
parenting
Bayi Cegukan saat Tidur, Ini Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
HaiBunda
Minggu, 10 Aug 2025 08:40 WIB

Daftar Isi
Bunda yang tengah merawat bayi mungkin pernah melihat Si Kecil cegukan tiba-tiba saat terlelap tidur. Meski terlihat menggemaskan, kondisi ini kerap membuat orang tua bertanya-tanya apakah normal jika bayi cegukan saat tidur?
Sebenarnya, cegukan pada bayi, terutama yang berusia 0 hingga 6 bulan, cukup umum terjadi. Ini merupakan bagian dari proses perkembangan sistem pernapasan dan pencernaannya yang masih belajar beradaptasi dengan dunia luar.
Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan saat bayi cegukan di waktu tidur. Kapan cegukan tergolong normal, dan kapan perlu diwaspadai? Yuk, simak penjelasannya berikut ini agar Bunda bisa lebih tenang dan sigap menghadapi setiap tanda yang muncul!
Penyebab bayi baru lahir cegukan
Cegukan pada bayi baru lahir merupakan hal yang wajar terjadi, sebagaimana orang dewasa juga bisa mengalaminya sesekali, Bunda.Â
Seperti yang dijelaskan dokter anak asal Oklahoma, Denise Scott, MD, dalam laman The Bump, cegukan adalah refleks tubuh yang normal dan terjadi di luar kendali. Cegukan pada bayi disebabkan oleh kejang pada diafragma, yakni otot besar yang terletak di antara paru-paru dan perut, membentang di bawah tulang rusuk, dan bergerak naik-turun saat bernapas.
Baca Juga : Kenali Cegukan Pada Bayi dan Cara Mengatasinya
|
"Kejang ini membuat pita suara terbuka dan tertutup dengan cepat. Akibatnya, muncul suara 'hik' yang dikenal sebagai cegukan," jelas Scott.
Selain itu, cegukan pada bayi newborn juga paling sering terjadi saat menyusu. Beberapa hal berikut ini bisa menjadi penyebabnya:
1. Terlalu banyak menyusu
Salah satu penyebab bayi cegukan adalah pola menyusu yang terlalu cepat, dalam jumlah berlebihan, atau disertai banyak udara yang ikut tertelan. Kondisi ini dapat menyebabkan perut bayi menjadi kembung.
Ketika perut mengembung, tekanan di rongga perut bisa mendorong diafragma hingga memicu kejang. Inilah yang kemudian menghasilkan suara khas cegukan. Tak heran bila cegukan sering muncul setelah atau bahkan saat bayi sedang menyusu.
Jika cegukan mulai terjadi di tengah proses menyusu, hal itu bisa menjadi tanda bahwa bayi perlu jeda sejenak. Untuk membantu agar tak terjadi cegukan, Bunda disarankan menyusui secara perlahan dan rutin menyendawakan Si Kecil selama dan setelah menyusu, ya.
2. Perubahan suhu di dalam perut secara mendadak
Dikutip dari Mayo Clinic, cegukan pada bayi juga bisa disebabkan oleh pemberian makanan atau minuman dengan suhu yang berubah secara tiba-tiba.
Perlu diketahui bahwa sistem pencernaan bayi yang masih berkembang sangat sensitif terhadap suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin. Ketika Si Kecil menerima asupan dengan suhu berbeda dalam waktu yang berdekatan, seperti susu dingin kemudian bubur hangat, tubuhnya bisa memberikan respons refleks tertentu.
Perbedaan suhu yang kontras ini dapat memengaruhi kerja saraf dan otot di saluran pencernaan, terutama pada lambung dan kerongkongan. Akibatnya, diafragma bayi bisa mengalami kejang secara mendadak dan memicu terjadinya cegukan, Bunda.
3. Refluks gastroesofagus (GERD)
Selain faktor yang berkaitan dengan proses menyusu, cegukan yang terjadi secara terus-menerus juga bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Salah satu contohnya adalah GERD (gastroesophageal reflux disease), yaitu saat makanan yang belum tercerna dan asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Refluks ini dapat menimbulkan sensasi panas atau tidak nyaman pada bayi.
Karena kerongkongan berada tepat di atas diafragma, iritasi yang terjadi di area tersebut bisa merangsang diafragma hingga menyebabkan kejang berulang. Inilah yang kemudian memicu cegukan yang berlangsung lebih sering dari biasanya.
Namun, cegukan yang dialami bayi tidak serta-merta menjadi tanda pasti dari GERD. Jika Bunda melihat adanya gejala lain yang menyertai, atau mencurigai si Kecil mengalami GERD, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter anak.Â
Cara mengatasi cegukan pada bayi baru lahir
Sebagian besar bayi baru lahir tidak merasa terganggu saat cegukan. Mereka tetap bisa menyusu atau tertidur dengan nyaman seperti biasa. Terlebih, cegukan akan mereda dengan sendirinya dalam 5-10 menit tanpa perlu obat-obatan khusus.
Namun, jika Bunda merasa khawatir, ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan cegukan pada Si Kecil, baik saat terbangun ataupun tidur.
1. Mengusap punggung bayi
Salah satu cara paling sederhana namun efektif untuk meredakan cegukan pada bayi adalah dengan mengusap lembut punggungnya. Seperti dijelaskan dalam Medical News Today, usapan pelan disertai gerakan tubuh yang ringan ke depan dan ke belakang bisa membantu menenangkan otot bayi, termasuk diafragma yang tegang. Saat bayi menjadi lebih rileks, potensi cegukan pun dapat berkurang.Â
2. Membuat bayi bersendawa
Bersendawa bukan hanya menjadi bagian dari rutinitas menyusui, tetapi juga berperan besar dalam meredakan cegukan. Ketika bayi bersendawa, udara yang terperangkap di lambung dan kerongkongan bisa keluar sehingga mengurangi tekanan di area diafragma.
Untuk hasil terbaik, cobalah menyendawakan Si Kecil secara berkala. Jika menyusui langsung, lakukan saat berganti payudara. Namun jika menggunakan botol, usahakan menyendawakan bayi saat setengah susu sudah diminum.
Setelah sesi menyusu selesai, pastikan bayi tetap dalam posisi tegak selama sekitar 15 menit agar gas yang tersisa lebih mudah keluar, ya, Bunda.
3. Ubah posisi tubuh bayi
Perubahan posisi tubuh dapat memberikan dampak besar dalam mengatasi cegukan. Jika bayi cegukan saat dalam posisi berbaring, segera gendong ia dengan posisi tegak, baik di atas bahu maupun duduk di pangkuan.
Posisi tegak membantu gravitasi bekerja secara alami dalam meredakan tekanan di perut, sekaligus mempermudah bayi untuk bersendawa. Namun jika bayi masih cegukan dalam posisi berbaring dan tampak nyaman, Bunda tidak perlu panik selama tidak ada tanda gangguan pernapasan.
4. Perlambat pemberian ASI
Cegukan yang terjadi saat menyusu bisa menjadi tanda bahwa aliran ASI terlalu cepat. Bayi yang minum terlalu cepat lebih mudah menelan udara, yang kemudian memicu cegukan. Solusinya, perlambat proses menyusui dengan memastikan posisi Si Kecil stabil dan nyaman selama sesi menyusu berlangsung.
5. Perlekatan yang baik
Perlekatan yang tidak sempurna saat menyusu bisa menyebabkan udara masuk ke saluran pencernaan bayi. Untuk mencegah hal ini, pastikan mulut bayi menempel dengan baik pada seluruh area puting, bukan hanya bagian ujungnya.
Bunda juga sebaiknya mulai menyusui sebelum Si Kecil terlalu lapar dan menangis. Bayi yang menangis saat menyusu cenderung menelan udara lebih banyak sehingga meningkatkan risiko cegukan dan ketidaknyamanan di area pencernaannya.
Apakah berbahaya bayi baru lahir cegukan saat tidur?
Bunda tak perlu khawatir jika bayi newborn cegukan saat tidur. Kondisi ini tidak berbahaya dan tidak mengganggu kenyamanan mereka. Bahkan, banyak bayi tetap bisa tidur nyenyak meski sedang cegukan.
Melansir laman Sleep Baby, cegukan biasanya tidak memengaruhi kualitas tidur bayi. Jika Si Kecil terbangun, biasanya karena faktor lain seperti lapar atau popok basah. Jadi, selama tidak ada tanda gelisah atau gangguan napas, cegukan saat tidur tergolong normal, Bunda.
Namun, jika cegukan terjadi terus-menerus dan disertai tanda-tanda seperti rewel berlebihan atau kesulitan tidur, sebaiknya konsultasikan ke dokter anak. Untuk membantu meredakannya, Bunda bisa coba menenangkan Si Kecil dengan mengusap punggungnya atau lebih sering menyendawakannya setelah menyusu.
Hal yang perlu dihindari saat bayi cegukan saat tidur
Meski cegukan pada bayi merupakan hal yang wajar dan tidak berbahaya, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari untuk mencegah cegukan sebelum menjadi lebih sering dan mengganggu tidur Si Kecil.
1. Menyusui saat bayi terlalu lapar
Memberi susu saat bayi sudah sangat lapar justru bisa memperparah risiko cegukan. Dalam kondisi sangat lapar, bayi cenderung menyusu dengan cepat dan terburu-buru. Akibatnya, mereka bisa menelan udara dalam jumlah lebih banyak.
Udara inilah yang memicu kontraksi pada diafragma dan menyebabkan cegukan. Maka dari itu, sebaiknya susui bayi sebelum mereka menunjukkan tanda-tanda lapar yang ekstrem, seperti menangis kencang atau tampak gelisah.
2. Memberi susu dalam jumlah banyak sekaligus
Pemberian susu dalam volume besar dalam satu waktu mungkin terlihat praktis, tetapi dapat memicu perut bayi menjadi terlalu penuh. Saat lambung bayi mengalami tekanan berlebih, hal ini bisa menstimulasi refleks cegukan.
Untuk mencegah hal ini, lebih baik berikan susu dalam porsi kecil namun lebih sering. Cara ini juga membantu sistem pencernaan bayi bekerja lebih optimal dan mengurangi kemungkinan gangguan lain seperti gumoh.
3. Posisi menyusu dan pelekatan yang kurang tepat
Cara menyusui yang tidak tepat, terutama dari segi posisi tubuh bayi, juga bisa jadi pemicu cegukan. Hindari membiarkan bayi menyusu dalam posisi rebah total, karena ini dapat membuat aliran susu terlalu cepat dan memperbesar risiko masuknya udara. Cobalah untuk menyusui bayi dengan posisi setengah duduk atau tegak, terutama setelah menyusu, agar susu turun dengan baik dan tidak menekan diafragma.
Selain itu, perhatikan juga cara Si Kecil melekatkan bibir pada puting susu Bunda, ya. Bayi sebaiknya menempel erat pada seluruh bagian areola, bukan hanya ujung puting. Jika hanya sebagian kecil payudara yang masuk ke mulut bayi, maka teknik menyusu jadi tidak efektif dan udara mudah masuk.
4. Dot botol berisi udara
Bagi Bunda yang memberikan susu melalui botol, pastikan bahwa dot botol selalu terisi penuh dengan susu, bukan udara. Jika udara masih berada di dalam dot, maka besar kemungkinan akan ikut tertelan oleh bayi.
Udara yang masuk ke perut dapat mengganggu kenyamanan dan memicu cegukan. Untuk menghindarinya, miringkan botol dengan benar saat menyusui dan pastikan aliran susu mengisi dot secara konsisten.
Kapan cegukan pada bayi dikatakan berbahaya?
Cegukan berpotensi berbahaya untuk bayi bila terjadi beberapa kondisi seperti di bawah ini, Bunda:
- Bayi terlihat gelisah atau tidak nyaman saat cegukan, misalnya rewel berlebihan atau tampak kesulitan tidur
- Cegukan terjadi sangat sering dan berlangsung lama, terutama setelah menyusu
- Disertai gejala lain yang mengarah pada gangguan pencernaan, seperti:
- Bayi sering menangis, terutama saat atau setelah menyusu
- Punggung bayi melengkung secara berlebihan saat menyusu
- Bayi sering muntah atau gumoh lebih dari biasanya
Gejala-gejala tersebut dapat mengindikasikan adanya gastroesophageal reflux (GER), yaitu kondisi saat asam lambung naik ke kerongkongan.
Jika Bunda mencurigai adanya GER atau merasa cegukan mulai mengganggu kenyamanan Si Kecil, sebaiknya konsultasikan ke dokter anak untuk pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang tepat.
Kapan awal mula cegukan pada bayi terjadi?
Respons bayi yang cegukan, baik saat mereka bangun ataupun tidur, bukanlah hal yang baru mereka alami setelah lahir di dunia, lho, Bunda. Kebiasaan ini nyatanya sudah mereka lakukan sejak masih dalam kandungan di dalam kandungan.
"Hasil USG menunjukkan bahwa janin sudah bisa mengalami cegukan sejak trimester pertama kehamilan, tepatnya di antara 9 hingga 10 minggu," jelas dr. Scott.
Oleh karena itu, cegukan pada bayi baru lahir merupakan hal yang sangat umum dan wajar. Refleks ini menjadi tanda bahwa sistem saraf dan pernapasan Si Kecil sedang berkembang secara alami.
Oleh karena itu, cegukan pada bayi baru lahir merupakan hal yang sangat umum dan wajar. Refleks ini menjadi tanda bahwa sistem saraf dan pernapasan Si Kecil sedang berkembang secara alami.
Demikian rangkuman penjelasan seputar cegukan pada bayi, baik saat terjaga maupun tertidur. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa membantu Bunda dalam merawat Si Kecil, ya!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Bayi Sering Kaget & Kejang saat Tidur, Tanda Bahayakah? Ketahui Penyebab & Cara Mengatasinya

Parenting
Kenapa Bayi Baru Lahir Sering Terbangun Tengah Malam? Ini 5 Alasannya

Parenting
Durasi dan Jadwal Tidur Bayi Usia 0-6 Bulan untuk Tumbuh Kembang Maksimal

Parenting
Pola Tidur Bayi 5 Bulan, Sudah Jarang Terbagun di Malam Hari

Parenting
Bunda Perlu Tahu, Panduan Jam Tidur Bayi Usia 0 - 12 Bulan


5 Foto
Parenting
5 Potret Artis Rayakan Hari Guru Nasional 2023, Quinn Salman Beri Hadiah Spesial
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda