Ciri-ciri Autisme yang Bisa Terlihat Sejak Bayi Usia 4-7 Bulan

Autisme atau Autism Spectrum Disorder (ASD) merupakan kondisi yang banyak terjadi pada anak-anak. Tanpa disadari, tanda-tanda awal autisme bisa muncul sejak usia 18 bulan bahkan sejak Si Kecil baru berusia empat bulan.

Menilik dari situs resmi ayosehat.kemkes.go.id, autisme adalah kelompok gangguan perkembangan otak yang berkaitan dengan gangguan interaksi sosial. Selain itu, gangguannya juga bisa berhubungan dengan komunikasi verbal, komunikasi nonverbal, serta perilaku yang terbatas dan berulang.

Austisme bisa memengaruhi setiap individu secara berbeda dengan tingkat keparahan yang bervariasi dari ringan hingga berat.

Mendiagnosis anak dengan autisme

Menilik dari laman Baby Center, sebuah penelitian mengamati lebih dari 1.200 balita dan menyimpulkan bahwa diagnosis autisme bisa dilakukan pada usia 14 bulan. Sementara itu, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar dokter melakukan pemeriksaan autisme pada anak usia 18 dan 24 bulan.

Banyak bayi dan balita dengan autisme mencapai tahap perkembangan fisik seperti duduk, merangkak, dan berjalan. Umumnya, anak dengan autisme mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan interaksi. Mereka juga memiliki minat yang terbatas dan perilaku yang berulang.

"Secara keseluruhan, anda mencari kurangnya respons terhadap informasi sosial atau kurangnya komunikasi untuk tujuan sosial," ujar Sallie Nowell Ph.D., seorang ilmuwan peneliti di Institut Perkembangan Anak Frank Porter Graham di UNC Chapel Hill.

Ciri autisme bayi usia 4-7 bulan

Tanpa Bunda sadari, ciri autisme bisa terlihat bahkan sejak bayi berusia empat bulan. Dikutip dari laman Baby Center, berikut ini Bubun bagikan deretannya;

• Tidak tersenyum kembali ketika Bunda memberikan senyuman
• Menunjukkan sedikit ketertarikan pada apa yang Bunda lakukan
• Tidak mencari-cari suara
• Tidak bersuara saat Bunda mencoba bermain
• Tidak mengoceh, terkikik, atau memekik saat bermain
• Memiliki kontak mata yang terbatas atau tidak ada sama sekali
• Tidak menunjukkan minat pada wajah, tampak menatap langsung dan fokus pada hal lain
• Sulit ditenangkan ketika rewel
• Tidak merasa nyaman dengan suara atau sentuhan fisik

Lantas, apa yang menjadi penyebab dari autisme ini ya, Bunda?

Penyebab autisme pada anak

Ilustrasi Tanda Bayi Autisme/Foto: Getty Images/iStockphoto/rudi_suardi

Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa kondisi autisme masih belum diketahui dengan pasti. Namun, ada beberapa faktor yang turut memengaruhi terjadinya kondisi ini. Misalnya sebagai berikut:

1. Faktor genetik

Beberapa anak dengan autisme memiliki riwayat keluarga yang juga mengalami kondisi yang sama. Namun, tidak semua kasus autisme berkaitan dengan faktor genetik, ya.

2. Faktor lingkungan

Paparan terhadap faktor lingkungan tertentu selama masa perkembangan awal anak juga bisa menjadi faktor terjadinya autisme. Beberapa di antaranya adalah adanya paparan zat kimia, infeksi, atau gangguan saat hamil.

Hal yang perlu dilakukan saat anak menunjukkan tanda autisme

Menurut Psikolog Perkembangan Anak dari Dewan Penasihat Medis Baby Center, Kelley Yost Abrams, Bunda bisa segera berkonsultasi dengan ahli ketika menemukan tanda-tanda autis pada Si Kecil. Selain itu, Bunda juga bisa memeriksakan anak jika merasa ada masalah pada perkembangannya.

"Jangan ragu untuk memeriksakan anak jika Bunda melihat kemungkinan tanda-tanda autisme atau jika Bunda memiliki kekhawatiran tentang perilaku anak," tuturnya.

Jangan tunggu sampai bayi atau balita tumbuh dewasa untuk memeriksakan kondisi mereka, ya. Mendapatkan perawatan dini bisa membantu anak menjalani kehidupan yang lebih baik.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Jangan lupa lihat juga video tanda awal autisme pada anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]