Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Benarkah Anak Pintar Hidup Lebih Lama? Ini Faktanya

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Kamis, 25 Dec 2025 17:40 WIB

Benarkah Anak Pintar Hidup Lebih Lama? Ini Faktanya
Ilustrasi Benarkah Anak Pintar Hidup Lebih Lama? Ini Faktanya/Foto: Getty Images/Jacob Wackerhausen
Jakarta -

Tidak jarang kita mendengar bahwa anak yang pintar cenderung hidup lebih lama. Sebenarnya, apakah pernyataan itu benar atau hanya mitos belaka?

Menilik dari laman Upworthy, beberapa penelitian mencoba membandingkan hasil tes kecerdasan anak-anak di usia sekolah dengan seberapa lama mereka hidup. Dari sini, muncul pertanyaan menarik, yakni apa yang membuat anak cerdas bisa berpotensi lebih panjang umur?

Bicara soal ini, para ilmuwan masih mencari jawaban pasti, Bunda. Apakah karena gen yang mendukung fungsi otak dan tubuh mereka lebih unggul, atau karena kebiasaan hidup yang lebih sehat dan lingkungan yang aman?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Salah satu studi di Universitas Edinburgh meneliti umur orang tua dari anak-anak yang cerdas. Hasilnya memberi petunjuk bahwa mungkin ada hubungan antara gen, kecerdasan, dan seberapa lama seseorang bisa hidup.

Lantas, benar tidak ya anak pintar hidup lebih lama? Mari, kita cek faktanya berikut ini, Bunda.

Benarkah anak pintar hidup lebih lama?

Untuk mengetahui apakah anak cerdas bisa hidup lebih lama karena gen atau gaya hidup, para peneliti di Universitas Edinburgh melihat umur orang tua anak-anak berbakat, Bunda. Studi ini penting karena umur panjang ternyata memiliki unsur genetik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua dari anak-anak cerdas cenderung hidup lebih lama dibandingkan orang tua yang anaknya berprestasi rata-rata atau di bawah rata-rata. Temuan ini memberi gambaran bahwa ada kemungkinan keterkaitan antara kecerdasan dan umur panjang.

Jadi, jika Si Kecil berprestasi di sekolah, kemungkinan besar ini juga mencerminkan faktor genetik yang mendukung kesehatan dan umur panjang. Namun tentu saja, ini bukan jaminan pasti ya, Bunda, tapi memberi petunjuk yang menarik.

Fenomena seperti ini biasanya disebut sebagai pleiotropi, yaitu ketika satu sifat genetik berpengaruh pada banyaknya sistem dalam tubuh. Selain faktor genetik, tubuh yang sehat juga bisa mendukung kecerdasan anak, lho. Sistem saraf yang baik membantu melawan penyakit sekaligus meningkatkan koneksi di otak anak, sehingga tubuh dan pikiran bekerja lebih optimal.

Jadi, kita bisa simpulkan bahwa anak pintar mungkin hidup lebih lama bukan karena kecerdasannya sendiri saja, tapi juga karena genetik dan gaya hidup yang sehat.

Anak yang teliti bisa hidup lebih lama

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sifat teliti bisa memengaruhi kesehatan dan umur panjang seseorang. Anak yang terbiasa berhati-hati cenderung membuat keputusan lebih bijak dalam kehidupannya sehari-hari.

"Orang yang teliti tidak melakukan hal-hal bodoh, sehingga mereka memiliki tingkat kecelakaan yang lebih rendah dan perilaku kesehatan yang lebih baik," kata mantan profesor psikologi di Universitas Notre Dame, David Watson

Menurutnya, perilaku teliti ini bisa dilatih sejak dini, Bunda. Si Kecil yang terbiasa mengatur waktu dan menyelesaikan tugas dengan rapi biasanya lebih disiplin dalam menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya.

"Intinya, jika Bunda ingin menumbuhkan ketelitian pada anak, mulailah dengan bertindak lebih teliti, karena sikap akan mengikuti perilaku. Ajak anak untuk tepat waktu dan menyelesaikan setiap tugasnya dengan baik," ungkapnya.

Meski anak pintar memiliki keuntungan genetik, Bunda tetap bisa membantu meningkatkan harapan hidup Si Kecil dengan membiasakan hidup teliti. Lebih dari itu, cobalah ciptakan lingkungan yang teratur, dorong anak untuk tepat waktu, dan capai tujuan bersama-sama.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda