HaiBunda

PARENTING

5 Dongeng Kisah Putri Desa yang Mendidik dan Penuh Makna, Cocok untuk Dibacakan Sebelum Tidur

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Kamis, 25 Sep 2025 23:40 WIB
Ilustrasi Dongeng Kisah Putri Desa yang Mendidik dan Penuh Makna/Foto: Getty Images/aogreatkim
Jakarta -

Membacakan dongeng sebelum tidur bisa menjadi rutinitas menyenangkan sekaligus sarana mendekatkan diri dengan anak. Dari setiap kisah, ada pesan moral yang bisa tersampaikan.

Tak sedikit penelitian yang menyebut bahwa dongeng bisa membantu anak dalam mengembangkan daya pikir, bahasa, dan rasa empatinya.

Melalui cerita sederhana, mereka belajar memahami nilai-nilai kehidupan yang kelak dibutuhkan dalam keseharian. Salah satu tema dongeng yang selalu digemari adalah kisah putri desa.


Cerita-cerita ini biasanya menghadirkan tokoh-tokoh yang sederhana dan mudah dipahami oleh Si Kecil. Bunda bisa menjadikan kisah putri desa sebagai pilihan bacaan sebelum tidur.

Selain membuat anak merasa tenang, dongeng ini juga bisa menjadi media untuk menyelipkan nasihat pada anak dengan cara yang menyenangkan.

Dongeng kisah Putri Desa yang mendidik

Dikutip dari berbagai sumber, berikut lima dongeng tentang Putri Desa yang mendidik:

1. Dongeng Putri Buruk Rupa dan Pangeran Tampan

Kisah ini dikutip dari buku 101 Dongeng Seru Sebelum Bobok oleh Fitri Haryani Nasution.

Di suatu gubuk kecil di tengah hutan, hiduplah seorang putri yang Wajahnya dipenuhi bintik-bintik merah besar dan hidungnya lebar. Matanya besar dan rambutnya gimbal.

Ia tinggal seorang diri karena kedua orang tuanya sudah meninggal. Untuk menghabiskan waktu, ia sering bermain dengan para tikus, kelinci, rubah, dan hewan kecil lainnya.

Sang Putri sebenarnya ingin pergi ke desa. Namun, saat warga desa melihatnya, mereka selalu mengusirnya. Mereka bilang ia adalah putri yang terkena kutukan dan harus menjauh dari desa. Jika tidak, penduduk desa akan terkena kutukan juga.

Suatu hari, seorang pangeran berburu ke hutan. la mendapat perintah dari ayahnya untuk berburu seekor rusa karena akan ada pesta kerajaan. Pangeran pun masuk ke hutan bersama dua pengawalnya.

Sebentar saja, mereka mendapatkan rusa yang mereka inginkan. Seekor rusa bertubuh gemuk dibidik oleh panah sang Pangeran. Panah itu melesat dan mengenai kaki rusa. Rusa itu kesakitan dan segera berlari jauh ke dalam hutan. Pangeran dan dua pengawalnya mengejar.

Rusa itu lari ke tempat si Putri. la langsung mengadu kepada si Putri perihal yang terjadi. Si Putri segera mengobati lukanya. Setelahnya rusa itu berlindung di balik tubuh sang Putri. Tak lama, rombongan sang Pangeran sampai. Mereka sangat terkejut ketika melihat wajah sang Putri.

Kedua pengawal sang Pangeran langsung mengeluarkan pedangnya. Namun, si Pangeran malah menatap sang Putri. Sang Pangeran menemukan sebuah hati yang penuh kasih sayang dan kelembutan pada diri sang Putri. "Siapakah kau? Kenapa tinggal di sini?".

"Orang-orang memanggilku Putri Buruk Rupa. Aku tinggal di sini karena tidak ada yang menerima kehadiranku di desa. Rusa yang kalian lukai ini adalah temanku.

Aku mohon kepada kalian agar melepaskannya," pinta sang Putri.

"Baiklah. Aku akan melepaskannya. Namun, aku punya permintaan sebagai gantinya. Kau harus ikut bersama kami ke istana," ucap sang Pangeran. Sang Putri terkejut dengan permintaan tersebut.

"Tapi ...."

"Jika tidak mau, rusa ini yang akan kami bawa".

Sang Putri pun mau tidak mau setuju. Pangeran segera membawa sang Putri ke istana serta memperkenalkannya kepada ibu dan ayahnya. Raja dan Ratu sangat terkejut melihat penampilan sang Putri.

Namun, mereka adalah raja dan ratu yang sangat rendah hati. Karena dibawa oleh sang Pangeran, mereka mau menerima kehadiran si Putri.

"Kenapa kau tidak merasa jijik padaku?" tanya sang Putri.

"Aku tidak melihat rupamu. Aku melihat kebaikan hatimu," jawab sang Pangeran.

"Terima kasih, Pangeran."

Tanpa sang Putri sadari, wajahnya tiba-tiba berubah. Bintik-bintik merah di wajahnya hilang. la berubah menjadi seorang putri yang sangat cantik. Lalu, seorang peri datang di tengah mereka.

"Kau sudah menjalani cobaan dan berhasil kau lalui dengan baik. Kini, kau akan berubah selamanya menjadi putri yang cantik seperti ini". Setelahnya, peri itu menghilang.

2. Dongeng Putri Malu dan Cermin Ajaib

Pada zaman dahulu, terdapat sebuah istana yang dikelilingi oleh ladang gandum yang subur. Istana tersebut dihuni oleh seorang putri buruk rupa. Ia memiliki cacat pada bagian wajahnya sejak lahir.

Putri Raja ini bernama Kira, yang artinya cahaya matahari. Sang putri hanya dibesarkan oleh pengasuh yang setia, karena ibundanya sudah meninggal ketika melahirkan dia ke dunia ini.

Meskipun wajahnya buruk rupa, namun Kira mempunyai hati yang sangat baik. Ia sering menolong orang yang kesulitan dan sesama makhluk hidup. Si putri membantu apa saja yang dapat dia lakukan. Banyak yang suka dengan kebaikan hatinya, tapi Kira terlalu malu untuk keluar rumah saat siang hari.

Sejujurnya Kira ingin bermain bersama teman-teman sebayanya, tapi ia merasa malu dengan kekurangannya. Alhasil, ia selalu mengurung diri di dalam kamar saat siang hari. Sang putri hanya akan keluar ketika malam hari saat penduduk desa sudah terlelap. Itulah mengapa tidak ada yang tahu seperti apa wajahnya, dan rakyat menjulukinya "Putri Malu".

Suatu hari di malam bulan purnama, Putri Kira memberanikan diri keluar dari istana. Si putri malu berjalan agak jauh dari istana, kemudian duduk di bawah pohon rindang.

Ia merenung sambil memandangi langit berhiaskan bulan purnama terang dan gemerlap bintang. Mengeluhkan nasibnya terlahir sebagai putri berwajah buruk rupa.

"Hai bintang, bolehkah aku meminta suatu permintaan padamu? Bisakah aku menjadi cantik seperti gadis-gadis lainnya?".

Sang Putri menangis sambil berharap agar doanya dikabulkan oleh langit. Tiba-tiba saja angin berhembus sangat kencang, daun-daun berisik saling bergesekan. Putri Kira merasa kedinginan dan memutuskan kembali ke istana.

Dalam perjalanan pulang, ia merasakan menginjak sebuah benda. Lalu Ia memungut benda tersebut yang ternyata adalah sebuah cermin dengan ornamen cantik. Putri Kira terheran mengapa ada cermin sebesar wajahnya di luar kamar. Setelah masuk ke dalam kamar, Kira mencermati wajahnya di depan cermin itu.

"Wahai cermin, bisakah kau merubah wajahku menjadi cantik seperti gadis lainnya?".

Tiba-tiba muncullah seorang peri cantik dari balik cermin. Gaunnya putih panjang, rambut pirang, dan memakai mahkota berlian. Ia tersenyum sambil melihat wajah Putri Kira.

"Tuan putri, tahukah kau? Bahwa kau adalah gadis paling cantik di seluruh negeri ini. Kau memiliki hati yang mulia, dan sering menolong orang yang kesusahan. Sebentar lagi kau akan menerima hadiah dariku."

Berkat kesabaran Putri Kira, malam itu juga wajahnya berubah menjadi cantik jelita. Ia pun semakin dikagumi oleh penduduk seluruh kerajaan.

3. Dongeng Putri Anjani

Cerita ini mengutip dari buku 33 Cerita Rakyat Menakjubkan oleh S. Tary dan Retno W.

Ada seorang putri raja yang cantik bernama Anjani. Tidak seperti putri raja pada umumnya, ia sangat senang pergi ke hutan untuk berburu binatang atau sekadar berjalan-jalan.

Anjani pandai memanah dan tidak pernah memedulikan perintah permaisuri untuk memanjakan tubuhnya, seperti menggunakan lulur, masker, dan sejenisnya. Ia memang tidak menyukai hal-hal semacam itu.

Suatu hari, Putri Anjani menolak seorang pangeran dari negeri seberang yang dijodohkan dengannya.

"Saya tidak menyukai pangeran itu, Ayah. Saya ingin mencari sendiri calon suami saya," ujarnya.

Raja tidak berkutik mendengar penolakan putrinya. "Baiklah! Ayah mengizinkanmu pergi mencari calon suamimu," katanya.

Berangkatlah Putri Anjani. Ia berkuda melewati gunung, bukit, dan berbagai desa. Namun, belum juga ia menemukan seorang lelaki yang membuatnya jatuh cinta.

Hingga suatu hari, tibalah ia di sebuah hutan. Timbul keinginan Putri Anjani untuk berburu binatang dan berjalan-jalan di dalam hutan. Ia memacu kudanya ke dalam hutan dan melupakan tujuan semula.

Di atas bukit, terbentang padang rumput yang luas. Putri Anjani menambatkan kudanya di sebuah pohon dan mempersiapkan panahnya. Dengan gesit, ia membidik seekor kijang yang sedang makan rumput. Namun tiba-tiba, seseorang menampar tangannya dari samping.

"Hentikan perbuatan jahatmu itu!" seru seorang pemuda.

Putri Anjani terkejut dan menoleh. Seorang pemuda desa menatapnya dengan marah. Putri Anjani pun membalas dengan nada tinggi.

"Hei, pemuda desa! Apa hakmu melarangku? Apa kamu tidak tahu siapa aku?" katanya sombong.

"Aku mengenalmu sebagai orang yang sombong!" jawab pemuda itu. "Engkau tidak kasihan membunuh binatang-binatang tak berdosa hanya demi kesenanganmu?".

"Lihatlah aku, pemuda desa! Aku Putri Anjani dari kerajaan!" sahutnya.

Pemuda desa itu tertawa, "Siapa yang peduli?".

Kemarahan Putri Anjani meledak. Mereka pun bertengkar hingga berkelahi. Pertarungan berlangsung seimbang karena mereka sama-sama kuat. Namun saat senja berganti malam, tiba-tiba tubuh Putri Anjani terangkat oleh awan hitam dan menghilang. Tinggallah suara ringkik kudanya yang masih tertambat di pohon.

Pemuda desa segera tahu bahwa itu perbuatan seorang nenek sihir yang tinggal di hutan. Ia pun mengejarnya ke dalam gua. Di sana, Putri Anjani sudah diikat dan siap dimasukkan ke dalam kuali. Melihat pemuda itu, Putri Anjani memberi isyarat minta tolong.

"Aku akan menolongmu, asal kamu berjanji tidak akan membunuh binatang untuk bersenang-senang dan tidak bersikap sombong lagi," kata pemuda desa.

Putri Anjani menyetujui syarat itu. Setelah mengelabui nenek sihir di pintu gua, pemuda desa berhasil membebaskannya dan mereka segera lari. Dari kejauhan terdengar teriakan nenek sihir:

"Hihihi... awas kalian! Akan kukejar!"

Mereka terus berlari, tetapi perjalanan menuju kota kerajaan masih sangat jauh. "Bawalah aku ke rumahmu," pinta Putri Anjani.

Pemuda desa pun mengiyakan. Minggu demi minggu, Putri Anjani tinggal di rumah pemuda desa bersama ibu sang pemuda. Hingga pada bulan berikutnya, Putri Anjani mengajak pemuda desa ke kerajaan.

Ia ingin memperkenalkannya kepada sang raja sebagai kekasih hati yang telah dipilihnya sendiri. Seorang pemuda desa sederhana yang membuat Putri Anjani belajar banyak tentang arti kehidupan.

4. Dongeng Putri Tani yang Bijaksana

Cerita ini menilik dari buku Grimm's Fairy Tales-The Peasant's Wise Daughter oleh R. Anning Bell. 

Alkisah, ada seorang petani miskin yang memiliki seorang anak perempuan yang sangat cerdas. Suatu hari, sang petani menemukan sebuah lesung emas di ladang tempat ia bekerja. Karena merasa bingung, ia pun membawa lesung emas itu kepada raja.

Raja melihat lesung emas itu dengan penuh kekaguman. Namun, ia berkata kepada si petani, "Kalau kau sudah membawa lesungnya, tentu juga ada alu emasnya. Bawakan padaku alu itu, maka kau akan mendapat hadiah besar."

Petani itu kembali ke rumah dengan hati gundah. Ia tidak tahu harus bagaimana, sebab memang hanya ada lesung tanpa alu. Melihat ayahnya kebingungan, putri petani itu berkata:

"Ayah, kembalilah kepada raja dan katakan padanya bahwa jika ia ingin alu emas, ia harus membuatnya sendiri dari lesung emas yang sudah ada."

Sang petani mengikuti nasihat putrinya. Mendengar jawaban itu, raja terkejut dan bertanya heran, "Siapa yang mengajarimu menjawab seperti itu?".

"Anak perempuanku, Paduka," jawab si petani dengan jujur.

Raja lalu memerintahkan agar putri petani dibawa menghadap. Sang raja ingin menguji kebijaksanaannya dengan teka-teki. Ia berkata kepada gadis itu,

"Datanglah ke istana besok, tapi ingatlah syaratku: kau harus datang kepadaku tidak berjalan, tidak berkendara, tidak berpakaian, tidak telanjang, tidak di dalam rumah, dan tidak di luar rumah."

Putri tani itu merenung, namun ia tetap tenang. Keesokan harinya, ia datang dengan cerdik. Ia mengenakan jaring ikan sebagai pakaian, jadi ia tidak telanjang namun juga tidak berpakaian.

Ia menaiki seekor keledai, tetapi hanya satu kaki yang menyentuh tanah sehingga ia tidak sepenuhnya berjalan maupun berkendara. Ia datang ke gerbang istana sambil berdiri di ambang pintu, sehingga tidak benar-benar berada di dalam atau di luar rumah.

Raja terkesan dengan kecerdikan putri itu. Ia pun berkata, "Engkau bijaksana melebihi siapapun di negeri ini. Kau pantas menjadi pendampingku." Akhirnya, sang raja menikahi putri tani tersebut dan menjadikannya permaisuri.

Namun, sebelum pernikahan, raja memberi satu syarat: "Jika kau pernah ikut campur dalam urusan kerajaan tanpa izinku, maka kau akan dikembalikan ke rumah ayahmu."

Bertahun-tahun mereka hidup bahagia hingga suatu hari terjadi perselisihan antara dua petani tentang seekor kuda. Salah satu petani mengaku kuda itu miliknya, sementara yang lain bersikeras bahwa kuda itu lahir di rumahnya. Raja memutuskan perkara itu dengan terburu-buru tanpa keadilan.

Permaisuri yang bijaksana itu diam-diam memberi nasihat kepada petani yang dirugikan tentang cara membuktikan kepemilikan kuda. Ia menyarankan sebuah siasat cerdik agar kebenaran terungkap. Ketika raja mengetahui bahwa istrinya ikut campur, ia murka dan mengingat janjinya.

Namun, karena masih menyayanginya, raja memperbolehkannya kembali ke rumah ayahnya, tapi hanya dengan satu barang yang paling berharga baginya. Dengan licik namun lembut, permaisuri meminta izin membawa raja sendiri sebagai barang paling berharga. Maka ia membawa raja ke rumah ayahnya.

Raja akhirnya menyadari kebijaksanaan sekaligus cinta sang istri. Ia pun mengampuninya, membawanya kembali ke istana, dan sejak saat itu selalu mendengarkan nasihatnya dalam mengatur kerajaan.

5. Dongeng Tini dan Peri Baik

Cerita ini melansir dari buku 101 Dongeng Seru Sebelum Bobok karya Fitri Haryani Nasution

Tini adalah seorang yatim piatu. Ia diasuh oleh ibu tirinya dan tinggal bersama kedua saudara tirinya. Mereka selalu menyuruh Tini melakukan semua pekerjaan rumah. Bahkan, mereka tidak pernah memberinya baju yang layak. Meski sering diperlakukan tidak adil, Tini tidak pernah membalas dendam. Ia tetap berbuat baik dan menyayangi mereka.

Suatu hari, kerajaan mengadakan pesta besar. Semua orang diundang untuk merayakan tahun baru sekaligus pesta panen yang melimpah. Tini sebenarnya ingin ikut, namun ibu tirinya melarang dengan alasan ia tidak memiliki baju yang bagus. Sang ibu justru menyuruh Tini untuk menjaga rumah. Tini pun merasa sedih dan menangis di kamarnya.

"Jangan menangis, Tini." Tini terkejut mendengar suara itu, padahal ia hanya seorang diri. "Siapa itu?" tanyanya sambil melihat sekeliling, namun tidak ada siapa pun.

"Aku adalah Ibu Peri. Aku datang untuk membantumu. Lihatlah, aku ada di atas mejamu," ucap suara itu lagi. Tini pun menoleh ke meja. Benar saja, ada seorang peri kecil bersayap biru yang tersenyum kepadanya.

"Aku tidak ingin melihatmu bersedih. Kau ingin pergi ke pesta tahun baru, bukan?" tanya Ibu Peri. Wajah Tini tertunduk.

"Tapi ibuku tidak mengizinkan aku pergi. Aku harus menjaga rumah, dan aku juga tidak punya baju yang indah," ucap Tini. 

"Jangan khawatir, aku yang akan menjaga rumahmu. Aku juga akan memberimu gaun yang cantik," ucap Ibu Peri sambil mengayunkan tongkatnya.

Seketika, baju Tini yang lusuh berubah menjadi gaun yang sangat indah. Tini tersenyum bahagia dan berterima kasih.

"Pergilah ke pesta. Ingat, kau harus berdansa dengan orang yang pertama kali mengajakmu, seburuk apa pun rupanya," pesan Ibu Peri. Tini mengangguk tanda mengerti.

Sesampainya di istana, semua orang terpukau melihat Tini. Bahkan ibu dan saudara tirinya tidak mengenalinya. Tiba-tiba, seorang lelaki buruk rupa menghampiri Tini dan mengajaknya berdansa. Lelaki itu berbulu di seluruh tubuhnya hingga terlihat menyerupai beruang.

Tanpa ragu, Tini menerima ajakannya. Mereka pun berdansa bersama, membuat semua orang terheran-heran. "Siapakah kau, putri cantik berhati baik?" tanya lelaki itu.

"Namaku Tini. Aku bukan putri, aku hanya seorang yatim piatu yang tinggal bersama ibu dan saudara tiriku di desa. Ibu Peri yang membantuku bisa datang ke sini," jawab Tini jujur.

Lelaki itu terkesima. Mereka terus berdansa hingga jam menunjukkan pukul dua belas malam. Saat itu, sebuah keajaiban terjadi. Tubuh lelaki buruk rupa itu berubah menjadi seorang pangeran tampan. Semua orang di istana terkejut, begitu pula Tini.

"Aku adalah pangeran yang menyamar menjadi sosok buruk rupa. Namaku Pangeran Steven. Aku sedang mencari seorang pendamping hidup. Sebelumnya, tidak ada seorang pun yang mau menerima ajakanku berdansa. Hanya engkau yang mau. Kebaikan hatimu, kerendahan hatimu, dan kejujuranmu membuatku terpesona. Maukah kau tinggal bersamaku di istana ini?" tanya Pangeran Steven.

Sejak hari itu, kehidupan Tini berubah. Ia bahagia tinggal di istana bersama Pangeran Steven. Tini pun memaafkan ibu dan kedua saudara tirinya atas perlakuan buruk mereka. Bahkan, ia mengizinkan mereka tinggal di istana bersamanya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Catat, Bun! Ini 7 Tips Mudah Mengajarkan Anak TK Menulis

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kompaknya Keluarga Dewi Lestari Turut Rayakan Ultah Mantan Suami Marcel Siahaan Bersama Anak-anak

Mom's Life Amira Salsabila

Meletakkan Kasur Langsung di Lantai Ternyata Berbahaya, Ini 5 Risikonya

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Cantik Shakara, Putri Aden Bajaj yang Mulai Beranjak ABG

Parenting Nadhifa Fitrina

Ramai soal Ghosting Vs Closure dalam Hubungan, Mana Lebih Baik?

Mom's Life Arina Yulistara

5 Dongeng Kisah Putri Desa yang Mendidik dan Penuh Makna, Cocok untuk Dibacakan Sebelum Tidur

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Kompaknya Keluarga Dewi Lestari Turut Rayakan Ultah Mantan Suami Marcel Siahaan Bersama Anak-anak

5 Dongeng Kisah Putri Desa yang Mendidik dan Penuh Makna, Cocok untuk Dibacakan Sebelum Tidur

Ramai soal Ghosting Vs Closure dalam Hubungan, Mana Lebih Baik?

5 Potret Cantik Shakara, Putri Aden Bajaj yang Mulai Beranjak ABG

Waspada, Makanan 'Western Diet' Ternyata Bisa Merusak Ingatan Seseorang

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK