HaiBunda

PARENTING

Dongeng Anak: Elang Si Pemarah yang Kesepian

Kampung Dongeng Tangsel   |   HaiBunda

Jumat, 24 Jan 2025 19:00 WIB
Ilustrasi dongeng anak/Foto: HaiBunda/Dwi Rachmi
Jakarta -

Di puncak gunung yang tinggi, tinggallah seekor elang bernama Arga. Arga adalah elang yang gagah dengan sayap besar dan pandangan tajam. Namun, ada satu hal yang membuat Arga terkenal: ia sering marah-marah dan galak kepada hewan-hewan lain.

"Jangan dekati aku!" seru Arga suatu pagi ketika Kura-Kura datang membawa buah untuknya.

"Tapi aku cuma ingin berbagi, Arga," jawab Kura-Kura pelan. "Pergi saja! Aku tidak butuh siapa pun!" balas Arga dengan suara keras.


Setiap hari, Arga selalu seperti itu. Jika ada yang mencoba mendekatinya, ia akan mengusir mereka. Lama-kelamaan, tidak ada lagi yang berani berbicara atau mendekat padanya.

Suatu sore, hujan deras turun. Arga bertengger sendirian di sarangnya, memandang ke lembah di bawah. Ia melihat Rusa, Burung Pipit, dan Kura-Kura berkumpul bersama di bawah pohon besar, tertawa dan berbagi makanan. Arga menghela napas panjang. Ia merasa aneh-hatinya terasa kosong.

"Mengapa aku selalu sendirian?" pikir Arga. Namun, ia tidak mau mengaku bahwa ia kesepian.

Keesokan harinya, saat terbang mencari makan, Arga melihat seekor Tupai kecil terjebak di sungai yang deras. Tupai itu berteriak minta tolong, tapi air terlalu kuat.

Arga melipat sayapnya dan menukik ke bawah. Dengan cengkeraman kuat, ia mengangkat Tupai keluar dari air dan membawanya ke tempat aman.

"Terima kasih, Arga!" seru Tupai. "Kamu menyelamatkan hidupku!".

Arga mengangguk. "Hati-hati lain kali," katanya singkat. Ia segera terbang pergi.

Namun, keesokan harinya, Tupai kembali bersama teman-temannya, membawa kacang-kacangan untuk Arga. "Ini untukmu, Arga! Kami ingin berterima kasih," kata mereka.

Arga ingin mengusir mereka seperti biasanya, tapi ia teringat rasa sepi di hatinya. Dengan ragu, ia berkata, "Terima kasih."

Tupai dan teman-temannya tersenyum. "Kamu tahu, Arga, kami semua sebenarnya ingin berteman denganmu. Tapi kamu selalu marah-marah, jadi kami takut."

Arga terdiam. Ia menunduk dan berkata pelan, "Aku... aku tidak tahu bagaimana caranya berteman."

"Caranya mudah," jawab Tupai. "Cukup bersikap baik dan jangan galak. Kami akan dengan senang hati menjadi temanmu."

Sejak saat itu, Arga mencoba berubah. Ia mulai berbicara lebih ramah dan menerima kebaikan dari hewan lain. Lambat laun, ia tidak lagi merasa kesepian, karena teman-teman baru selalu ada di sekitarnya.

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Cerita Fabel Animasi: Beruang dan Lebah

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Momen Ultah ke-9 Vania Athabina Anak Venna Melinda, Sang Kakak Verrell dan Athalla Hadir

Parenting Nadhifa Fitrina

Sarapan Jam Berapa yang Efektif untuk Turunkan Berat Badan? Ini Kata Pakar

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

Hidden Hunger, Kelaparan Tersembunyi yang Perlu Diwaspadai pada Anak

Parenting Nadhifa Fitrina

56 Dapur MBG Dinonaktifkan Sementara usai Kasus Keracunan, Tunggu Hasil Uji Lab BPOM

Parenting Amira Salsabila

Ikrar Talak Dibacakan, Pernikahan Pratama Arhan dan Azizah Salsha Resmi Berakhir

Mom's Life Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Adiba Khanza Gelar Tasyakuran 7 Bulan Kehamilan Pertama, Intip 5 Momen Penuh Makna

Hidden Hunger, Kelaparan Tersembunyi yang Perlu Diwaspadai pada Anak

56 Dapur MBG Dinonaktifkan Sementara usai Kasus Keracunan, Tunggu Hasil Uji Lab BPOM

Sarapan Jam Berapa yang Efektif untuk Turunkan Berat Badan? Ini Kata Pakar

Ungkapan Hati Anak Taufik Hidayat yang Kini Kuliah di Luar Negeri, Bikin Nangis Bun

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK