PARENTING
Salep Hydrocortisone untuk Bayi: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
Kinan | HaiBunda
Minggu, 21 Sep 2025 19:35 WIBPenggunaan salep hydrocortisone untuk bayi perlu diperhatikan oleh orang tua. Obat selap ini sebaiknya hanya diberikan sesuai anjuran atau resep dari dokter, Bunda.
Perlu diketahui, bayi rentan mengalami kulit gatal dan kemerahan karena berbagai faktor penyebab. Salah satunya karena kulit bayi masih sangat sensitif dan mudah iritasi.
Meskipun salep hydrocortisone sering digunakan oleh orang dewasa untuk mengatasi iritasi kulit, biasanya krim ini tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia dua tahun kecuali dengan resep dokter.
Apa itu salep hydrocortisone?
Salep hydrocortisone atau hidrokortison adalah obat kortikosteroid topikal. Obat ini bekerja dengan mengaktifkan zat alami dalam kulit yang dapat mengurangi pembengkakan.
Pada umumnya, salep atau krim hydrocortisone 1 persen (1%) yang dijual bebas umumnya tidak dianjurkan untuk anak kecil karena berpotensi menimbulkan risiko kesehatan.
Meskipun efek samping berbahaya jarang terjadi, anak yang menggunakan krim hidrokortison secara rutin dalam jangka waktu lama mungkin lebih berisiko mengalami masalah pertumbuhan dan penambahan berat badan.
Manfaat salep hydrocortisone
Krim steroid dengan dosis tinggi sebaiknya dihindari pada bayi karena berisiko menimbulkan dampak kesehatan. Krim steroid ringan seperti krim hidrokortison 1% yang dijual bebas dapat digunakan pada bayi dengan eksim. Namun, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak sebelum menggunakannya ya.
Penggunaan krim ini umumnya aman untuk anak usia di atas 2 tahun bila digunakan dalam waktu singkat, yakni satu hingga dua minggu. Namun, Bunda tetap perlu menanyakannya dulu ke dokter.
Krim ini biasanya digunakan untuk mengatasi masalah pada kulit yang menyebabkan kemerahan, pembengkakan, atau gatal. Perlu diingat, krim hidrokortison dapat membantu meredakan gejala tersebut, tetapi tidak menyembuhkan penyebab utamanya.
Efek samping dan risiko pada bayi
Dikutip dari Very Well Health, efek samping yang umum dari salep hydrocortisone meliputi kulit kering dan iritasi, serta peningkatan pada pertumbuhan rambut. Penggunaan kortikosteroid topikal dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan insufisiensi kelenjar adrenal, yaitu kondisi ketika tubuh tidak memproduksi cukup hormon kortisol.
Efek samping lainnya dapat mencakup reaksi alergi dengan gejala seperti:
- Rasa terbakar, gatal, iritasi, kemerahan, atau kulit kering yang semakin parah
- Perubahan warna kulit
- Bintik-bintik putih atau merah kecil di kulit
Jika ruam atau gejala menjadi lebih parah dibandingkan sebelumnya, maka kemungkinan itu adalah reaksi alergi.
Ada juga beberapa efek samping yang perlu segera dilaporkan kepada dokter bila terjadi pada anak setelah menggunakan salep hydrocortisone, yakni:
- Penipisan kulit
- Sensasi terbakar
- Bercak gelap pada kulit
- Infeksi
- Lepuhan yang menimbulkan nyeri
- Ruam
- Reaksi alergi
Perawatan alternatif selain salep hydrocortisone
Sebenarnya, cara terbaik mengatasi kulit gatal pada bayi adalah dengan menemukan penyebab yang mendasarinya. Misalnya, apakah gatal muncul karena ruam popok, eksim, atau reaksi alergi?
Perawatan bayi terbaik untuk menjaga kulit bayi yang iritasi bisa dengan melembapkan kulit, memandikan anak secara rutin, dan penggunaan minyak nabati sebagai pelembap. Beberapa contoh pelembap yang baik untuk kulit bayi dan anak-anak antara lain pelembap mengandung humektan dan emolien.
Humektan seperti glycerin yang dapat menarik air dari lingkungan dan permukaan kulit ke lapisan kulit yang lebih dalam. Humektan juga membantu kulit melepaskan sel-sel mati sehingga akan tampak lebih sehat.
Sementara itu, emolien seperti lanolin dan propylene glycol linoleate yang berfungsi sebagai pelumas untuk mengisi celah antar sel kulit. Emolien juga dapat membantu meningkatkan kelembapan dan kelembutan kulit.
Penyebab iritasi kulit bayi dan perawatan yang tepat
Berikut beberapa pengobatan rumahan yang dapat diberikan untuk mengatasi iritasi kulit akibat ruam popok, eksim, dan alergi pada bayi:
1. Ruam popok
Ruam popok atau dermatitis kontak pada bayi rentan terjadi karena penggunaan popok kotor terlalu lama. Ketika kondisi di area kelamin bayi sangat lembap, kulitnya jadi lebih rentan iritasi.
Untuk mencegah dan mengatasi ruam popok, penting menjaga kulit bayi tetap bersih dan kering. Bunda dapat menggunakan kain lap hangat atau tisu bebas alkohol saat mengganti popok. Jika perlu, gunakan krim ruam popok yang mengandung zinc oxide dan gunakan secara rutin hingga kulit bayi sembuh.
2. Eksim
Salah satu cara paling efektif mengatasi eksim pada bayi adalah dengan menghindari pemicunya, seperti keringat, udara kering, asap rokok, bulu hewan peliharaan, makanan, atau bahan iritan lainnya.
Perawatan untuk kulit eksim pada bayi termasuk seperti rutin mengoleskan pelembap dengan tekstur padat, setidaknya dua kali sehari. Bunda juga dapat menggunakan produk perawatan kulit dengan bahan oatmeal koloid atau minyak oat, untuk menambah kelembapan dan mengurangi peradangan. Oatmeal juga memiliki sifat antioksidan yang membantu penyembuhan luka.
Selain itu, Bunda bisa mengoleskan minyak kelapa pada kulit bayi secara berkala. Sebagai pengobatan alami, minyak kelapa dapat melembapkan kulit dan memperbaiki fungsi pelindung kulit.
3. Alergi
Jika bayi alergi terhadap makanan atau bahan tertentu, maka gejala eksimnya bisa kambuh atau memburuk setiap kali terpapar. Tergantung pada alergen penyebab iritasi kulit, pilihan pengobatan dari dokter pun akan bervariasi.
Untuk mencegah iritasi kulit, cuci pakaian bayi menggunakan deterjen lembut yang bebas pewangi. Pilih juga produk perawatan bayi yang bebas dari pewarna, pewangi, atau bahan tambahan lainnya.
Demikian ulasan tentang salep hydrocortisone untuk bayi. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)