PARENTING
Ketahui Tingkat Bilirubin Normal Bayi Baru Lahir
Asri Ediyati | HaiBunda
Kamis, 31 Jul 2025 20:50 WIBBilirubin adalah zat berwarna kuning yang diproduksi tubuh ketika sel darah merah dipecah. Saat hamil, hati mengeluarkan bilirubin untuk bayi. Namun setelah lahir, hati bayi harus mulai mengeluarkan bilirubin.
Jika hati bayi belum cukup berkembang, ia mungkin tidak dapat membuang bilirubin. Ketika bilirubin berlebih menumpuk, kulit bayi mungkin tampak kuning.
Ikterus atau penyakit kuning pada bayi baru lahir adalah warna kuning pada kulit bayi. Ikterus terjadi ketika bilirubin menumpuk dalam darah bayi. Hiperbilirubinemia adalah istilah medis untuk kondisi ini.
Ikterus pada bayi umum terjadi. Biasanya tidak serius dan akan hilang dalam beberapa minggu. Namun, penting bagi dokter anak untuk memeriksakan bayi.
Berapa kadar bilirubin normal bayi?
The American Academy of Pediatrics menggunakan bagan kadar bilirubin bayi baru lahir untuk menentukan apakah bayi memerlukan perawatan yang berkaitan dengan bilirubin. Bagan ini didasarkan pada kadar bilirubin serum total dan usia bayi .
Kadar bilirubin serum total (TSB) dikatakan melebihi normal pada bayi baru lahir apabila:
- Di atas 10 miligram pada bayi berusia kurang dari 24 jam
- Di atas 15 miligram pada bayi berusia 24 hingga 48 jam
- Di atas 18 miligram pada bayi berusia 49 hingga 72 jam
- Di atas 20 miligram pada bayi berusia lebih dari 72 jam.
Akibat jika bilirubin bayi tinggi
Dikutip dari NHS, pada bayi baru lahir dengan kadar bilirubin yang sangat tinggi dalam darah (hiperbilirubinemia), bilirubin dapat melewati lapisan tipis jaringan yang memisahkan otak dan darah (sawar darah-otak).
Bilirubin dapat merusak otak dan sumsum tulang belakang, yang dapat mengancam jiwa. Kerusakan otak yang disebabkan oleh kadar bilirubin yang tinggi juga disebut ensefalopati bilirubin.
Bayi mungkin berisiko mengalaminya jika:
- Memiliki kadar bilirubin yang sangat tinggi dalam darahnya
- Kadar bilirubin dalam darahnya meningkat pesat
- Tidak menerima pengobatan apapun.
6 Penyebab bilirubin tidak normal pada bayi
Ada beberapa penyebab bilirubin tidak normal pada bayi, dikutip dari Better Health berikut penyebabnya!
1. ASI
Payudara ibu menghasilkan sedikit ASI kolostrum dalam beberapa hari pertama setelah melahirkan. Saat ASI belum mengalir deras, maka cairan yang diterima bayi akan terbatas sehingga dapat memengaruhi fungsi hatinya.
Enzim tertentu dalam ASI juga diduga berkontribusi terhadap 'penyakit kuning ASI', jenis penyakit kuning yang tidak berbahaya yang dapat berlangsung selama beberapa minggu. Lanjutkan menyusui seperti biasa jika mengalami penyakit kuning ASI.
2. Ketidakcocokan golongan darah Rhesus (Rh) dan ABO
Ketika ibu dan bayi memiliki golongan darah yang berbeda, ibu dapat menghasilkan antibodi yang dapat menyerang sel darah merah bayi selama tahap akhir kehamilan. Ini berarti bahwa kadar sel darah merah yang rusak lebih tinggi dari yang harus dikeluarkan dari tubuh, yang pada gilirannya memicu kadar bilirubin tinggi. Bayi mungkin lahir anemia dan mengalami penyakit kuning parah dalam beberapa jam setelah lahir.
3. Anemia hemolitik
Ini bisa menjadi kelainan bawaan pada sistem kekebalan tubuh (penyakit autoimun), di mana sistem kekebalan tubuh bayi menghancurkan sel darah merah. Penyakit ini juga bisa menjadi komplikasi dari gangguan lain, seperti infeksi serius (sepsis).
Pada kasus yang jarang terjadi, penyakit kuning dapat disebabkan oleh kondisi berikut:
1. Hepatitis neonatal (radang hati)
Beberapa virus dapat memicu hepatitis bayi termasuk sitomegalovirus, rubella, dan hepatitis A, B, dan C. Umumnya, tidak dapat mengidentifikasi virus spesifik yang menyebabkan hepatitis neonatal. Bayi dengan hepatitis neonatal mungkin telah terpapar infeksi virus sebelum lahir, di dalam rahim, atau dalam sekitar satu bulan pertama kehidupan.
2. Galaktosemia
Galaktosa adalah gula susu. Kelainan langka ini terjadi ketika bayi kekurangan enzim yang dibutuhkan untuk memecah galaktosa. Kadar gula susu yang tinggi dapat merusak hati (menyebabkan peradangan dan jaringan parut). Kondisi ini awalnya muncul sebagai penyakit kuning.
3. Atresia bilier
Bilirubin dari hati biasanya mengalir ke 'saluran empedu', yang memungkinkan bilirubin dan produk lainnya terkumpul di kantong empedu sebelum mencapai usus dan dibuang. Pada atresia bilier, saluran-saluran ini tersumbat, rusak, atau tidak berkembang, karena alasan yang tidak diketahui. Tanpa saluran empedu, bilirubin menumpuk di hati dan menyebabkan gejala penyakit kuning. Feses bayi (tinja) selalu sangat pucat.
Cara mengukur kadar bilirubin pada bayi
Dokter akan memeriksa tanda-tanda penyakit kuning saat bayi masih di rumah sakit. Kadar bilirubin bayi akan mencapai titik tertinggi saat berusia tiga hingga lima hari. Penting bagi dokter bayi untuk memeriksanya kembali dalam jangka waktu ini.
Dokter dapat memperkirakan kadar bilirubin bayi dengan memasang probe di kepala bayi. Tes ini menunjukkan kadar bilirubin transkutan (TcB). Jika kadarnya tinggi, dokter akan meminta tes darah untuk memastikan hasilnya. Mereka akan menusuk tumit bayi untuk mengambil sedikit sampel darah. Tes darah akan menunjukkan kadar bilirubin serum total (TSB).
Berapa lama bayi kuning kembali normal?
Pengobatan untuk penyakit kuning pada bayi baru lahir biasanya tidak diperlukan karena gejalanya biasanya hilang dalam 10 hingga 14 hari, meskipun terkadang dapat berlangsung lebih lama.
Perawatan biasanya hanya disarankan jika tes menunjukkan kadar bilirubin yang sangat tinggi dalam darah bayi. Hal ini karena terdapat risiko kecil bilirubin dapat masuk ke otak dan menyebabkan kerusakan otak.
Cara menurunkan kadar bilirubin tinggi pada bayi
Ada dua perawatan utama yang dapat dilakukan di rumah sakit untuk menurunkan kadar bilirubin bayi dengan cepat. Perawatan tersebut meliputi:
- Fototerapi, jenis cahaya khusus yang menyinari kulit, yang mengubah bilirubin menjadi bentuk yang lebih mudah dipecah oleh hati.
- Transfusi tukar, di mana darah bayi dikeluarkan menggunakan tabung tipis (kateter) yang dimasukkan ke dalam pembuluh darahnya dan diganti dengan darah dari donor yang cocok; sebagian besar bayi merespons perawatan dengan baik dan dapat meninggalkan rumah sakit setelah beberapa hari.
Perawatan penyakit kuning pada bayi
Perawatan untuk kondisi umum yang menyebabkan penyakit kuning dapat meliputi:
- Penyakit kuning fisiologis: seringkali tidak memerlukan perawatan, terkadang diperlukan fototerapi.
- Penyakit kuning akibat ASI: pemberian ASI harus dilanjutkan. Fototerapi terkadang diperlukan dalam beberapa hari pertama dan biasanya tidak diperlukan perawatan setelahnya.
- Perbedaan golongan darah: antibodi yang dibuat oleh ibu dapat tetap aktif dalam sistem bayi selama beberapa minggu. Terkadang diperlukan fototerapi yang lebih lama.
Perawatan untuk kondisi langka yang menyebabkan penyakit kuning dapat meliputi:
- Anemia hemolitik: pengobatan tergantung pada penyebabnya. Misalnya, pengobatan untuk anemia hemolitik yang disebabkan oleh infeksi malaria meliputi obat anti-malaria.
- Hepatitis neonatal: tidak ada perawatan medis khusus. Pilihan pengobatan dapat meliputi suplemen vitamin dan mineral, atau obat untuk meningkatkan aliran bilirubin melalui saluran empedu.
- Galaktosemia: Perawatan utama adalah memastikan makanan bayi tidak mengandung galaktosa atau laktosa (gula susu lainnya).
- Atresia bilier: Perawatan melibatkan pembedahan untuk menghubungkan bagian hati ke usus (usus halus) agar bilirubin dan produk lainnya dapat mengalir secara efektif.
Demikian ulasan mengenai perawatan bayi kuning akibat bilirubin tinggi. Semoga informasinya membantu ya, Bunda!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak video di bawah ini, Bun:
Serba-Serbi Bayi Baru Lahir Kuning dan Cara Mengatasinya
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
6 Penyakit Serius yang Memicu Bilirubin Tinggi dan Bayi Kuning
Menguak Fakta Golongan Darah Sehingga Bayi Lahir Kuning
3 Penyebab Bayi Kuning Saat Baru Lahir, Simak Cara Mengatasinya Yuk
Bilirubin Tinggi Penyebab Bayi Kuning di Minggu Awal Kelahirannya
TERPOPULER
Cara Jitu Busui agar ASI Kental & Bayi Kenyang #PekanASIHaiBunda2025
Rumah Sakit di Singapura Kewalahan, Alami Lonjakan Permintaan IVF
5 Potret Romantis Amanda Rawles & Suami Pengusaha Bulan Madu di Labuan Bajo
Persahabatan Soimah & Ivan Gunawan, Belasan Tahun Simpan Sakit Hati hingga Rasa Bersalah
Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada Bisa jadi Gejala Kanker
REKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Merek Cream Wajah untuk Atasi Bruntusan dan Ruam pada Bayi Beserta Estimasi Harganya
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Alat Penyedot Ingus Bayi yang Aman dan Tips Menggunakannya untuk Atasi Hidung Tersumbat
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Sariawan untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Mudah Ditemukan dari Medis-Alami
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
Siti KDI Ungkap Alasan Cerai dari Pria Turki, Sebut Ada Perbedaan Budaya
Rumah Sakit di Singapura Kewalahan, Alami Lonjakan Permintaan IVF
Cara Jitu Busui agar ASI Kental & Bayi Kenyang #PekanASIHaiBunda2025
5 Potret Anak Artis Tekuni Dunia Olahraga, Ada Ayman Modjo Putra Duta Sheila on 7
19 Rekomendasi Film Bioskop Terbaru Agustus 2025 dari Indonesia hingga Hollywood
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Cerita Pangeran Thailand Hidup Sengsara Jadi Tukang Kebun di Bandung
-
Beautynesia
Tanpa Modal Besar, 7 Ide Usaha Kecil-kecilan dari Rumah Ini Tetap Bikin Cuan!
-
Female Daily
Tampil Glam dengan Glaze Skin Makeup, Intip Gaya Luna Maya saat Resepsi di Jakarta!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
6 Foto Olla Ramlan di Resepsi Luna Maya, Pamer Punggung Hasil Makeup
-
Mommies Daily
Kuis: Mitos atau Fakta: Seberapa Paham Kamu Tentang Menyusui?