
parenting
7 Tanda Bunda Punya Balita Keras Kepala dan Cara Mengatasinya Menurut Pakar
HaiBunda
Senin, 06 Jan 2025 19:00 WIB

Anak-anak yang keras kepala sering dipandang negatif dan digambarkan sebagai anak yang sering berargumen dan selalu melawan. Namun, keras kepala pada orang dewasa lebih dipandang sebagai aset, Bunda.
Memiliki anak yang berkemauan keras bisa saja membuat Bunda dan Ayah kehabisan akal. Terlebih jika orang tua tidak mengerti bagaimana cara menangani mereka.
Melansir dari laman Parents, direktur program pendidikan usia dini di Universitas New York, Erin O'Connor, EdD, menyebut anak yang berkemauan keras umumnya memiliki tekad dan ketekunan. Tidak hanya itu, mereka juga memiliki pendapat yang kuat dan intens secara emosional.
"Seorang anak yang berkemauan keras bisa memiliki beberapa karakteristik ini dan tidak semuanya. Tetapi, tekad, tantangan terhadap otoritas, dan opini yang kuat cenderung menjadi ciri sebagian besar anak-anak yang berkemauan keras," ujarnya.
Tanda Bunda miliki balita yang keras kepala
Mengutip dari berbagai sumber, ada beberapa tanda yang terlihat ketika balita bersifat keras kepala. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:
1. Percaya diri
Jillian Amodio, pekerja sosial berlisensi dari Waypoint Wellness Center yang berbasis di Maryland, menyebut anak-anak yang keras kepala umumnya cerdas dan percaya diri, Bunda. Mereka juga memiliki pendapat yang kuat dan kepribadian yang besar.
"Anak-anak yang berkemauan keras itu cerdas, percaya diri, percaya diri, ingin tahu, ingin tahu, dan banyak lagi. Mereka mempertanyakan otoritas, mereka memiliki pendapat yang kuat, dan mereka sering kali memiliki kepribadian yang besar," ujarnya mengutip dari Parents.
2. Selalu bertanya
Merangkum dari laman What To Expect, balita yang keras kepala selalu menanyakan berbagai alasan. Mereka memiliki rasa ingin tahu tinggi yang tidak pernah terpuaskan.
3. Selalu menguji batasan
Si Kecil selalu memandang peraturan sebagai tantangan yang harus diatasi ya, Bunda? Mereka juga punya pendengaran yang selektif ketika ada hal yang tidak mereka setujui? Itu tandanya, mereka adalah anak yang keras kepala.
4. Selalu ingin berkuasa
Balita yang berkemauan keras tahu apa yang mereka inginkan dan mereka sering kali terlalu keras kepala untuk menyerah. Masalahnya adalah mereka belum tentu tahu apa yang baik dari mereka.
Tidak hanya itu, anak sering kali tidak ragu untuk memerintah teman-teman, bahkan orang tuanya. Hal ini dilakukan agar mereka bisa mencapai tujuannya.
5. Mencari tahu segala sesuatu dengan cara yang sulit
Tidak tahu seberapa sering Bunda menjelaskan cara yang aman dan efisien dalam melakukan sesuatu, anak tampaknya melakukan hal yang sebaliknya. Mereka mungkin menyentuh kompor yang terlalu panas atau menolak latihan pispot.
6. Tidak patuh
Anak-anak yang keras kepala biasanya tidak patuh dengan apa yang Bunda ucapkan. Ketika balita tiba-tiba mengalah dalam pertarungan atau cepat berubah dari rasa frustrasi menjadi kemarahan yang besar, Bunda pasti merasa kebingungan bagaimana harus menghadapinya.
7. Melakukan segala sesuatu dengan cepat
Merangkum dari laman Parenting Firstcry, anak yang keras kepala cenderung melakukan segala sesuatu dengan sangat cepat. Mereka juga memiliki sifat yang lebih mandiri, Bunda.
Cara mengatasi balita keras kepala
Mengutip dari berbagai sumber, ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi balita yang keras kepala. Berikut ini deretannya:
1. Tawarkan pilihan
Menilik dari laman What To Expect, memberi balita yang keras kepala dengan beberapa pilihan bisa membuat mereka lebih terkendali. Bunda bisa membuat pilihan agar tujuannya tetap sama dengan yang diinginkan Si Kecil.
2. Berikan tugas sesuai dengan usianya
Manfaatkan semangat kemandirian yang ada pada balita keras kepala dengan mendorongnya untuk berpartisipasi mengerjakan berbagai tugas yang sesuai dengan usianya. Misalnya saja memilih pakaian, berpakaian sendiri, melipat kain lap, atau membantu membersihkan mainan.
Dorong rasa ingin tahu anak dengan cara yang masuk akal. Bunda tetap tidak diperbolehkan berperilaku kasar kepada mereka, ya.
3. Bersikaplah konsisten
Perkuat perilaku baik secara konsisten dengan memberikan pujian ketika mereka berbagi mainan favorit dengan temannya atau ketika mereka membersihkan mainannya. Bunda bisa coba juga membuat bagan stiker untuk mendapatkan tambahan penguatan yang positif.
Ingatlah bahwa pada usia ini, anak masih harus belajar tentang hubungan antara tindakan dan konsekuensi. Kesabaran, pengulangan, serta penegakan peraturan dengan tegas akan membantu anak mempelajari batasan dan rutinitas kehidupan sehari-harinya.
4. Berikan hadiah yang tepat
Mengutip dari Parents, penghargaan terkadang bisa berdampak buruk dalam pengasuhan anak. Namun, penghargaan bisa digunakan secara efisien untuk memperkuat perilaku anak.
"Penghargaan tidak selalu harus dikaitkan dengan hal-hal materi, dan itu tidak hanya perlu untuk mengekang perilaku yang tidak diinginkan; itu dapat digunakan untuk mempromosikan perilaku positif," jelas seorang ilmuwan klinis di Fakultas Kedokteran Universitas Keck California Selatan, Daniel Lee, PhD, LCSW.
5. Beri penjelasan pada anak
Anak-anak yang berkemauan keras seringkali perlu memahami alasan di balik permintaan, keputusan, atau batasan yang ditetapkan orang tua. Meluangkan waktu untuk menjelaskan alasan Bunda bisa mencegah kemungkinan adanya pertengkaran.
"Orang tua tidak harus membenarkan permintaan mereka, tetapi anak-anak yang berkemauan keras ingin memahami proses berpikir kita," kata penulis Raising Empowered Children, Alana Carvalho, LMHC.
Daripada hanya memberi tahu anak yang berkemauan keras "Inilah yang harus kita lakukan", Bunda dapat menjelaskan mengapa penting untuk melakukan sesuatu dengan cara tertentu dan apa hasil yang menguntungkannya.
Membagikan proses berpikir ini akan membantu anak yang berkemauan keras merasa diperlakukan lebih seperti orang dewasa dan dianggap serius.
Demikian informasi tentang tanda balita keras kepala dan cara mengatasinya. Semoga bisa memberikan manfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
3 Cara Dampingi Anak yang Takut Bertemu Orang Baru, Yuk Lakukan Role Play

Parenting
Kenali 5 Tanda Anak Merasa Kesepian, Segera Atasi Demi Masa Depannya

Parenting
Alasan 2 Saudara Kandung Punya Perilaku Berbeda, Ternyata Kuncinya di Otak Bun

Parenting
5 Dampak Buruk Karakteristik Sindrom Anak Emas, Berprestasi tapi Takut Gagal

Parenting
3 Manfaat Bermain Pop It, Salah Satunya Atasi Stres Anak saat Pandemi


5 Foto
Parenting
Deretan Artis yang Masih Sembunyikan Wajah Anak, Ternyata Ada Alasannya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda