PARENTING
Gaya Parenting Kolaboratif, Ketika Orang Tua Libatkan Anak Diskusikan Keputusan Keluarga
Kinan | HaiBunda
Selasa, 26 Nov 2024 04:00 WIBTak perlu selalu mendikte, ada pilihan gaya parenting lain yang bisa dicoba dipraktikkan di rumah. Salah satunya yaitu gaya parenting kolaboratif, yang dilakukan dengan melibatkan anak dalam setiap diskusi keluarga. Berminat menerapkannya, Bunda?
Biasanya para Bunda terjebak dalam lingkaran yang tidak nyaman dengan kegiatan sehari-hari, terutama saat sulit untuk mengajak anak bekerja sama.
Dikutip dari Pure Wow, saat ini muncul konsep gaya parenting kolaboratif atau collaborative parenting. Seperti yang dijelaskan psikolog UC Santa Cruz, Barbara Rogoff, bahwa orang tua kerap memandang kepatuhan dari sudut kendali.
"Seseorang bertanggung jawab dan yang lain melakukan apa yang diperintahkan karena mereka harus melakukannya. Orang-orang berpikir bahwa harus orang dewasa atau anak yang memegang kendali," ungkap Rogoff.
Namun dalam meneliti budaya lain, Rogoff melihat ada pendekatan alternatif, yakni saat anak dan orang dewasa bersama-sama mencapai tujuan.
"Bukan berarti membiarkan anak-anak melakukan apa pun yang mereka inginkan. Tapi baik anak-anak maupun orang tua bersedia saling membimbing," pesannya.
Seperti apa gaya pengasuhan kolaboratif?
Dikutip dari Psychology Today, gaya pengasuhan kolaboratif nonpermisif didasarkan pada prinsip-prinsip komunikasi tanpa kekerasan atau nonviolent communication (NVC).
Dalam prinsip ini, diutamakan kasih sayang dan empati untuk menciptakan hubungan yang berkualitas, terutama yang peduli terhadap kebutuhan satu sama lain.
Tidak seperti gaya pengasuhan tradisional yang mungkin bergantung pada dinamika kekuasaan atau paksaan, pendekatan parenting kolaboratif ini memprioritaskan empati dan rasa saling menghormati.
Sebagian besar konflik antara orang tua dan anak terjadi dalam lingkup strategi antara melakukan perintah orang tua atau tidak. Ini terikat pada hasil yang diinginkan dan sama sekali mengabaikan apa yang mendorong perilaku tersebut.
Alih-alih hanya berfokus pada strategi dan hasil, pola asuh kolaboratif nonpermisif mendorong orang tua untuk terlibat dengan anak-anak pada tingkat kebutuhan yang lebih dalam.
Pentingnya empati dalam pengasuhan kolaboratif
Dalam menerapkan pola asuh ini, orang tua dan anak berpotensi lebih mampu mengekspresikan diri dengan jujur. Percaya bahwa masing-masing akan saling mendengar dan memperhatikan.
Intinya adalah keinginan dan kemampuan untuk melihat orang lain.
Saat anak punya masalah, orang tua tidak perlu selalu mencoba memperbaiki, mengkritik, menghakimi, atau mempermalukan. Sebaliknya, pahami pengalaman anak dan berikan dukungan.
Tips menerapkan parenting kolaboratif
Gaya pengasuhan kolaboratif mengedepankan kerja sama antara orang tua atau pengasuh lainnya dengan anak. Dalam konsep ini, kedua pihak bekerja sama membuat keputusan yang berkaitan dengan anak, termasuk saling berbagi tanggung jawab dan berkomunikasi secara terbuka.
Berikut adalah beberapa tips untuk menerapkan parenting kolaboratif:
1. Komunikasi terbuka dan jujur
Luangkan waktu untuk saling berbicara secara terbuka mengenai kebutuhan dan kekhawatiran masing-masing. Termasuk berdiskusi tentang jadwal kegiatan sehari-hari, aturan rumah, atau bagaimana menghadapi masalah yang muncul.
Saat diskusi, pastikan untuk mendengarkan dengan penuh perhatian tanpa langsung memberi respons atau menyela.
2. Tentukan peran masing-masing
Meskipun peran tidak harus kaku, penting untuk saling membagi tanggung jawab dengan adil dan sesuai kemampuan. Pahami juga bahwa situasi bisa berubah. Kuncinya adalah saling mendukung ketika dibutuhkan, tanpa perlu mendikte.
3. Selesaikan perbedaan pendapat dengan damai
Jika ada perbedaan pendapat, bicarakan dengan tenang dan cari solusi yang memuaskan baik bagi orang tua maupun anak.
4. Berikan pilihan pada anak
Dalam batas yang wajar, ajak anak untuk terlibat dalam keputusan sehari-hari seperti memilih pakaian atau menentukan kegiatan akhir pekan. Ini juga dapat mengajarkan anak tentang rasa tanggung jawab dan meningkatkan hubungan positif dengan orang tua.
5. Kelola aturan bersama
Konsistensi sangat penting dalam disiplin di rumah. Orang tua dan anak harus sepakat dalam hal aturan yang diterapkan, misalnya mengenai waktu menonton TV, penggunaan gadget, atau batasan lainnya.
Jika ada kesalahan, diskusikan kembali untuk mencari solusi atau memberikan konsekuensi yang sesuai.
Seiring perkembangan anak, kebutuhan mereka akan berubah. Parenting kolaboratif mengharuskan orang tua untuk terus beradaptasi dengan kebutuhan anak, misalnya dalam hal pendidikan, pergaulan, atau cara mendekati masalah emosional mereka.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, parenting kolaboratif dapat menciptakan lingkungan yang lebih harmonis, tidak hanya bagi anak tetapi juga antara orang tua.
Ingat, komunikasi yang baik, kerja sama, dan saling menghargai adalah kunci utama dalam pendekatan gaya pengasuhan ini, Bunda. Semoga bermanfaat!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
7 Manfaat Pelukan untuk Anak, Bisa Membangun Ikatan Batin Bun
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
5 Cara Hadapi Orang yang Beda Gaya Parenting dengan Kita Biar Tak Bikin Stres
Hati-hati Helicopter Parenting Bisa Bikin Anak Tertekan, Ini 5 Dampak Buruknya
5 Cara Mendidik Anak dalam Islam, Bunda Perlu Tahu
Beda Gaya Parenting Kate Middleton dan Meghan Markle, Ini Kata Pakar
TERPOPULER
5 Potret Sybil Putri Pertama Zaskia Mecca yang Tingginya Hampir Nyalip Sang Bunda
5 Bahaya Menyimpan Kentang di Dalam Kulkas, Termasuk Risiko Kanker
Anggia Istri Agus Kuncoro Jalani Pet Scan Setelah 4 Tahun Didiagnosis Kanker Payudara
Mengenal Mansour Al Mansou, Guru Terbaik di Dunia Tahun 2025
Momen Sabrina Anggraini & Belva Devara Bawa Anak Umrah Pertama Kali, Intip 5 Potretnya
REKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Lip Balm untuk Melembapkan Bibir Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Maskara dengan Efek Memanjangkan Bulu Mata, Bikin Lentik!
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Susu Penambah Nafsu Makan Anak untuk Mengoptimalkan Berat Badan
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Parfum untuk Ibu Hamil yang Aman Digunakan
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Lotion Bayi yang Wanginya Tahan Lama, Aman & Lembapkan Kulit Si Kecil
Nadhifa FitrinaTERBARU DARI HAIBUNDA
73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur
10 Ide Cara Seru Merayakan Ulang Tahun Bunda saat Hamil, Bikin Makin Berkesan!
Waspada Flu Babi, Bun! 5 Anak di Riau Meninggal setelah Positif Terjangkit Penyakit Ini
5 Bahaya Menyimpan Kentang di Dalam Kulkas, Termasuk Risiko Kanker
5 Potret Sybil Putri Pertama Zaskia Mecca yang Tingginya Hampir Nyalip Sang Bunda
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Lee Soon Jae Wafat, Film Ini Kehilangan Semua Pemeran Utamanya
-
Beautynesia
B-Nation Men, Jembatan Bagi Content Creator Perintis
-
Female Daily
Brightspot SuperMRKT 2025 Hadir dengan Konsep Baru yang Super dan Fresh!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Paris Hilton Buka Suara Dikaitkan dengan Predator Seks Jeffrey Epstein
-
Mommies Daily
Biaya Masuk SMP Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat Tahun Ajaran 2026/2027, Mulai dari Rp1 Jutaan!