HaiBunda

PARENTING

Pertanyaan 6 Kata yang Mendorong Kecerdasan Emosional pada Anak Laki-laki Menurut Psikolog

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Minggu, 06 Jul 2025 17:40 WIB
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes
Jakarta -

Bunda, pernah enggak merasa bingung gimana caranya bikin anak laki-laki terbuka soal perasaannya? Apalagi kalau anaknya cenderung pendiam.

Padahal, emosi mereka juga butuh tempat untuk disuarakan, lho. Jika tidak dibiasakan sejak kecil, anak bisa kesulitan mengelola perasaannya saat dewasa nanti.

Dikutip dari Purewow, Psikolog senior dari Child Mind Institute di Amerika Serikat, Sandra Whitehouse menjelaskan bahwa pertanyaan ini efektif mendorong anak untuk membagikan emosinya. Hal ini juga membantu membangun kecerdasan emosional sejak dini.


Mengapa anak laki-laki perlu belajar mengekspresikan perasaannya?

Bunda mungkin sering mendengar bahwa anak laki-laki cenderung menutup diri soal perasaan. Hal ini bukan semata soal karakter, tapi juga karena budaya yang sering kali kurang memberi ruang untuk ekspresi emosi.

Akibatnya, banyak anak laki-laki tumbuh dengan kebiasaan memendam perasaan sendiri. Jika dibiarkan, hal ini bisa berdampak pada kesehatan mental mereka di masa depan.

Pertanyaan 6 kata yang mendorong kecerdasan emosional pada anak laki-laki

Berikut pertanyaan yang mendorong kecerdasan emosional pada anak laki-laki seperti dikutip Purewow:

1. Apa hal terbaik dan hal tersulit hari ini?

Pertanyaan ini disebut metode roses and thorns, cara sederhana tetapi efektif untuk mendorong anak bercerita tentang emosi positif dan negatif sekaligus. Bunda pun bisa menanyakannya setiap hari.

"Dengan pertanyaan ini, anak punya ruang aman dan konsisten untuk membongkar harinya dan menyalurkan perasaan yang belum sempat mereka ungkapkan," ujar Sandra Whitehouse.

Hal tersebut menjadi dasar penting dalam membangun kecerdasan emosional jangka panjang. Dengan begitu, anak belajar bahwa perasaannya valid dan layak didengarkan.

2. Kamu mau Bunda dengerin, bantu, nemenin, atau kasih ruang?

Pertanyaan ini membuat anak merasa dihargai dan punya kendali atas kebutuhannya. Bunda pun belajar mendampingi tanpa langsung memberi solusi.

"Ketika anak sedang mengalami kesulitan, orang tua sering langsung ingin memperbaiki situasi. Tapi seperti halnya orang dewasa, sering kali yang dibutuhkan anak adalah seseorang yang benar-benar mau mendengar," katanya.

3. Apa yang kamu rasakan soal ini?

Daripada langsung bertanya apa yang terjadi, ajak anak untuk mengenali dulu perasaannya. Pertanyaan ini membuka ruang aman dan bebas dari penilaian.

"Pertanyaan ini memungkinkan anak mengungkapkan pikiran dan emosinya tanpa tekanan," ujar Sandra Whitehouse.

Dengan begitu, anak belajar bahwa perasaannya valid dan layak untuk didengarkan. Proses ini penting untuk membentuk kecerdasan emosional jangka panjang.

4. Apa bagian paling menyenangkan dari harimu?

Pertanyaan ini mendorong anak fokus pada hal positif yang mungkin terlewat diceritakan. Hal ini jadi cara sederhana tapi bermakna untuk membangun kedekatan emosional.

"Pertanyaan terbuka seperti ini bisa memunculkan momen-momen kecil yang berarti buat anak, tapi mungkin tidak disampaikan kalau tidak ditanya," jelasnya.

Saat anak tahu Bunda benar-benar tertarik, mereka akan lebih semangat berbagi. Momen tersebut juga membangun kepercayaan dan rasa dihargai dalam hubungan anak dan orang tua.

5. Apa yang bikin kamu kesal hari ini?

Pertanyaan ini memberi anak izin untuk jujur tentang perasaan negatif, tanpa takut dimarahi atau disalahkan. Bunda bisa membantunya menamai emosi yang sedang dirasakan.

"Dengan tetap bersikap santai, kamu mengajarkan bahwa kamu tidak di sana untuk menghakimi atau mempermalukan," kata Sandra Whitehouse.

Bunda bisa membantu anak mengungkapkan perasaannya saat mereka bercerita. Ini akan membuat anak belajar mengenali dan mengelola emosi dengan lebih sehat.

6. Mau cerita sekarang atau nanti?

Terkadang, anak butuh waktu untuk siap berbicara dan itu wajar, Bunda. Pertanyaan ini menunjukkan bahwa Bunda menghargai waktu dan ritme emosional mereka.

"Dengan pertanyaan ini, anak tahu kamu menghargai ritme mereka," ujarnya.

Anak pun merasa bahwa saat mereka siap, Bunda akan tetap ada untuk mendengarkan. Sikap ini penting dalam membangun komunikasi jangka panjang yang sehat.

Kunci terpenting, dengarkan tanpa menghakimi

Namun bukan cuma soal bertanya saja, cara merespons juga penting. Psikolog Sandra Whitehouse menyarankan agar orang tua tetap tenang dan terbuka selama percakapan.

"Dengan bersikap santai, Bunda mengajarkan bahwa tujuanmu bukan untuk mempermalukan atau langsung menyelesaikan masalah, tapi membantu mereka memahami perasaan itu sendiri," ujarnya.

Misalnya, saat anak cerita soal konflik, Bunda bisa merespons, "Wah, itu pasti bikin frustrasi". Respons ini tentunya membantu anak mengenali dan menamai emosinya.

Bunda bisa menyisipkan pertanyaan emosional di momen santai, seperti saat makan malam atau pulang sekolah. Pilih waktu ketika anak sedang rileks agar mudah terbuka.

Kuncinya adalah konsisten dan hadir dengan empati saat mendengarkan jawaban mereka. Beri ruang pada anak untuk menjawab tanpa merasa ditekan atau dihakimi.

Yuk mulai biasakan bertanya dengan cara yang memberi ruang pada emosi anak, terutama anak laki-laki. Cukup enam kata, "Apa hal terbaik dan tersulit hari ini?".

Pertanyaan ini membantu membangun komunikasi yang sehat antara Bunda dan anak. Selain itu, ini juga membekali anak dengan kemampuan emosional untuk menghadapi dinamika kehidupan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Potret Wendi Cagur dan Istri Pakai Hanbok di Korea Selatan, Romantis ala Drakor Tapi Tetap Kocak

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Menu Diet Makan Malam Son Ye Jin, Rahasia Tubuh Ideal Sang Aktris Cantik Korea

Mom's Life Arina Yulistara

Jessica Mila Ajak Baby Kiarra Liburan di Magelang, Intip 5 Potret Keseruannya

Parenting Nadhifa Fitrina

Kapan Hasrat Seksual Bunda akan Kembali Pasca Melahirkan? Simak Penjelasannya

Kehamilan Amrikh Palupi

5 Resep Smoothies Pisang untuk Diet & Manfaatnya Turunkan BB 17 Kg

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Potret Wendi Cagur dan Istri Pakai Hanbok di Korea Selatan, Romantis ala Drakor Tapi Tetap Kocak

Menu Diet Makan Malam Son Ye Jin, Rahasia Tubuh Ideal Sang Aktris Cantik Korea

Kapan Hasrat Seksual Bunda akan Kembali Pasca Melahirkan? Simak Penjelasannya

Jessica Mila Ajak Baby Kiarra Liburan di Magelang, Intip 5 Potret Keseruannya

5 Resep Smoothies Pisang untuk Diet & Manfaatnya Turunkan BB 17 Kg

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK