HaiBunda

PARENTING

Bayi Lahir Punya 300 Tulang tapi Dewasa Hanya Miliki 206, Kok Bisa? Ini Penjelasan Menariknya

Azhar Hanifah   |   HaiBunda

Minggu, 17 Aug 2025 12:40 WIB
Perubahan tulang bayi/ Foto: Getty Images/SanyaSM

Pernahkah Bunda mendengar bahwa bayi terlahir dengan jumlah tulang lebih banyak dibandingkan orang dewasa? Faktanya, seorang bayi baru lahir memiliki sekitar 300 tulang, sedangkan orang dewasa hanya memiliki 206 tulang. Perbedaan ini ternyata berkaitan dengan proses alami pertumbuhan tubuh manusia.

Meski tulang sering kita bayangkan sebagai bagian tubuh yang keras dan kaku, nyatanya mereka adalah jaringan hidup yang terus tumbuh dan berubah seiring waktu. Proses inilah yang membuat jumlah tulang pada bayi dapat berkurang saat tumbuh dewasa.

Fenomena ini tentu membuat banyak orang penasaran. Mengutip dari laman Healthline, perubahan jumlah tulang ini berhubungan dengan proses penyatuan tulang dan penggantian jaringan rawan menjadi tulang keras. Yuk, Bunda simak penjelasan menariknya di bawah ini.


Proses perubahan tulang dari bayi hingga dewasa

Saat lahir, sebagian besar tulang bayi masih terbentuk dari tulang rawan atau cartilage, jaringan yang lentur namun kuat. Kelenturan ini membantu bayi beradaptasi di dalam rahim dan mempermudah proses persalinan.

Pada tahap pertumbuhan, tulang rawan secara bertahap berubah menjadi tulang keras melalui proses yang disebut osifikasi.

Proses ini adalah pembentukan jaringan tulang baru yang terjadi ketika mineral seperti kalsium dan fosfor mengendap pada tulang rawan, membuatnya menjadi lebih padat dan kuat.

Masih melansir dari laman Healthline, osifikasi dimulai sejak janin berusia delapan minggu. Ketika bayi tumbuh, tulang-tulang yang awalnya terpisah mulai menyatu, sehingga jumlah tulang berkurang.

Misalnya, bagian kepala bayi yang memiliki “soft spot” atau fontanelle akan menutup seiring penyatuan tulang tengkorak.

Mengapa jumlah tulang berkurang?

Pengurangan jumlah tulang pada manusia terjadi karena fusi tulang, yaitu proses penyatuan dua atau lebih tulang menjadi satu struktur yang lebih besar dan kuat.

Proses alami ini berlangsung di berbagai bagian tubuh, seperti tengkorak, tulang belakang, dan panggul, seiring pertumbuhan anak menuju dewasa.

Di ujung setiap tulang anak terdapat growth plate, yaitu area khusus yang menjadi pusat pertumbuhan tulang. Saat anak memasuki akhir masa remaja, growth plate akan menutup.

Pada tahap ini, tulang tidak lagi bertambah panjang dan jumlahnya akan tetap hingga dewasa. Agar tulang tumbuh kuat, tubuh membutuhkan kalsium sebagai mineral utama pembentuk tulang.

Kalsium bisa Bunda dapatkan dari ASI, susu formula, produk olahan susu, hingga sayuran hijau. Selain itu, vitamin D juga berperan penting untuk membantu penyerapan kalsium, sehingga pertumbuhan tulang berjalan optimal dan risiko masalah tulang di masa depan dapat diminimalkan.

Menariknya, meskipun jumlah tulang orang dewasa telah menetap di angka 206, tulang tetap mengalami proses remodeling sepanjang hidup.

Proses ini mencakup pembentukan tulang baru sekaligus penguraian tulang lama, sehingga kekuatan dan kesehatan tulang tetap terjaga. Remodeling juga membantu memperbaiki tulang yang rusak akibat aktivitas harian atau cedera kecil.

Namun, seiring bertambahnya usia terutama setelah menopause pada wanita, pembentukan tulang baru cenderung lebih lambat dibanding penguraiannya. Kondisi ini membuat tulang menjadi lebih rapuh dan meningkatkan risiko osteoporosis.

Fakta menarik tentang tulang manusia

Selain mengalami perubahan jumlah, tulang manusia juga menyimpan fakta unik, antara lain:

  • Tangan memiliki jumlah tulang terbanyak, yaitu 27 tulang.
  • Tulang paha (femur) adalah yang terpanjang, sedangkan tulang sanggurdi di telinga (stapes) adalah yang terkecil.
  • Tulang menyimpan 99 persen kalsium tubuh dan 25 persen massanya terdiri dari air.
  • Sel darah merah dan putih diproduksi di sumsum tulang.

Perubahan jumlah tulang dari bayi hingga dewasa adalah proses alami yang terjadi karena penyatuan dan pengerasan tulang seiring pertumbuhan. Jadi Bunda, menjaga kesehatan tulang sejak dini dengan nutrisi yang tepat sangat penting agar Si Kecil tumbuh kuat dan sehat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Penyebab BAB Berlendir pada Bayi, Bunda Perlu Tahu

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Momen Haru Serra Abbie Putri Angie Virgin Berhasil Diterima di University of Oxford

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Nurah Syahfirah Rayakan Ultah Suami, Teuku Rafly Bergaya Padel Bareng Anak-anak

Mom's Life Amira Salsabila

Jarang Terekspose, Intip 5 Potret Sierra Putri Kinaryosih yang Jago Nyanyi

Parenting Nadhifa Fitrina

Nyeri Selangkangan saat Hamil Trimester 1, Normalkah?

Kehamilan Melly Febrida

Potret Lyra Virna dan Fadlan Muhammad Lepas Anak Kembar untuk Kuliah ke Luar Kota

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

7 Cara Menghadapi Mertua yang Tinggal Serumah agar Tidak Muncul Masalah

Jarang Terekspose, Intip 5 Potret Sierra Putri Kinaryosih yang Jago Nyanyi

Nyeri Selangkangan saat Hamil Trimester 1, Normalkah?

Momen Haru Serra Abbie Putri Angie Virgin Berhasil Diterima di University of Oxford

30 Contoh Soal Matematika Kelas 5 Semester 2 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawabannya Lengkap

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK