PARENTING
Sering Makan Kentang Goreng dan Keripik, Anak Ini Alami Kebutaan Permanen
Nadhifa Fitrina | HaiBunda
Selasa, 05 Aug 2025 09:10 WIBMakanan favorit anak-anak sering kali jatuh pada menu cepat saji seperti kentang goreng dan keripik. Meski terlihat tidak berbahaya, konsumsi berlebihan tanpa asupan gizi seimbang dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
Banyak orang tua kerap menyepelekan kebiasaan makan pilih-pilih pada anak. Padahal, jika dibiarkan terlalu lama, pola makan ini bisa mengganggu tumbuh kembang dan memengaruhi kesehatan organ vital mereka.
Dikutip dari laman BBC, seorang remaja 17 tahun di Bristol mengalami kebutaan permanen akibat pola makan tidak sehat. Selama bertahun-tahun, ia hanya mengonsumsi kentang goreng, keripik, dan roti putih tanpa asupan buah atau sayuran.
Kisah ini menjadi pengingat penting bagi para orang tua untuk lebih memperhatikan kualitas makanan anak. Kekurangan vitamin dan mineral ternyata dapat merusak penglihatan secara permanen.
Remaja ini alami kebutaan permanen akibat pola makan tidak sehat
Kasus ini menyita sorotan publik karena pola makan sang remaja benar-benar jauh dari asupan gizi seimbang. Dokter yang merawat remaja tersebut di Rumah Sakit Mata Bristol, dr. Denize Atan menjelaskan pasien hanya makan kentang goreng dan keripik setiap hari, tanpa konsumsi buah atau sayuran sama sekali.
"Pola makannya pada dasarnya hanya kentang goreng dari toko fish and chips setiap hari. Ia juga sering ngemil keripik, terkadang roti putih, sesekali ham, dan hampir tidak pernah mengonsumsi buah maupun sayuran," kata dr. Atan.
Pola makan ini membuatnya kekurangan vitamin penting seperti B12, vitamin D, serta mineral tembaga dan selenium. Kekurangan nutrisi ini berdampak buruk pada fungsi tubuh, termasuk kesehatan mata dan sistem sarafnya.
Meskipun berat badannya terlihat normal, tubuhnya mengalami malnutrisi parah. Kondisi ini dipicu oleh gangguan makan yang dikenal sebagai avoidant-restrictive food intake disorder.
"Ia kehilangan mineral pada tulangnya, dan ini cukup mengejutkan untuk anak seusianya," ujar dr. Atan.
Penglihatannya tak bisa pulih akibat kerusakan saraf mata permanen
Setelah dibawa ke rumah sakit, remaja tersebut mendapat suplemen vitamin dan dirujuk ke ahli gizi serta tim kesehatan mental. Namun, kondisi penglihatannya sudah terlalu parah untuk diperbaiki.
Ia memiliki titik buta di bagian tengah penglihatan yang membuatnya tidak bisa membaca atau menonton TV dengan jelas. Bahkan, ia kesulitan mengenali wajah orang di sekitarnya.
"Artinya, ia tidak bisa menyetir, sulit membaca, menonton TV, atau mengenali wajah orang. Namun, ia masih bisa berjalan sendiri karena penglihatannya di bagian tepi masih berfungsi," jelas dr. Atan.
Kondisi ini disebut nutritional optic neuropathy atau kerusakan pada saraf optik dan biasanya dapat diobati jika terdeteksi sejak dini dengan perawatan yang tepat. Namun, jika terlambat ditangani, saraf mata akan rusak permanen.
Peran orang tua dalam mencegah pola makan pilih-pilih
Kasus ini juga menjadi peringatan bagi para orang tua agar lebih peka terhadap pola makan anak yang terlalu terbatas. Dokter Atan menyarankan agar orang tua tidak panik, tetapi berusaha mengenalkan makanan baru secara bertahap di setiap waktu makan.
Selain itu, menurut dr. Atan, suplemen multivitamin tidak dapat menggantikan pola makan sehat. Bahkan, ia juga mengingatkan, bahwa kelebihan beberapa vitamin seperti vitamin A justru bisa beracun jika dikonsumsi berlebihan.
"Jauh lebih baik mendapatkan vitamin melalui pola makan yang bervariasi dan seimbang," ujarnya.
Ahli gizi konsultan dan juru bicara Asosiasi Diet Inggris, Rebecca McManamon menjelaskan pola makan terbatas bisa disebabkan gangguan makan, alergi, atau autisme. Ia menekankan pentingnya suplementasi vitamin D harian, terutama untuk anak-anak di bawah lima tahun, agar kebutuhan nutrisinya tercukupi.
Risiko kekurangan vitamin B12 pada anak dan dampaknya terhadap penglihatan
Vitamin B12 memiliki peran besar dalam menjaga fungsi saraf mata agar tetap sehat. Kekurangan vitamin ini, seperti yang dialami remaja tersebut, dapat merusak saraf optik dan berisiko menyebabkan hilangnya penglihatan secara permanen.
Menurut dr. Atan, kelompok vegan berisiko mengalami kekurangan vitamin B12 jika tidak mendapatkan pengganti dari sumber lain. Hal ini karena vitamin B12 umumnya diperoleh dari produk hewani seperti daging.
"Ragi nutrisi dapat menjadi cara untuk menambah B12 dalam makanan," kata dr. Atan dikutip dari laman BBC.
Vegan bisa mendapatkan vitamin B12 dari sereal sarapan fortifikasi, minuman kedelai tanpa pemanis, dan ekstrak ragi. Asupan yang cukup membantu mencegah kerusakan saraf optik akibat kekurangan nutrisi sejak dini.
Kasus ini mengingatkan Bunda bahwa pola makan tidak seimbang bisa berakibat fatal bagi kesehatan Si Kecil. Menjaga asupan bergizi seimbang adalah cara terbaik mencegah masalah serupa.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
5 Tips Mengajarkan Anak Menjaga Kesehatan Mata
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Ketahui 3 Jenis Buta Warna pada Anak, Kenali Segera Gejalanya ya Bun
Adakah Buah Mengandung Vitamin B12? Simak Faktanya Berikut Ini Bun
Kapan Si Kecil Harus Dibawa ke Dokter Mata? Ini Kata Ahli
Penting Bun, Ketahui Jenis dan Tes Buta Warna pada Anak Yuk
TERPOPULER
Momen Atlet Voli Megawati Hangestrip & Suami Honeymoon di Bali, Intip 5 Potret Manisnya
Waspada Bun, Isi Chat dengan ChatGPT Bisa Muncul di Google
5 Potret Ultah Syifa Mutiara, Anak Sambung Irish Bella yang Calon Dokter
Ibu Hamil dengan Literasi Rendah Cenderung Takut Hadapi Persalinan, Ini Hasil Studi Terbaru
200 Nama Portugis Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Anggun & Istimewa
REKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Merek Cream Wajah untuk Atasi Bruntusan dan Ruam pada Bayi Beserta Estimasi Harganya
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Alat Penyedot Ingus Bayi yang Aman dan Tips Menggunakannya untuk Atasi Hidung Tersumbat
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Sariawan untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Mudah Ditemukan dari Medis-Alami
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
7 Bunga yang Tak Boleh Dijadikan Buket Pernikahan tapi Sering Dipilih Calon Pengantin
Momen Atlet Voli Megawati Hangestrip & Suami Honeymoon di Bali, Intip 5 Potret Manisnya
Ingin Belajar Saham dari Nol? Yuk Ikut Kelas Bisnis Ellen May di LPS Financial Festival
Ibu Hamil dengan Literasi Rendah Cenderung Takut Hadapi Persalinan, Ini Hasil Studi Terbaru
Waspada Bun, Isi Chat dengan ChatGPT Bisa Muncul di Google
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Pengacara Bakal Minta Abolisi untuk Fariz RM: Koruptor Saja Bisa, Kenapa Tidak?
-
Beautynesia
5 Perlengkapan Wajib untuk Pendaki Pemula yang Sering Terlupa
-
Female Daily
Mau Treatment yang Personalized dengan Kebutuhan Kulitmu? Kenalan dengan Qeza Clinic!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Ini Rahasia Pilih Parfum di Kencan Pertama yang Bikin Dia Susah Lupa
-
Mommies Daily
Cek Kesehatan Gratis di Sekolah Sudah Dimulai, Ini Jenis Pemeriksaan sesuai Jenjang Pendidikan