga penyebab utama seseorang bisa mengalami anemia. Dikutip dari KidsHealth, penyebab anemia, di antaranya:

1. Ketidakmampuan tubuh membuat cukup sel darah merah

Ada beberapa alasan mengapa tubuh mungkin tidak menghasilkan cukup sel darah merah, tetapi seringkali karena orang tersebut tidak mendapatkan cukup zat besi. Tanpa zat besi, tubuh tidak mampu membuat hemoglobin.

Anemia juga bisa berkembang jika sumsum tulang tidak berfungsi dengan baik. Ini mungkin disebabkan karena infeksi atau penyakit, seperti ginjal. Beberapa obat, seperti kemoterapi untuk kanker bisa membuat sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel darah merah yang cukup.

2. Kondisi medis yang menyebabkan kerusakan sel darah merah

Salah satu alasan sel darah merah rusak karena bentuknya berubah. Sel darah merah harus bulat, dan rata seperti cakram, yang bisa bergerak melalui ruang sempit saat darah beredar ke seluruh tubuh. Namun jika bentuknya berubah, seperti karena masalah kondisi medis tertentu, sel darah merah lebih mudah tersangkut dan pecah.

Dalam kasus lain, sistem kekebalan tubuh bisa merusak atau menghancurkan sel darah merah. Beberapa obat, infeksi, dan penyakit juga bisa menyebabkan anemia.

3. Hilangnya sel darah merah karena pendarahan

Ketika kehilangan sedikit darah, seperti mimisan, sumsum tulang akan menghasilkan lebih banyak darah, sehingga seseorang tidak mengalami anemia. Tapi jika kehilangan banyak darah, misal akibat kecelakaan yang serius, sumsum tulang mungkin tidak mampu menggantikan sel darah merah dengan cepat.

Kehilangan sedikit darah dalam waktu lama juga bisa menyebabkan anemia. Seseorang mungkin kehilangan lebih banyak zat besi dari kehilangan darah dibanding yang dimasukkan dalam tubuh saat makan. Nah, tanpa zat besi yang cukup dalam tubuh, sumsum tulang tidak mampu memproduksi cukup sel darah merah.

Sementara itu, banyak anak dengan anemia tidak menunjukkan gejala. Dokter spesialis anak, Tanya Altmann mengatakan bahwa sebagian anak-anak tidak menunjukkan gejala anemia, atau tidak menyadari gejala tersebut.

"Tanda-tanda anemia mungkin tidak kentara. Anda bahkan mungkin tidak tahu bahwa anak Anda menderita anemia," kata dia, dikutip dari Kids in The House.

Karena itu, penting bagi anak untuk melakukan tes darah secara rutin untuk memeriksakan kondisi tersebut. Adapun, ciri-ciri yang menunjukkan anak mengalami anemia, di antaranya:

  • Kulit pucat
  • Terlihat lebih murung
  • Mengeluh pusing
  • Memiliki detak jantung yang cepat
  • Memiliki kulit dan mata yang tampak kuning, dan urine berwarna teh pekat
  • Mudah marah
  • Sakit lidah
  • Jika anemia bertambah parah, anak yang dulunya sangat aktif bisa cepat lelah dan lemah

Jenis anemia pada anak

Anemia yang dialami oleh anak dapat diklasifikasikan dalam beberapa kelompok berdasarkan ukuran sel darah merahnya. Mengutip dari Stanford Children's Health, berikut tiga jenis anemia pada anak:

1. Anemia mikrositik

Ini berarti sel darah merah anak lebih sedikit atau rendah dari biasanya. Penyebab paling umum dari jenis anemia ini adalah kekurangan zat besi.

2. Anemia normositik

Jenis anemia ini menandakan bahwa sel darah merah anak dalam ukuran normal, namun anak tetap dinyatakan mengalami kekurangan. Anemia ini memiliki banyak penyebab dan mungkin memerlukan jenis tes darah khusus untuk menentukan penyebab pastinya.

3. Anemia makrositik

Anak yang mengalami anemia ini berarti sel darah merahnya lebih besar atau banyak dari biasanya, Bunda. Selain itu, ini juga menjadi jenis anemia paling langka pada anak-anak, dan mungkin disebabkan oleh kekurangan vitamin B 12.

"Penyebab paling umum anemia pada anak, terutama bayi adalah kekurangan zat besi," kata dokter spesialis anak di Amerika Serikat, Alan Greene, dikutip dari Parents.

Mengobati anemia

Mengobati anemia pada anak tergantung dari jenis dan penyebabnya. Dalam beberapa kasus, pengobatan anemia mungkin hanya memerlukan perubahan pola makan atau penggunaan suplemen zat besi. Beberapa makanan yang kaya zat besi, seperti daging, biji-bijian, dan sereal, kacang-kacangan kering, sayuran berdaun hijau, serta tahu.

"Ini biasanya dapat diperbaiki dengan zat besi tambahan. Suplemen cukup aman bila diberi sesuai dosis berdasarkan usia dan berat badan," kata Greene.

Zat besi dalam makanan memang bagus untuk mengobati dan mengatasi masalah anemia anak. Akan tetapi, mendorong hingga memaksa anak untuk makan makanan tersebut biasanya tidak akan berhasil membuat pola makannya menjadi lebih baik, Bunda.

"Tawarkan makanan yang disenanginya dan beri banyak cairan. Tidak apa-apa untuk tidak terlalu banyak memakan makanan padat, anak juga bisa mendapatkan sebagian besar nutrisi dari minuman. Makanan padat sebagian besar untuk menambah pengalaman," tutur Greene.

Anemia yang disebabkan oleh suatu infeksi biasanya akan hilang ketika infeksi tersebut diobati atau tubuh menjadi sehat kembali. Untuk jenis anemia lain, anak mungkin perlu ke dokter spesialis dan menjalani tes sebelum melakukan pengobatan.

Dalam kasus anak dengan anemia berat, mungkin akan membutuhkan transfusi darah, Bunda. Ini mungkin akan terdengar sedikit menakutkan, tetapi merupakan cara tercepat untuk mendapatkan darah agar oksigen dapat segera menyebar hingga mencapai ke seluruh tubuh.

Anak-anak yang menderita anemia mungkin juga harus istirahat sebentar. Begitu tubuh mereka memproduksi cukup sel darah merah, oksigen bisa mencapai semua jaringan, sehingga mereka kembali berenergi.

Bunda, simak juga yuk cara yang penanganan yang tepat untuk anak yang mimisan dalam video berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda