HaiBunda

PARENTING

Obesitas Anak, Diturunkan dari Bunda atau Ayah?

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Kamis, 14 Aug 2025 16:03 WIB
Ilustrasi anak obesitas/Foto: iStock
Jakarta -

Tahukah Bunda, bentuk tubuh anak bisa jadi dipengaruhi oleh faktor yang tidak terlihat? Ada peran penting dari orang tua yang diam-diam menentukan berat badan Si Kecil, lho.

Faktor ini bekerja tanpa disadari, membentuk kebiasaan dan bahkan memengaruhi kesehatan jangka panjang anak. Menariknya, pengaruh tersebut tidak selalu datang secara seimbang dari kedua orang tua.

Menjaga berat badan ideal merupakan langkah yang penting untuk mendukung tumbuh kembang anak. Namun, ada hal di balik tubuh mereka yang ternyata tidak bisa diubah hanya dengan pola makan.


Dikutip dari laman THE U.S. Sun, obesitas memang dapat diwariskan dalam keluarga, tetapi gen dari salah satu orang tua mungkin memiliki peran lebih besar terhadap berat badan anak. Temuan ini membuka mata betapa kuatnya pengaruh genetik dalam kehidupan sehari-hari.

Pengaruh gen orang tua terhadap berat badan anak

Para peneliti dari University College London (UCL) meneliti indeks massa tubuh (BMI), pola makan, dan data genetik dari lebih dari 2.500 keluarga. Mereka menemukan anak-anak yang orang tuanya mengalami obesitas cenderung lebih mungkin mengalami obesitas juga.

Namun, berat badan anak lebih banyak dipengaruhi oleh gen dari orang tua tertentu. Genetik Bunda mungkin memiliki peran lebih besar dibandingkan Ayah, bahkan jika gen tersebut tidak diwariskan langsung.

Menurut pakar epidemiologi dan statistik, dr. Liam Wright dari UCL Social Research Institute, Bunda memiliki peran penting dalam memengaruhi berat badan anak. Hal ini berlaku di luar faktor genetik anak itu sendiri.

"Genetik ibu tampaknya berperan penting dalam memengaruhi berat badan anak di luar faktor genetik anak itu sendiri," ujarnya.

Lingkungan dan kebiasaan jadi faktor pendukung, ini kata studi

Dikutip dari THE U.S. Sun, studi yang terbit di PLOS Genetics ini memberikan bukti bahwa pengaruh Bunda tidak hanya sebatas pada pewarisan genetik saja. Lingkungan yang diciptakan bagi anak juga berperan besar dalam membentuk berat badan mereka.

Studi ini menganalisis data genetik dan kesehatan dari 2.621 keluarga di Inggris. Para peneliti memantau berat badan, BMI, dan pola makan anak pada enam titik usia penting, yaitu tiga, lima, tujuh, 11, 14, dan 17 tahun.

Pola makan anak dinilai melalui catatan laporan diri, mencakup seberapa sering dan banyak mereka mengonsumsi buah, sayur, makanan cepat saji, dan minuman manis. Data ini memberi gambaran hubungan antara kebiasaan makan dan pengaruh genetik orang tua.

Dengan mengukur gen anak dan orang tua, peneliti dapat memisahkan pengaruh gen yang diwariskan langsung dengan pengaruh gen yang tidak diwariskan. Gen yang tidak diwariskan tetap dapat membentuk lingkungan tumbuh kembang anak.

Mengutip dari laman The Independent, para peneliti di University College London (UCL) menjelaskan meski genetika kedua orang tua memengaruhi BMI anak, BMI Bunda tetap memberikan pengaruh di luar pewarisan genetik langsung. Artinya, peran Bunda tidak hanya berhenti pada faktor keturunan saja.

"Ini bukan tentang menyalahkan ibu, melainkan mendukung keluarga agar dapat membuat perubahan bermakna untuk kesehatan jangka panjang anak," ungkap dr. Wright

Pentingnya dukungan untuk kesehatan keluarga

Menilik data dari National Health Service (NHS), hampir sepertiga anak berusia dua hingga 15 tahun pada tahun 2024 masuk kategori obesitas atau kelebihan berat badan. Angka ini menunjukkan perlunya langkah nyata untuk memutus rantai risiko kesehatan lintas generasi.

Menjaga agar BMI Bunda tetap ideal, terutama saat hamil, bisa membantu mengurangi risiko obesitas pada anak di masa depan. Dengan begitu, Bunda dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga kesehatan keluarga.

Kesadaran ini tentu diharapkan mampu mendorong lebih banyak keluarga untuk mengatur pola makan dan gaya hidup sehat. Langkah kecil yang konsisten dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan anak di masa depan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

7 Manfaat Tidur Siang untuk Si Kecil, Salah Satunya Meningkatkan Konsentrasi

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Jawaban Bijak Raffi Ahmad saat Ditanya soal Sejumlah Bisnisnya yang Bangkrut

Mom's Life Tim HaiBunda

5 Potret Ultah Anak Kembar Masayu Clara Bertema Safari Garden, Sederhana Penuh Kehangatan

Parenting Nadhifa Fitrina

Cerita Raffi Ahmad Belajar dari Sang Putra Rafathar soal Bisnis

Mom's Life Tim HaiBunda

Marshanda Kini Tinggal Bersama Sienna, Kian Dekat dan Saling Mendukung

Parenting Annisa Karnesyia

Studi Ungkap Banyaknya Bayi Lahir dari IVF di Seluruh Dunia sejak 1978, Jumlahnya Fantastis!

Kehamilan Amrikh Palupi

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cerita Raffi Ahmad Belajar dari Sang Putra Rafathar soal Bisnis

Studi Ungkap Banyaknya Bayi Lahir dari IVF di Seluruh Dunia sejak 1978, Jumlahnya Fantastis!

5 Potret Ultah Anak Kembar Masayu Clara Bertema Safari Garden, Sederhana Penuh Kehangatan

Ucapan Ulang Tahun Randy Pangalila untuk Istri Asal Kanada, Romatis Bun

Persalinan Caesar Diprediksi Capai 38 Juta pada 2030, WHO Buat Panduan Baru

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK