HaiBunda

PARENTING

Mengenal Karakteristik Anak Pertama yang Kerap Dituntut Selalu Sempurna

Kinan   |   HaiBunda

Selasa, 14 Oct 2025 21:50 WIB
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/ake1150sb
Jakarta -

Dalam pengasuhan sehari-hari maupun secara akademik, tanpa sadar orang tua kerap menuntut dan memberi ekspektasi tinggi terhadap anak pertama. Hal ini pun bisa membentuk karakteristik anak di masa depan.

Arahan yang dibentuk oleh orang tua ini pun bisa memberi dampak, baik positif maupun negatif.

"Anak sulung sering kali suka memimpin dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi," ujar Kevin Leman, PhD, penulis The Birth Order Book: Why You Are the Way You Are, dikutip dari Parents.


Selain itu, orang dewasa biasanya memperlakukan anak pertamanya dengan lebih serius, yang kemudian meningkatkan rasa percaya diri mereka. 

Jadi, ketika orang tua sangat memuji setiap 'pertama kali' yang dilakukan anak sulung, hal itu memotivasi mereka untuk terus berprestasi.

Tentang sindrom anak sulung

Ada kondisi yang dikenal sebagai oldest child syndrome atau juga firstborn syndrome, yang mengacu pada bagaimana posisi sebagai anak pertama dalam keluarga dapat membentuk identitas seseorang.

Ya, urutan kelahiran telah lama dianggap sebagai salah satu faktor utama yang memengaruhi kepribadian dan perkembangan anak. Bahkan ini juga memengaruhi bagaimana pola asuh yang diterapkan orang tua.

Secara khusus, anak sulung biasanya digambarkan sebagai pribadi yang bertanggung jawab dan memiliki peran kepemimpinan, baik dalam keluarga maupun kehidupan sendiri.

Menjadi anak tertua memang memiliki keuntungan, tetapi juga bisa menjadi beban. Terutama jika orang tua kerap menuntut anak untuk selalu sempurna.

"Saya mendefinisikan sindrom anak sulung sebagai tekanan yang dirasakan anak tertua untuk memenuhi ekspektasi tinggi yang diberikan kepada mereka. Ini juga mencakup stres yang muncul karena merasa harus menjadi panutan sempurna bagi adik-adiknya," jelas konselor klinis, Nicholette Leanza, LPCC-S, dikutip dari Very Well Mind. 

Karakteristik anak sulung

Menurut psikolog Brandy Smith, PhD, beberapa karakteristik umum anak sulung antara lain:

  • Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi (tak hanya terhadap keluarga, namun juga pada lingkup luas lainnya)
  • Terus berusaha mencapai kesempurnaan
  • Merasa terdorong untuk memenuhi harapan orang lain, terutama orang tua
  • Lebih tertarik pada peran kepemimpinan
  • Biasanya dikenal sebagai anak penurut dan berperilaku baik
  • Ambisius dan berprestasi tinggi
  • Berjiwa kompetitif dan kurang sabar
  • Menunjukkan kemandirian
  • Lebih serius terhadap hal-hal tertentu
  • Patuh pada aturan
  • Bertanggung jawab
  • Perfeksionis
  • Percaya diri terhadap kemampuannya
  • Menjunjung tinggi tradisi dan nilai keluarga

Meskipun sifat seperti perfeksionis, ambisius, dan keras kepala sering dikaitkan dengan anak sulung, Leanza menekankan bahwa tidak semua anak sulung memiliki sifat tersebut.

"Selain itu, banyak anak sulung merasa terbebani oleh ekspektasi besar yang dibebankan kepada mereka," imbuhnya.

Dampak sindrom anak sulung terhadap perkembangan

Banyak teori tentang perkembangan anak sulung didasarkan pada gagasan bahwa mereka biasanya menerima perhatian penuh dari orang tua pada masa awal kehidupan. 

Hal ini bisa membuat mereka lebih cepat mencapai tonggak perkembangan, terutama dalam hal kecerdasan dan prestasi akademik.

"Sebagai contoh, mereka bisa jadi lebih cepat dewasa karena harus memikul lebih banyak tanggung jawab di rumah. Bahkan tak jarang anak sulung menjadi 'orang tua kedua' bagi adik-adiknya," tutur Leanza.

Berikut temuan dari berbagai penelitian:

  1. Studi dalam jurnal Frontiers in Psychology menunjukkan bahwa anak pertama memiliki keunggulan dalam perkembangan kognitif sekitar usia 4 tahun, termasuk kemampuan verbal, persepsi, dan keterampilan berhitung.
  2. Disebutkan juga bahwa anak sulung sedikit lebih unggul dalam keterampilan membaca dan literasi dini.
  3. Selain itu, menjadi anak tertua juga dapat memengaruhi perkembangan emosional dan pembentukan jati diri.

Adakah dampaknya terhadap kesehatan mental?

Ilustrasi/Foto: Getty Images/S_Kazeo

Menurut Smith, selain memengaruhi kepribadian, posisi sebagai anak pertama juga dapat berdampak pada kesehatan mental.

"Jika tanggung jawab yang diberikan terlalu besar, anak sulung bisa merasa masa kecilnya hilang karena harus menjalankan peran sebagai anak tertua," jelasnya.

Jika keluarga tidak memiliki batasan yang sehat, hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada anak sulung di kemudian hari.

Batasan yang tidak sehat juga bisa memengaruhi hubungan pribadi, terutama jika anak sulung memiliki jarak usia yang jauh dengan adiknya dan memikul tanggung jawab besar.

Dalam kasus seperti itu, anak mungkin tumbuh dengan kecenderungan untuk selalu menjadi figur otoritas dalam hubungan, yang bisa menimbulkan konflik di masa dewasa.

Tips pengasuhan anak sulung

Karakter anak sulung kerap berkaitan dengan peran kepemimpinan dan tanggung jawab, sehingga Bunda dapat membantu mereka menyeimbangkan hidup dengan tips berikut: 

1. Turunkan ekspektasi

Orang tua sering melihat anak sulung sebagai panutan bagi adik-adiknya, yang bisa menjadi tekanan besar. Tuntutan untuk menjadi sempurna juga kerap membuat anak sulung stres.

"Perhatikan tanda-tanda stres pada anak. Hindari juga penggunaan kata 'seharusnya' saat bicara dengan anak tertua. Misalnya seperti 'seharusnya kan kamu sudah tahu'," ujar T. Berry Brazelton, MD, co-author dari Touchpoints 3 to 6: Your Child's Emotional and Behavioral Development, dikutip dari Medical News Today. 

2. Berikan bantuan dan perhatian

Jika anak sulung diberi tanggung jawab lebih, berikan juga bantuan, perhatian, bahkan jika perlu hak istimewa. Termasuk jam tidur yang lebih malam.

3. Kurangi beban tanggung jawab

Menurut Brazelton, orang tua sering tanpa sadar memberi terlalu banyak tanggung jawab pada anak pertama. 

Sebagai contoh, anak tertua mencoba membantu membawa mainan bayi yang rewel atau mengambilkan popok, ini boleh saja tapi jangan selalu mengharapkan bantuan mereka setiap waktu dalam pengasuhan adik.

Dikhawatirkan hal ini bisa mengurangi waktu bermain anak, bahkan membuat mereka merasa iri karena kehadiran adiknya. Jika perlu Bunda dapat berkonsultasi dengan tenaga profesional terkait karakteristik anak pertama dan cara mengasuhnya yang tepat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Bunda Wajib Tahu! 5 Tanda Bayi Siap MPASI & Tips Awal Mengenalkannya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Terpopuler: Potret Susan Sameh Ikut Suami di Jerman

Mom's Life Amira Salsabila

13 Idol K-Pop Perempuan yang Merupakan Anak Tunggal, Sana TWICE hingga Jennie BLACKPINK

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Chelsea Olivia dan Glenn Alinskie Liburan ke Italia, Kunjungi Tempat Bersejarah

Mom's Life Amira Salsabila

Akur Pasca Cerai, Ini 5 Potret Masayu & Lembu Wiworo Bersama Anak Ikut Maraton di Australia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Diet Rendah Sodium ala Song Hye Kyo, Rahasia Bentuk Tubuh Ideal di Usia 40-an

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Tren Toasted Makeup, Wajah Glowing dengan Riasan Warna Hangat

13 Idol K-Pop Perempuan yang Merupakan Anak Tunggal, Sana TWICE hingga Jennie BLACKPINK

Terpopuler: Potret Susan Sameh Ikut Suami di Jerman

5 Potret Chelsea Olivia dan Glenn Alinskie Liburan ke Italia, Kunjungi Tempat Bersejarah

4 Refleks Bayi Baru Lahir yang Perlu Diketahui Orang Tua

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK