HaiBunda

PARENTING

Anak Bangun Tidur Kepala Pusing, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Selasa, 12 Aug 2025 12:10 WIB
Ilustrasi Kepala Anak Pusing Setelah Bangun Tidur/Foto: Getty Images/kwanchaichaiudom
Jakarta -

Tak sedikit orang tua yang panik saat mendapati anak mengeluh pusing setelah bangun tidur. Meskipun terdengar sepele, keluhan ini bisa menandakan kondisi yang memerlukan perhatian khusus.

Rasa pusing setelah tidur tak selalu menandakan masalah serius, tapi tetap tak boleh diabaikan ya, Bunda. Apalagi jika disertai gejala lain yang membuat anak terlihat lemas, pucat, atau jadi lebih rewel dari biasanya.

Kondisi ini sering kali membuat Bunda bertanya-tanya, terlebih lagi jika sebelumnya anak tampak sehat-sehat saja. Dalam beberapa kasus, pusing bisa muncul tiba-tiba tanpa disertai tanda-tanda yang jelas.


Dikutip dari laman Mayo Clinic, keluhan ini bisa berkaitan dengan berbagai faktor yang tak selalu mudah ditebak oleh orang tua. Bahkan, anak yang terlihat sehat sekalipun bisa mengalaminya tanpa sebab yang jelas.

Sakit kepala pada anak ternyata cukup umum, Bunda

Dilansir dari Cleveland Clinic, sakit kepala adalah kondisi yang cukup sering dialami anak-anak. Sekitar 20 persen anak usia 5 hingga 17 tahun pernah mengeluhkan sakit kepala.

Jenis yang paling umum adalah sakit kepala tegang, yang dilaporkan oleh 15 persen anak. Sementara itu, migrain juga terjadi pada sekitar 5 persen anak dalam kelompok usia tersebut.

Banyak orang tua yang langsung mengkhawatirkan kemungkinan adanya tumor otak atau penyakit serius lainnya. Padahal, kurang dari 3% kasus sakit kepala pada anak disebabkan oleh kondisi medis berat.

Penyebab anak bangun tidur kepala pusing

Dikutip dari Healthline, kondisi pusing yang dialami anak saat bangun tidur bisa terjadi sesekali atau menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius. Simak berbagai penyebabnya, Bunda:

1. Stres

Stres dapat memicu ketegangan otot dan memperburuk sirkulasi darah ke otak, yang akhirnya menimbulkan rasa sakit di kepala. Anak yang mengalami tekanan akademik atau masalah sosial sering kali menunjukkan gejala fisik seperti sakit kepala setelah bangun tidur.

Perlu diingat, Si Kecil belum tentu mampu mengekspresikan stres secara verbalnya. Oleh karena itu, Bunda perlu perhatikan perubahan perilakunya, seperti anak jadi mudah marah atau sering mengeluh pusing.

2. Kecemasan atau depresi

Kondisi mental seperti kecemasan atau depresi bisa memicu sakit kepala, terutama saat anak bangun dalam kondisi tidak segar. Gejala ini kerap muncul bersamaan dengan gangguan tidur dan kelelahan.

Kadang, Bunda mungkin hanya melihat anak jadi lebih pendiam atau malas beraktivitas. Padahal, bisa jadi itu adalah sinyal bahwa mereka sedang mengalami tekanan emosional.

3. Dehidrasi

Kurangnya asupan cairan, terutama sebelum tidur, dapat menyebabkan dehidrasi ringan saat bangun. Hal ini membuat otak kekurangan oksigen dan akhirnya menimbulkan rasa pusing.

Kalau Si Kecil sering mengeluh pusing di pagi hari, Bunda bisa coba mengevaluasi apakah kebutuhan air hariannya sudah terpenuhi. Terkadang, anak terlalu asyik bermain hingga lupa minum air.

4. Lapar

Perut kosong terlalu lama dapat menyebabkan kadar gula darah turun drastis, yang bisa memicu sakit kepala di pagi hari. Anak yang melewatkan makan malam atau hanya makan sedikit cenderung lebih rentan mengalaminya.

Jadi, Bunda bisa memastikan anak mendapatkan makanan yang cukup sebelum tidur. Menu bergizi dan seimbang bisa membantu menjaga energi Si Kecil tetap stabil sampai pagi.

5. Kurang tidur

Anak yang tidur larut malam atau tidurnya tidak nyenyak akan bangun dalam kondisi lelah dan pusing, Bunda. Otak mereka tidak mendapatkan cukup waktu untuk melakukan pemulihan.

Bunda perlu pastikan waktu tidur anak cukup sesuai usianya. Jadwal tidur yang teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental mereka.

6. Ketegangan otot kepala dan leher

Tidur dalam posisi yang salah atau menggunakan bantal yang terlalu keras bisa menimbulkan tekanan pada otot leher dan kepala. Ini akan memicu rasa nyeri saat anak bangun.

Kalau Bunda melihat anak sering mengeluh sakit di bagian belakang kepala atau leher, bisa jadi ini disebabkan posisi tidur yang kurang ideal. Coba evaluasi posisi tidur dan jenis bantal yang digunakan anak, ya.

7. Faktor genetik

Riwayat sakit kepala dari orang tua bisa menurun ke anak, terutama dalam bentuk migrain. Hal ini biasanya terlihat dari pola sakit kepala yang berulang tanpa sebab jelas.

Kalau Bunda atau Ayah memiliki riwayat sakit kepala kronis, anak juga berisiko mengalami hal yang sama. Faktor genetik bisa meningkatkan kemungkinan ini, Bunda.

8. Penggunaan obat atau konsumsi obat berlebihan

Beberapa jenis obat seperti obat alergi bisa memicu sakit kepala sebagai efek samping. Selain itu, terlalu sering mengonsumsi obat pereda nyeri juga bisa membuat tubuh bereaksi sebaliknya.

Bunda perlu waspada jika Si Kecil terlalu sering diberi obat tanpa pengawasan dokter. Alih-alih sembuh, justru bisa menimbulkan "rebound headache" atau sakit kepala yang berulang karena efek samping obat.

Cara efektif atasi kepala pusing pada anak setelah tidur

Ilustrasi anak tidur/Foto: Getty Images/iStockphoto/Xiao Jiang

Dikutip dari laman Stanford Medicine Children's Health, kepala pusing setelah bangun tidur bisa membuat anak merasa tidak nyaman. Berikut cara yang bisa Bunda lakukan:

1. Perhatikan pola tidur anak

Tidur yang tidak cukup atau terganggu dapat menyebabkan kepala terasa berat saat bangun, Bunda. Pada anak usia sekolah memerlukan sekitar 9-11 jam tidur setiap malam.

Bunda bisa mulai membentuk rutinitas tidur yang konsisten, seperti waktu tidur dan bangun yang tetap setiap hari. Jauhkan layar gadget minimal satu jam sebelum tidur agar kualitas istirahat anak lebih optimal.

2. Bantu anak mengelola stres

Stres dapat memicu sakit kepala bahkan saat anak tidur dan bisa terbawa hingga ia bangun. Anak yang mengalami tekanan sekolah atau sosial cenderung lebih rentan mengalami pusing saat bangun tidur.

Bunda bisa mendampingi anak berbicara tentang perasaannya atau memberinya waktu bermain yang menyenangkan. Aktivitas sederhana seperti menggambar atau membaca buku juga bisa membantu menurunkan stres.

3. Cegah dehidrasi dengan asupan cairan yang cukup

Kekurangan cairan sebelum tidur bisa memicu dehidrasi ringan saat pagi hari, yang menyebabkan pusing. Anak sering lupa minum air sebelum tidur karena terlalu lelah atau sibuk bermain.

Bunda bisa membiasakan anak minum air putih setelah makan malam dan sebelum tidur. Hindari minuman berkafein atau terlalu manis agar tidur anak tetap nyenyak.

4. Jangan biarkan anak melewatkan waktu makannya

Perut kosong di pagi hari dapat menurunkan kadar gula darah, menyebabkan anak merasa lemas dan pusing. Anak yang melewatkan makan malam atau sarapan sangat berisiko mengalami hal ini.

Bunda sebaiknya memastikan Si Kecil makan dengan jadwal teratur, terutama di malam hari sebelum tidur. Menyediakan cemilan sehat di sore hari juga bisa membantu menjaga kestabilan gula darah.

5. Hindari makanan dan minuman pemicu

Beberapa anak sensitif terhadap makanan tertentu seperti cokelat, keju olahan, atau makanan instan, yang bisa memicu sakit kepala. Reaksi bisa muncul beberapa jam setelah konsumsi, bahkan saat anak sedang tidur.

Kalau Bunda mencurigai makanan tertentu, cobalah catat makanan yang dikonsumsi anak sebelum tidur, ya. Dengan begitu, Bunda bisa menghindari pola yang berulang.

6. Rutin ajak anak bergerak dan berolahraga ringan

Kurangnya aktivitas fisik juga berpengaruh pada sirkulasi darah dan kualitas tidur Si Kecil. Anak yang kurang bergerak bisa lebih mudah lemas atau pusing saat bangun.

Bunda bisa mengajak anak bermain di luar rumah, jalan santai, atau bersepeda ringan. Aktivitas ini juga baik untuk mengurangi stres dan menjaga mood anak.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Kurang Tidur atau Tidur Berlebih, Mana yang Lebih Berbahaya? Ini Penjelasannya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kompak! Ini 5 Momen Dewi Lestari & Mantan Suami Marcell Siahaan Rayakan Ultah Sang Putra

Mom's Life Nadhifa Fitrina

5 Potret Clarissa Putri Melahirkan Anak Pertama, Sambut Bahagia Kehadiran Baby Boy!

Kehamilan Annisa Karnesyia

Fenomena Latte Dad, Gaya Parenting Ayah di Swedia yang Curi Perhatian

Parenting Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

King Faaz Berencana Kuliah di Arab Saudi, Ini Reaksi Fairuz

Parenting Amira Salsabila

Anak di China Alami Lonjakan Pertumbuhan Tertinggi dalam 35 Tahun Terakhir

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cantiknya Kiandra Anak Sambung Sandhy Sondoro yang Sudah Gadis, Ini 5 Potretnya

Anak di China Alami Lonjakan Pertumbuhan Tertinggi dalam 35 Tahun Terakhir

5 Potret Clarissa Putri Melahirkan Anak Pertama, Sambut Bahagia Kehadiran Baby Boy!

King Faaz Berencana Kuliah di Arab Saudi, Ini Reaksi Fairuz

Fenomena Latte Dad, Gaya Parenting Ayah di Swedia yang Curi Perhatian

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK