
parenting
Usia Berapa Anak Balita Boleh Makan Sashimi?
HaiBunda
Rabu, 30 Oct 2024 20:50 WIB

Sashimi dan sushi adalah kuliner Jepang yang sangat populer dan mendunia, termasuk di Indonesia. Sashimi merupakan hidangan laut mentah, sementara sushi terdiri dari ikan dan nasi atau campuran keduanya. Sushi dapat dimakan mentah atau tidak mentah. Banyak orang menyukainya tetapi banyak juga yang menghindarinya karena alasan keamanan seperti ibu hamil, anak-anak, dan ibu menyusui.
Ikan dalam sashimi dan sushi merupakan hal yang sangat menyehatkan, Bunda. Ikan merupakan sumber nutrisi yang sangat kaya dengan ratusan vitamin dan mineral tetapi yang lebih penting lagi adalah lemak sehat seperti omega 3.
Mengutip MyPedia Clinic, omega-3 merupakan asam lemak esensial, artinya tubuh kita tidak dapat memproduksinya dan kita "perlu" mendapatkannya dari makanan. Jika kita tidak mendapatkannya dari makanan maka seluruh tubuh kita tidak berfungsi dengan baik terutama fungsi otak. Misalnya omega-3 merupakan titik awal produksi hormon. Hormon terlibat dalam depresi, pembekuan jantung, dan peradangan.
Keterlibatan Omega-3 dalam pembekuan darah juga menjadi alasan mengapa penting bagi semua orang untuk mengonsumsi omega 3 sekali atau dua kali seminggu. Mengetahui banyaknya manfaat omega-3 bagi kesehatan, lantas apakah anak balita boleh makan sashimi dan sushi?
Berapa usia yang paling baik untuk dikenalkan hidangan mentah seperti sashimi atau sushi? Simak penjelasan dalam artikel kali ini ya, Bunda.
Usia Berapa Anak Balita Boleh Makan Sashimi?
Perlu Bunda ketahui bahwa kekebalan tubuh anak-anak tidak terbentuk sepenuhnya sebelum anak berusia sekitar 5 tahun, karena alasan ini anak-anak kecil akan sakit akibat bakteri dalam ikan mentah yang biasa dikonsumsi tubuh orang dewasa. Oleh karena itu, anak-anak di bawah usia 5 tahun tidak boleh mengonsumsi ikan mentah atau sushi mentah.
Kalau pun anak ingin balita ingin konsumsi makanan seperti itu, mereka harus makan dengan pengawasan orang tua dan pilihlah pilihan yang aman bagi anak-anak seperti sushi yang dimasak.
Memang, menurut Tanya Altmann, M.D., di beberapa negara dan budaya, anak-anak biasanya mengonsumsi ikan mentah. Akan tetapi beberapa negara tidak menganjurkannya bahkan melarangnya. Seperti di AS, menurut Altmann, alasannya karena takut terkena bakteri, parasit, cacing, atau infeksi lain akibat mengonsumsi ikan mentah.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) di AS menyarankan agar ibu hamil dan anak-anak di bawah usia 5 tahun hanya mengonsumsi ikan yang dimasak dan sumber protein lainnya (seperti daging, ayam, dan telur).
Altmann menyarankan untuk tetap waspada terhadap gejala-gejala seperti muntah, diare, sakit perut, demam, atau indikasi lain dari penyakit bawaan makanan. "Meskipun penyebab diare menular yang paling mungkin pada kelompok usia ini adalah virus dan akan hilang dengan sendirinya," katanya, dikutip dari Romper.
"Saya telah melihat anak-anak kecil dengan infeksi yang lebih serius akibat bepergian, berenang, atau makan makanan yang terkontaminasi yang memerlukan perawatan dengan obat-obatan, dan bahkan rawat inap."
Lalu, apa risiko makan sashimi atau ikan mentah? Simak penjelasannya di halaman berikutnya ya, Bunda.
Risiko Makan Sashimi atau Ikan Mentah
screenshot dari haibunda
Risiko keracunan makanan saat mengonsumsi sashimi dan sushi memang selalu ada. Bukan karena ikan atau dagingnya, tapi karena adanya kontaminasi bakteri yang berbahaya, Bunda. Dilansir CNNIndonesia.com, ikan mentah atau setengah matang serta daging lainnya bisa mudah terkontaminasi bakteri penyebab penyakit seperti Campylobacter, Salmonella, Clostridium perfringens, dan E. coli.
Michelle Jaelin, seorang ahli diet dari Ontario, Kanada, mengatakan bahwa risiko makan protein mentah lebih tinggi dari potensi manfaat apa pun.
"Bakteri seperti E.coli dan Salmonella adalah masalah terbesar saat makan daging mentah dan ikan mentah. Anda (perlu) mengkhawatirkan parasit dan cacing pita," kata Jaelin, dikutip dari Livestrong.
Pilihan Makanan Selain Sashimi dan Sushi
Ada banyak alternatif selain sashimi dan sushi yang cocok untuk anak-anak di restoran Jepang antara lain ayam teriyaki, nasi goreng, udon (mi), tempura (sayuran atau daging yang digoreng dengan adonan), pangsit goreng atau kukus, dan sup miso.
Untuk anak-anak yang ingin mencoba sushi, restoran hampir selalu menyediakan pilihan maki vegetarian seperti mentimun, ubi jalar, atau alpukat. Bahkan California roll yang sangat populer pun aman untuk anak-anak, karena crab stick yang ada di isiannya itu sebenarnya adalah pasta ikan olahan yang dimasak, Bunda.
"Selama tidak menimbulkan bahaya tersedak (seperti memasukkan seluruh gulungan besar ke dalam mulut mereka), balita dapat dengan aman memakan potongan atau gigitan sushi roll vegetarian atau gulungan ikan yang dimasak," kata Dr. Altmann.
Tentu saja, orang tua juga perlu berhati-hati jika anak alergi terhadap seafood bercangkang seperti udang atau kepiting, karena ada risiko sushi tersebut mungkin bersentuhan dengan permukaan yang digunakan untuk menyiapkan udang atau kepiting.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
15 Kalimat Afirmasi untuk Bunda Hadapi Toddler yang Bikin Geleng-Geleng Kepala

Parenting
Perilaku Normal Anak Balita Saat Hadapi Kesulitan, Bunda Perlu Tahu

Parenting
Kenapa Balita Senang Membantu? Ini Jawabannya Bunda

Parenting
13 Hal Bisa Bunda Pelajari dari Anak Balita, Termasuk Cinta & Kejujuran

Parenting
Balita Alami Bau Badan Tak Sedap? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Parenting
4 Jenis Makanan yang Wajib Dihindari Balita, Tinggi Gula hingga Pengawet
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda