PARENTING
Cara Menerapkan Responsive Feeding, Bikin Bayi MPASI Lahap Makan
Nadhifa Fitrina | HaiBunda
Jumat, 05 Sep 2025 18:14 WIBMomen MPASI sering kali jadi tantangan tersendiri bagi para orang tua. Banyak bayi yang terlihat pilih-pilih makanan, sehingga membuat waktu makan terasa banyak drama.
Namun, ada metode sederhana yang bisa membantu bayi lebih lahap saat makan, Bunda. Cara ini dikenal dengan sebutan responsive feeding dan mulai banyak dibicarakan para ahli kesehatan anak.
Bunda mungkin pernah merasa khawatir ketika Si Kecil menolak suapan pertama. Padahal dengan pendekatan yang tepat, waktu makan bisa berubah jadi pengalaman yang menyenangkan.
Metode ini tak hanya soal memberi makan saja, tetapi juga tentang membangun hubungan positif dengan Si Kecil di meja makan. Menilik dari buku Responsive Feeding oleh UNICEF for every child, terdapat cara menarik tentang konsep ini.
Apa itu responsive feeding?
Responsive feeding pada dasarnya adalah cara Bunda memberikan dukungan penuh untuk tumbuh kembang Si Kecil. Dukungan ini mencakup kebutuhan emosional, stimulasi, hingga makanan bergizi yang sesuai dengan tahap perkembangan Si Kecil.
Seiring berjalannya waktu, bayi pun mulai belajar mandiri, seperti mengambil makanan dengan tangannya sendiri atau mencoba menggunakan sendok. Nah, di sinilah peran Bunda sangat penting untuk memberikan dukungan tanpa menghambat kemampuannya.
Responsive feeding sendiri adalah proses dua arah yang saling terhubung antara anak dan Bunda. Anak memberi tanda apakah ia lapar atau kenyang, sementara orang tua merespons dengan peka terhadap sinyal tersebut.
Ketika Bunda terlalu mengontrol atau justru mengabaikan sinyal anak, proses makannya bisa berubah menjadi penuh tekanan. Akibatnya, waktu makan tidak lagi menyenangkan, dan bisa berdampak pada hubungan emosional Bunda dengan anak.
Cara menerapkan responsive feeding sesuai usia bayi
Setiap bayi memiliki ritme dan kebutuhannya sendiri, termasuk soal menyusu. Oleh karena itu, pendekatan responsive feeding bisa membantu Bunda lebih peka terhadap sinyal lapar maupun kenyang yang ditunjukkan Si Kecil. Berikut cara menerapkan responsive feeding seperti dikutip dari berbagai sumber:
1. Bayi baru lahir
Pada masa bayi baru lahir, sangat penting bagi orang tua untuk memahami sinyal lapar dan kenyang yang ditunjukkan Si Kecil. Kontak kulit ke kulit juga dianjurkan sejak awal, karena dapat memperkuat ikatan emosional dan memberi rasa aman pada bayi.
2. Minggu-minggu awal hingga usia 6 bulan
Di periode awal ini, pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan menjadi langkah utama. Dengan pola ini, kebutuhan nutrisi bayi bisa terpenuhi secara alami dan optimal.
3. Menyusui sesuai isyarat bayi
Responsive feeding menekankan agar Bunda mengikuti ritme bayi, bukan memaksakan jadwal yang kaku. Biarkan Si Kecil menentukan kapan ingin menyusu dan kapan merasa cukup, sehingga proses menyusui lebih nyaman dan alami.
Ketika bayi mulai tumbuh, kebutuhan makannya pun ikut berkembang. Inilah waktu yang tepat untuk mengenalkan berbagai tahap makan sesuai usianya agar Si Kecil terbiasa dengan pola makan yang sehat.
Usia 6 hingga 12 bulan:
- Perkenalkan makanan padat dengan cara menyenangkan, seperti bubur sayuran atau buah.
- Biarkan si kecil berlatih makan sendiri meski hasilnya masih berantakan.
- Luangkan waktu khusus agar momen makan juga jadi sarana bersosialisasi.
- Tetap sabar karena proses makan bayi biasanya tidak selalu rapi.
- Ajak kedua orang tua terlibat agar tercipta ikatan emosional yang lebih kuat.
Usia 12 hingga 24 bulan:
- Dorong anak untuk mencoba aneka makanan dengan variasi tekstur yang beragam.
- Jika anak menolak, tawarkan kesempatan mencicipi makanan lain di waktu berbeda.
- Sediakan pilihan menu sehat setiap kali makan.
- Hindari memaksa anak untuk menghabiskan makanan.
- Atur jadwal makan agar anak tidak menunggu hingga terlalu lapar.
- Dampingi anak saat makan untuk membantunya belajar.
- Ajak anak makan bersama keluarga di meja makan dengan perlengkapan sendiri sambil bersosialisasi.
Nah, itulah Bunda, informasi tentang cara menerapkan responsive feeding pada anak. Dengan memahami sinyal lapar dan kenyang anak, Bunda bisa menjadikan waktu makan Si Kecil terasa lebih menyenangkan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
Bunda Wajib Tahu! 5 Sayuran yang Tidak Boleh untuk Mpasi di Usia Tertentu
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
4 Tips Membuat MPASI Anti Gagal untuk Bayi 6 Bulan ala Chef Devina
Mengenal Makanan Tambahan Balita, Manfaat, hingga Contoh dan Estimasi Harganya
Resep Gadon Sapi untuk MPASI Anak Usia 1 Tahun, dan Menu Tinggi Kalori Lainnya
Selain Telur Setengah Matang, Catat 6 Jenis Makanan Berbahaya untuk Bayi
TERPOPULER
Jangan Ucapkan 11 Kalimat Ini saat Menjawab Interview Kerja
Ini Alasan Pembagian Warisan Menurut Islam untuk Laki-laki Lebih Besar dari Perempuan
5 Potret Hagia Anak Jessica Iskandar saat MPASI, Bikin Gemas saat Makan Buah Naga
Waspada, Paparan Zat Kimia di Produk Plastik Bisa Turunkan Jumlah Sperma
Mengenal Medusa Trauma dan Dampaknya pada Anak
REKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Maskara Waterpoof dan Bikin Lentik Tahan Lama
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Obat Maag Cair yang Aman untuk Anak, Pilih yang Terbaik & Ampuh untuk Si Kecil
KinanREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Loose Powder untuk Kulit Kering hingga Berminyak
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Anak untuk Mengatasi Susah Buang Air Besar
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Skincare Anak 8 Tahun yang Aman dan Cara Memilihnya yang Tepat
Nadhifa FitrinaTERBARU DARI HAIBUNDA
Apa Itu Gangguan ADHD pada Dewasa yang Dialami Jungkook BTS? Ini 7 Gejalanya
5 Potret Hagia Anak Jessica Iskandar saat MPASI, Bikin Gemas saat Makan Buah Naga
Jangan Ucapkan 11 Kalimat Ini saat Menjawab Interview Kerja
Ini Alasan Pembagian Warisan Menurut Islam untuk Laki-laki Lebih Besar dari Perempuan
Waspada, Paparan Zat Kimia di Produk Plastik Bisa Turunkan Jumlah Sperma
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Hal Unik di Pestapora 2025, Maliq & D'Essentials Dangdutan hingga Duet Slank dan Sal Priadi
-
Beautynesia
Maison Margiela Resmi Rilis Line 2, Bukan Fashion Tapi Kolaborasi Seni dan Budaya
-
Female Daily
Menenangkan hingga Menegangkan, Ini 4 Drama Korea Bulan September yang Layak Kamu Lirik!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Pesona Jun Ji Hyun di Usia 43, Pamer Otot Perut di Promosi Drakor Tempest
-
Mommies Daily
Jangan Asal Download! Ini 7 Aplikasi Kids Mode yang Benar-benar Aman