HaiBunda

PARENTING

Kapan Fenomena Night Terror pada Bayi Terjadi? Ini Waktu, Tanda, Penyebab & Cara Mengatasinya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 07 Aug 2025 23:10 WIB
Ilustrasi/Foto: Getty Images/Edwin Tan
Jakarta -

Tidur nyenyak tanpa gangguan merupakan dambaan tiap orang tua ketika tahu bayinya terlelap. Bila perlu, anak baru bangun saat pagi tanpa drama terbangun tengah malam atau dini hari.

Namun, selain ingin menyusu atau popok penuh, ada penyebab yang membuat bayi atau anak tiba-tiba menangis dan terbangun. Salah satu penyebabnya adalah night terror.

Bunda pernah menyaksikan Si Kecil tiba-tiba menangis, menjerit, dan terbangun? Atau bahkan menangis, menjerit tapi dalam keadaan mata masih tertutup?


Fenomena itu bisa disebut dengan fenomena night terror. Fenomena ini bisa terjadi pada bayi hingga anak-anak. Kapan fenomena night terror ini tepatnya terjadi? Yuk, ketahui waktu, tanda, penyebab, dan cara mengatasinya di sini.

Apa itu night terror?

Night terror terjadi ketika seseorang terbangun dari tidur dalam keadaan ketakutan tetapi tidak mengingat apa pun keesokan harinya. Night terror tidak sama dengan mimpi buruk. Namun, beberapa orang menggunakan istilah ini untuk menggambarkan apa pun yang menyebabkan bayi tampak takut di malam hari.

Bayi dengan night terror mungkin tampak panik atau takut. Mereka mungkin tidak merespons orang dewasa di sekitar mereka dan mungkin juga tampak sangat bingung.

Dikutip dari Medical News Today, selama night terror, bayi mungkin menjerit, menangis, atau mengalami detak jantung yang cepat. Setelahnya, bayi mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda stres.

Night terror tidak menunjukkan bahwa bayi telah bermimpi buruk. Night terror cenderung terjadi selama tahap tidur ketika mimpi terjadi.

Night terror bisa berlangsung singkat, tetapi beberapa dapat berlangsung selama 45–90 menit. Setelahnya, bayi mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda mengingat teror tersebut. Mereka mungkin tenang atau kembali tidur dengan damai.

Kapan bayi mulai alami fenomena night terror?

Sebenarnya jarang terjadi pada bayi yang mengalami night terror. Sebagian besar tangisan bayi di malam hari tidak terkait dengan night terror. Namun, Bunda mungkin mulai menyadarinya saat bayi berusia sekitar 18 bulan.

Dikutip dari Healthline, night terror paling umum terjadi pada anak usia prasekolah, sekitar 3 hingga 4 tahun. Teror ini dapat terjadi pada anak-anak hingga usia sekitar 12 tahun dan akan berhenti setelah anak  mencapai usia remaja dan sistem sarafnya berkembang lebih baik.

Tanda alami bayi night terror

Night terror hampir selalu terjadi pada sepertiga pertama siklus tidur bayi. Selama night terror, bayi mungkin:

  • Duduk di tempat tidur dan tampak sangat ketakutan tetapi tidak terbangun
  • Tidak dapat merespons
  • Menjerit, menangis, menjerit, atau meronta-ronta
  • Sulit atau tidak mungkin dibangunkan
  • Berjalan atau merangkak tanpa tujuan

Perbedaan night terror dengan nightmare

Dilansir National Health Service (NHS), terdapat perbedaan antara night terror dan nightmare atau mimpi buruk:

Night terror

  • Umumnya memengaruhi anak-anak
  • Menjerit, berteriak, meronta-ronta, melompat dari tempat tidur, mata terbuka tetapi tidak terbangun, dan tidak mengingatnya
  • Terjadi di awal malam, terkadang lebih dari sekali, berlangsung hingga 15 menit

Nightmare

  • Mempengaruhi anak-anak dan orang dewasa
  • Perasaan takut yang kuat, anak mungkin terbangun dan dapat mengingat mimpinya
  • Terjadi di malam hari

Penyebab night terror pada bayi

Kehidupan sehari-hari bayi penuh dengan stimulasi. Hal-hal normal bagi seorang bayi. Lalu, karena sistem saraf pusat (SSP) bayi  masih berkembang, semua stimulasi tersebut dapat menyebabkan SSP menjadi terlalu terstimulasi. Stimulasi berlebihan tersebut dapat berkontribusi pada night terror.

Bayi mungkin juga lebih rentan terhadap night terror jika ada riwayat night terror dalam keluarga . Riwayat keluarga yang berjalan sambil tidur juga dapat meningkatkan risiko untuk night terror.

Hal-hal lain yang dapat meningkatkan risiko bayi mengalami night terror antara lain:

  • Sakit
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu
  • Terlalu lelah
  • Stres
  • Lingkungan tidur yang baru
  • Kualitas tidur yang buruk

Cara mengatasi night terror pada bayi secara alami

Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Pratchaya

Night terror tidak disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu, meskipun beberapa bayi dengan night terror memiliki masalah tidur lainnya, seperti insomnia.

Tidak ada pengobatan yang dapat mengakhiri night terror, tetapi sebagian besar bayi dapat mengatasinya seiring pertumbuhannya. Untuk membantu mengatasi masalah ini, cobalah:

  • Menenangkan bayi
  • Menyesuaikan rutinitas tidur bayi untuk mengurangi stres
  • Memodifikasi pola makan bayi untuk melihat apakah ada makanan yang menjadi pemicu
  • Menangani sumber stres dalam keluarga
  • Memastikan bayi tidak meronta-ronta dan jatuh atau kepalanya terbentur saat tidur

Berbagi kamar dengan bayi juga dapat membantu, meskipun berbagi tempat tidur bukanlah ide yang baik.

American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar orang tua dan bayi berbagi kamar, tetapi bukan tempat tidur, setidaknya selama 6 bulan pertama, dan sebaiknya hingga tahun pertama kehidupan.

Cara mencegah agar bayi tidak mengalami night terror secara alami

Belum ada strategi yang terbukti secara ilmiah untuk mencegah night terror. Beberapa orang merasa bahwa mencatat night terror bayi mereka membantu mereka mengidentifikasi pemicunya, seperti stresor, kelelahan, atau makanan tertentu. Hal ini juga dapat membantu untuk:

  • Menetapkan rutinitas malam yang menenangkan.
  • Menidurkan bayi pada waktu yang sama setiap malam untuk mencegah kelelahan.
  • Hindari memberikan bayi apa pun yang mengandung kafein.

Kapan tanda perlu ke dokter?

Night terror seringkali membuat orang tua panik. Bunda mungkin perlu berbicara dengan dokter jika menduga anak mengalami sesuatu selain night terror, seperti kejang, atau jika bayi tampak ketakutan atau gelisah sepanjang malam atau bahkan di siang hari.

Bunda mungkin juga perlu menghubungi dokter jika bayi  memiliki kebiasaan tidur bermasalah lainnya atau mendengkur saat tidur. Hal ini mungkin merupakan tanda-tanda kondisi lain yang perlu dievaluasi.

Jika kesulitan membangun kebiasaan tidur yang teratur di rumah, berkonsultasi dengan konsultan tidur mungkin bermanfaat. Kelelahan dan kondisi tidur yang buruk dapat berkontribusi pada night terror, dan mencari seseorang untuk membantu  menerapkan perubahan kebiasaan tidur di rumah dapat mengurangi kejadian night terror.

Jika  berkonsultasi dengan dokter, pastikan Bunda untuk menuliskan gejala, jadwal tidur, dan rutinitas atau perilaku tidak biasa lainnya untuk dibagikan kepada mereka.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

7 Manfaat Memelihara Hewan bagi Tumbuh Kembang & Kecerdasan Si Kecil

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Kedekatan Darius Sinathrya dan Sang Putri yang Beranjak Remaja

Parenting Amira Salsabila

Saat Suami Tak Bekerja, Apakah Istri Wajib Menanggung Nafkah untuk Mertua?

Mom's Life Arina Yulistara

Cukup Tambah 3 Kata, ChatGPT Langsung Jawab Seperti Ahli

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Ayah Artis Antar Anak Sekolah Meski Sibuk, Andrew White hingga Dion Wiyoko

Parenting Nadhifa Fitrina

Didikan 'Kejam' Ayah Cinta Laura, Tak Boleh Beli Baju Baru Kalau Belum Usang

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Terpopuler: Kisah Haru Farel Prayoga Bertemu Ibu Kandung

Ucapan Terima Kasih Aldi 'Bragi' untuk Ikke Nurjanah, Dukung Sang Putri di Hari Pernikahan Tanpa Drama

5 Potret Kedekatan Darius Sinathrya dan Sang Putri yang Beranjak Remaja

Saat Suami Tak Bekerja, Apakah Istri Wajib Menanggung Nafkah untuk Mertua?

Kapan Fenomena Night Terror pada Bayi Terjadi? Ini Waktu, Tanda, Penyebab & Cara Mengatasinya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK