PARENTING
Ketahui Pola Tidur Bayi 0-3 Bulan untuk Perkembangannya
ZAHARA ARRAHMA | HaiBunda
Kamis, 14 Aug 2025 19:50 WIBTidur merupakan aktivitas krusial dalam mendukung tumbuh kembang bayi, terutama untuk pematangan otak mereka, Bunda. Oleh sebab itu, pada usia 0-3 bulan, pola tidur bayi masih belum teratur karena sedang menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Melansir dari Parents, bayi belum mampu membedakan siang dan malam selama beberapa bulan pertama kehidupannya. Sebagaimana dijelaskan penyebabnya, "Mereka belum mampu mengembangkan ritme sirkadian produksi melatonin tubuhnya sendiri," ujar Kim West, penulis The Sleep Lady's Good Night.
Nah, memahami tahap ini akan membantu Bunda memenuhi kebutuhan tidur bayi dengan lebih tepat. Agar lebih mudah dipahami, berikut Bubun telah merangkum informasi mengenai pola tidur bayi dan cara mengaturnya secara efektif demi mendukung tumbuh kembang yang optimal Yuk, simak selengkapnya!
Pola tidur bayi
Durasi dan pola tidur orang dewasa berbeda dengan bayi, Bunda. Siklus tidur orang dewasa biasanya berlangsung sekitar 90 menit, sementara bayi hanya sekitar 40 menit. Itulah sebabnya bayi lebih sering terbangun di malam hari.
Aktivitas tidur sendiri terbagi menjadi dua jenis. Pertama, rapid eye movement (REM) sleep, yang dikenal sebagai tidur aktif atau ringan. Kedua, non-REM sleep, yaitu tidur lelap dan tenang.
Nah, orang dewasa dan remaja lebih banyak menghabiskan waktu di tidur non-REM, di mana tubuh beristirahat dengan tenang dan bernapas dalam. Sebaliknya, bayi lebih banyak berada di fase tidur REM, di mana mereka bernapas lebih dangkal, bergerak, bahkan mengeluarkan suara, sehingga mudah terbangun. Namun, seiring bertambahnya usia, fase tidur non-REM akan meningkat, Bunda.
Oleh sebab itu, pola tidur setiap bayi berbeda-beda dan dapat berubah selama tahun pertama. Jadi, jangan khawatir jika Si Kecil memiliki kebiasaan tidur yang berbeda dengan bayi seusianya.
Melansir dari laman Pregnancy Birth & Baby dan Better Health, berikut informasi yang bisa membantu Bunda memahami pola tidur Si Kecil dengan lebih baik!
Pola tidur bayi 0-3 bulan
Bayi baru lahir biasanya tidur tidak beraturan, bisa kapan saja sepanjang siang dan malam. Mereka menghabiskan sebagian besar waktu tidurnya dalam fase tidur REM atau tidur aktif, yaitu tidur dengan gerakan mata cepat dan aktivitas otak yang tinggi. Total waktu tidur bayi baru lahir bervariasi, bisa antara 11 sampai 19 jam per hari.
Pola tidurnya sangat dipengaruhi oleh kebutuhan makan. Bayi akan terbangun saat lapar. Frekuensi bangun tidur berbeda-beda tergantung pada metabolisme, ukuran lambung, dan laju pertumbuhan otaknya. Biasanya, bayi tidur dalam periode singkat dan terbangun setiap 1-3 jam untuk makan atau ganti popok.
Memasuki usia 4 sampai 8 minggu, bayi mulai menyesuaikan pola tidurnya dengan adanya cahaya dan gelap, bukan hanya karena lapar. Setelah 8 minggu, bayi mungkin mulai tidur lebih lama di satu waktu.
Pola tidur bayi 3-6 bulan
Pada usia 3-6 bulan, pola tidur bayi mulai berubah. Fase tidur aktif berkurang dan digantikan dengan tidur nyenyak yang lebih dalam, yang biasanya terjadi di awal siklus tidur.
Total waktu tidur bayi di usia ini berkisar antara 10 hingga 18 jam sehari. Di siang hari, bayi bisa tidur beberapa kali dengan durasi masing-masing sampai dua jam. Malam hari, beberapa bayi bisa tidur hingga 8 jam tanpa terbangun, sementara yang lain masih sering bangun.
Pola tidur bayi semakin dipengaruhi oleh siklus terang dan gelap, sehingga mereka mulai mengenali waktu malam sebagai waktu tidur yang lebih lama. Ini waktu yang tepat bagi Bunda untuk mulai membentuk rutinitas tidur yang nyaman.
Pola tidur bayi 6-12 bulan
Memasuki usia sekitar 6 bulan, pola tidur bayi mulai menyerupai pola tidur orang dewasa. Total waktu tidur sehari berkisar 10 sampai 16 jam, dengan tidur siang sekitar 2- 4 jam, dan tidur malam yang lebih panjang hingga 12 jam.
Di masa ini, bayi mengalami perkembangan fisik seperti belajar merangkak, perkembangan emosional seperti mengatasi kecemasan berpisah dengan orang tua, serta perkembangan sosial. Semua hal ini bisa memengaruhi tidurnya.
Tidak jarang Si Kecil merasa cemas saat ditinggal tidur sendiri sehingga bisa lebih sulit tertidur atau mudah terbangun di malam hari. Bunda mungkin perlu menenangkan atau menemani sebentar supaya ia bisa kembali tidur nyenyak.
Pola tidur bayi setelah 12 bulan
Pada usia 12 bulan ke atas, sebagian besar bayi mulai tidur lebih teratur. Mereka biasanya tidur antara 9 sampai 15 jam sehari, dengan waktu tidur siang yang berkurang dan tidur malam yang lebih panjang.
Anak usia 1-3 tahun masih mungkin tidur siang, tapi banyak juga yang mulai sulit tidur nyenyak di malam hari dan terbangun. Pada tahap ini, mimpi buruk yang sering terjadi selama fase tidur aktif bisa menjadi penyebabnya. Ayah dan Bunda mungkin perlu membantu Si Kecil agar bisa kembali tidur dengan nyaman, misalnya dengan menenangkan atau menemani sebentar.
Kapan pola tidur bayi mulai teratur?
Pola tidur bayi mulai menunjukkan keteraturan sekitar usia tiga bulan. Pada bayi yang baru lahir, mereka belum mengenal perbedaan antara siang dan malam sehingga ritme tidur dan bangunnya belum teratur. Bayi baru lahir biasanya sering terbangun di malam hari, terutama karena kebutuhan makan atau ganti popok.
Memasuki usia sekitar tiga bulan, bayi mulai belajar mengenali ritme siang dan malam. Orang tua bisa membantu proses ini dengan memberikan rangsangan cahaya yang cukup dan bermain di siang hari agar bayi lebih aktif dan terjaga. Sebaliknya, saat malam tiba, lingkungan sebaiknya dibuat lebih redup dan tenang untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak dan lama.
Hal yang penting diperhatikan terkait pola tidur bayi
Setiap bayi memiliki kebutuhan tidur yang berbeda sesuai usia dan tahap perkembangannya. Oleh karena itu, Ayah dan Bunda perlu memahami bahwa pola tidur bayi akan berubah seiring waktu dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kebutuhan makan, kenyamanan, dan perkembangan fisik maupun emosional.
Nah, untuk membentuk pola tidur yang nyaman bagi bayi, Bunda perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1. Pahami tahapan perkembangan tidur bayi
Bayi mengalami perkembangan pola tidur secara bertahap. Durasi atau jam tidur mereka berawal pendek dan sering terputus, tetapi perlahan akan membentuk siklus tidur yang lebih panjang. Mengetahui hal ini membantu orang tua agar tidak terlalu memaksakan bayi untuk tidur terus-menerus tapi memberi waktu adaptasi.
2. Ketahui tanda-tanda kelelahan bayi
Bayi yang sudah mengantuk biasanya menunjukkan tanda seperti menguap, mengucek mata, atau menjadi lebih rewel. Menangkap momen ini membantu supaya bayi segera ditidurkan sebelum kelelahan berlebihan yang justru membuatnya sulit tidur.
3. Pilih posisi tidur yang aman
Posisi tidur bayi sangat berpengaruh terhadap keselamatan. Tidur terlentang adalah posisi yang dianjurkan oleh banyak ahli untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Hindari juga penggunaan bantal atau benda empuk yang bisa mengganggu pernapasan bayi, ya, Bunda.
4. Jaga suhu dan ventilasi kamar
Bayi mudah merasa tidak nyaman jika suhu ruangan terlalu panas atau pengap. Suhu ideal untuk kamar bayi biasanya berkisar antara 20-22 derajat Celcius dengan ventilasi yang cukup agar bayi bisa tidur dengan nyaman dan tidak berkeringat berlebihan.
5. Atur cahaya dan suara di sekitar bayi
Pencahayaan dan suara berperan dalam membantu bayi membedakan waktu siang dan malam. Cahaya alami yang cukup di siang hari dan suasana lebih gelap di malam hari membantu tubuh bayi mengenali siklus waktu tidur dan bangun.
6. Jauhi ketergantungan terhadap stimulasi
Beberapa bayi bisa terbiasa hanya bisa tidur jika digendong, digoyang, atau diberi dot. Sebaiknya, secara perlahan bantu Si Kecil belajar tidur tanpa bergantung pada stimulasi ini agar pola tidurnya lebih mandiri dan teratur.
7. Waspadai gangguan kesehatan yang bisa memengaruhi kualitas tidur
Kondisi seperti refluks lambung, pilek, atau alergi bisa membuat bayi sulit tidur. Jika bayi menunjukkan tanda-tanda tidak nyaman secara terus-menerus saat tidur, konsultasikan dengan dokter anak untuk penanganan yang tepat, BUnda.
Cara mengatur pola tidur bayi agar tidak begadang
Memiliki bayi sering membuat orang tua begadang karena bayi sering terjaga di malam hari. Namun, Ayah dan Bunda bisa mulai menerapkan beberapa cara sederhana berikut untuk melatih pola tidur bayi agar malam lebih tenang tanpa begadang.
1. Buat jadwal tidur
Membangun kebiasaan tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari sangat penting bagi bayi. Konsistensi ini membantu mengatur ritme sirkadian, yaitu jam biologis tubuh yang mengatur kapan waktu tidur dan bangun. Dengan jadwal yang teratur, bayi akan lebih mudah mengenali kapan saatnya beristirahat dan kapan saatnya aktif, sehingga pola tidurnya menjadi lebih stabil dan alami.
2. Kenalkan perbedaan suasana siang dan malam
Bayi belajar membedakan waktu siang dan malam melalui rangsangan lingkungan. Pada siang hari, biarkan kamar terang dan suasana lebih ramai agar bayi tetap terjaga dan aktif.
Sebaliknya, pada malam hari ciptakan suasana yang tenang, lampu redup, dan suara yang lembut supaya bayi mengerti bahwa ini waktu untuk beristirahat. Perbedaan suasana ini membantu bayi membentuk kebiasaan tidur yang baik dan mencegah kebingungan antara siang dan malam.
3. Gunakan teknik pengaturan waktu tidur siang
Tidur siang penting untuk kebutuhan istirahat bayi, tapi durasinya harus diperhatikan. Tidur siang yang terlalu lama atau terlalu dekat dengan waktu tidur malam dapat membuat bayi sulit tidur saat malam tiba. Oleh karena itu, batasi jam tidur siang dan atur jadwalnya agar tidak terlalu dekat dengan waktu tidur malam sehingga bayi tetap dapat tidur nyenyak sepanjang malam.
4. Perhatikan kualitas kasur
Tempat tidur yang nyaman dan aman sangat berpengaruh pada kualitas tidur bayi. Pilih kasur yang sesuai dengan ukuran bayi dan memiliki permukaan yang rata serta tidak terlalu empuk agar aman dari risiko SIDS. Pastikan juga area tidur bebas dari benda-benda yang dapat mengganggu atau membahayakan agar bayi dapat tidur dengan lelap.
5. Batasi paparan layar di malam hari
Paparan cahaya biru dari layar seperti televisi, ponsel, atau tablet dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang membantu mengatur siklus tidur bayi. Oleh karena itu, hindari memperlihatkan layar elektronik pada bayi, terutama menjelang waktu tidur malam. Sebagai gantinya, gunakan aktivitas yang menenangkan seperti membacakan cerita atau menyanyikan lagu pengantar tidur agar bayi lebih mudah rileks dan tertidur, Bunda.
Dampak kurang tidur bagi bayi dan anak
Sebagai orang tua, Bunda pasti sudah tahu bahwa tidur sangat penting bagi tumbuh kembang Si Kecil, terutama untuk perkembangan otaknya. Tidur tidak hanya membuat anak merasa lebih bahagia, tapi juga berperan besar dalam meningkatkan daya fokus, kemampuan berpikir, suasana hati, hingga kemampuan belajar dan mengingat.
Untuk balita, tidur bahkan sangat dibutuhkan untuk membantu proses menguatkan memori, memperbaiki perhatian, serta perkembangan motorik. Selain itu, tidur juga memengaruhi pertumbuhan fisik, khususnya di masa bayi.
Riset di Journal of Behavioral Sleep Medicine tahun 2019 menunjukkan bahwa kurang tidur bisa membuat anak mudah rewel atau malah jadi sangat aktif berlebihan, kondisi yang bisa mirip dengan gejala Understanding Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Kurang tidur juga berdampak pada kemampuan anak dalam memperhatikan sesuatu, yang tentu saja berimbas pada prestasi belajar di sekolah. Bahkan kekurangan tidur sedikit saja dapat mengganggu aktivitas sehari-hari Si Kecil.
Lebih jauh, American Academy of Pediatrics (AAP) menyebutkan bahwa sekitar 25 persen anak usia di bawah lima tahun tidak cukup tidur. Ini cukup mengkhawatirkan karena kurang tidur pada masa awal kehidupan berhubungan dengan masalah alergi, sistem kekebalan tubuh yang lemah, serta risiko gangguan kecemasan dan depresi. Selain itu, ada bukti baru yang mengaitkan kurang tidur dengan potensi risiko penyakit jantung di masa depan seperti obesitas, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
Selain itu, pada remaja, kurang tidur yang berlangsung lama dapat berdampak serius pada prestasi akademik dan kesehatan mental. Beberapa organisasi kesehatan di Amerika, seperti American Medical Association dan American Academy of Pediatrics, bahkan menganggap kurang tidur kronis pada remaja sebagai masalah kesehatan masyarakat. Kondisi ini juga meningkatkan risiko penyalahgunaan zat, gangguan mental, serta masalah yang lebih langsung seperti kecelakaan lalu lintas dan cedera saat berolahraga.
Jadi, Bunda, memastikan Si Kecil mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas adalah investasi penting bagi tumbuh kembangnya, baik fisik maupun mental, sekarang dan di masa depan.
Cara menidurkan bayi yang mudah dan perlu dicoba
Bunda sebenarnya memiliki peran besar dalam membentuk pola atau kebiasaan tidur Si Kecil. Tidak perlu menunggu bayi berusia enam bulan untuk mulai membiasakan tidur malam yang lebih panjang dan nyenyak. Berikut ini lima cara efektif untuk membantu bayi tidur lebih lama di malam hari, dilansir oleh What to Expect dan NHS.
1. Terapkan rutinitas menjelang tidur
Rutinitas tidur tidak hanya memberikan rasa nyaman, tetapi juga menjadi sinyal bagi bayi bahwa waktunya tidur sudah tiba. Mulailah dengan mandi hangat yang menenangkan, karena air hangat dapat membuat bayi rileks dan mengantuk.
Setelah itu, lanjutkan dengan membaca buku bersama, memberikan pelukan hangat, dan menyanyikan lagu pengantar tidur. Tutup rutinitas dengan menyusui. Jika bayi mengalami kembung, Bunda dapat memindahkan waktu menyusui sebelum mandi atau sebelum membaca buku agar lebih nyaman saat tidur.
2. Batasi penggantian popok di malam hari
Hindari mengganti popok di tengah malam agar tidak membangunkan Si Kecil, kecuali jika popok benar-benar penuh atau bayi buang air besar, ya, Bunda. Bila penggantian tak terhindarkan, lakukan dengan cahaya yang redup dan suara seminimal mungkin agar bayi tetap tenang dan mudah kembali tidur.
3. Pertimbangkan untuk menjauhkan posisi tidur bayi
American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar bayi tidur di kamar yang sama dengan orang tua hingga usia minimal enam bulan. Namun, jika bayi tidur sangat dekat dengan Bunda, memindahkannya sedikit lebih jauh dapat membantu mengurangi frekuensi terbangun di malam hari. Namun, sebaiknya konsultasikan langkah ini dengan dokter anak terlebih dahulu untuk memastikan keamanan dan kenyamanan Si Kecil, ya.
4. Perbanyak asupan kalori di siang hari
Memberikan asupan makanan dan susu yang cukup di siang hari sangat penting untuk menjaga perut bayi tetap kenyang. Dengan begitu, bayi cenderung bisa tidur lebih nyenyak di malam hari tanpa sering terbangun karena lapar.
5. Berikan waktu untuk bayi menenangkan diri sendiri
Saat bayi mulai merengek di malam hari, coba beri kesempatan untuk ia menenangkan diri dan kembali tidur tanpa langsung menyusui. Perlu diingat, bangun di malam hari adalah hal yang wajar bagi bayi maupun orang dewasa.
Demikian rangkuman informasi tentang pola tidur bayi di beberapa bulan pertama usianya serta cara mengaturnya agar Si Kecil bisa tidur nyenyak di malam hari tanpa membuat Ayah dan Bunda begadang terlalu lama. Semoga bermanfaat, ya!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak video di bawah ini, Bun:
Kurang Tidur atau Tidur Berlebih, Mana yang Lebih Berbahaya? Ini Penjelasannya
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Durasi dan Jadwal Tidur Bayi Usia 0-6 Bulan untuk Tumbuh Kembang Maksimal
Pola Tidur Bayi 5 Bulan, Sudah Jarang Terbagun di Malam Hari
Begini Pola Tidur Bayi 1 Bulan yang Perlu Bunda Ketahui
Bunda Perlu Tahu, Panduan Jam Tidur Bayi Usia 0 - 12 Bulan
TERPOPULER
7 Potret Artika Sari Devi & Baim Tetap Mesra Meski Sudah 17 Tahun Menikah
Aline Adita Ungkap Miliki Uterus Didelphys atau Rahim Ganda hingga Akhirnya Hamil setelah 12 Th
58% Orang Sering Pakai Kosakata Bahasa Inggris Ini Meski Tak Paham Arti, Cek Daftarnya!
Apakah Menantu Perempuan Wajib Mengurus Mertua yang Sakit? Cek Kewajiban Menurut Islam
20 Contoh Interaksi Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari: Pengertian, Ciri, Syarat, Faktor, hingga Tujuan
REKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Blush On Cream Tahan Lama dan Low Budget
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Merek Pelumas Vagina yang Aman untuk Berhubungan Intim & Cara Memilihya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Susu UHT untuk Anak & Panduan Memilih yang Terbaik
KinanREKOMENDASI PRODUK
Review Professional Air Fryer Oxone vs Glasstop Smart Fryer, Mana Pilihan Bunda?
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lipstik Glossy Tahan Lama, Cocok Dipakai Seharian
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
7 Potret Artika Sari Devi & Baim Tetap Mesra Meski Sudah 17 Tahun Menikah
20 Contoh Interaksi Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari: Pengertian, Ciri, Syarat, Faktor, hingga Tujuan
Apakah Menantu Perempuan Wajib Mengurus Mertua yang Sakit? Cek Kewajiban Menurut Islam
17 Contoh Kata Pengantar Makalah Beserta Struktur dan Cara Membuatnya
58% Orang Sering Pakai Kosakata Bahasa Inggris Ini Meski Tak Paham Arti, Cek Daftarnya!
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Nikita Mirzani Disebut Pakai Uang Rp2 M dari Reza Gladys untuk Bayar Cicilan Rumah
-
Beautynesia
6 Ciri Perempuan yang Tidak Butuh Hubungan untuk Merasa Bahagia
-
Female Daily
Setelah Diadakan di Surabaya, LPS Financial Festival Bakal Hadir di Medan!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Foto: Nelly Furtado yang Kian Percaya Diri, Gaungkan Body Positivity
-
Mommies Daily
Seks Saat Premenopause: Tips Nyaman, Nikmat, dan Memuaskan dari Psikolog!