Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tren Baru di Restoran, Menu Anak Makin Disukai Orang Dewasa

Kinan   |   HaiBunda

Sabtu, 08 Nov 2025 19:00 WIB

Menu makanan anak
Ilustrasi makanan anak/Foto: Getty Images/staticnak1983
Daftar Isi
Jakarta -

Ketika sedang makan di restoran, pernahkah Bunda melihat dan membandingkan menu anak yang ada? Kini ada tren baru di restoran, di mana justru menu anak semakin diminati oleh orang dewasa.

Salah satu alasan fenomena ini muncul diyakini karena faktor ekonomi atau kenaikan harga. Hal ini membuat orang perlu mencari cara untuk tetap bisa makan hidangan restoran, dengan lebih hemat.

Selain itu, porsi menu anak juga lebih sedikit, sehingga dapat membantu bagi orang dewasa yang sedang membatasi porsi makan dan asupan kalori.

Menurut pandangan para ahli, tren ini juga menunjukkan bagaimana perilaku konsumen berubah di tengah tekanan ekonomi dan gaya hidup modern. 

Apa kata pakar tentang tren ini?

Dikutip dari The Food Institute, rangkuman dari beberapa data dari indeks harga konsumen terbaru di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kini makan di restoran menjadi jauh lebih mahal. Data-data tersebut memperlihatkan ada kenaikan harga sebesar 3,9 persen selama 12 bulan terakhir.

Sebagian konsumen memilih untuk tidak makan di luar dan lebih sering memasak di rumah, tetapi sebagian lainnya menggunakan strategi berbeda untuk mengimbangi kenaikan biaya tersebut.

Dalam survei terbaru yang dilakukan oleh sebuah perusahaan teknologi bisnis di AS, sebanyak 44 persen dari responden mengatakan bahwa mereka kini sering memesan menu anak saat makan di restoran.

Pakar riset komunikasi, Leith Steel mengatakan bahwa ada dua faktor utama yang memengaruhi tren ini:

Inflasi

Menu anak-anak memiliki harga yang lebih rendah dibandingkan menu orang dewasa. Kondisi ini membuat menu anak menjadi pilihan alternatif yang menguntungkan di tengah kondisi kenaikan ekonomi.

Faktor kesehatan

Selain itu, menu anak-anak juga memiliki menawarkan porsi yang lebih kecil. Hal ini berarti menu anak lebih sedikit kalori, dan bisa menjadi pilihan untuk orang dewasa yang sedang membatasi asupan makanan. 

"Kami memperkirakan akan ada lebih banyak tempat makan yang menawarkan pilihan porsi kecil di menu mereka," ungkap Steel. 

Ia juga memperkirakan restoran-restoran akan mulai menawarkan lebih banyak hidangan dalam dua ukuran, yakni kecil dan besar. Tujuannya lagi-lagi untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin bervariasi.

Faktor nostalgia turut berperan dalam tren ini

Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, pakar strategi pemasaran Michael Della Penna juga menyebutkan bahwa nostalgia turut menjadi alasan di balik tren ini.

"Ketika orang dewasa menghadapi inflasi, masalah ekonomi, dan stres dari kehidupan sehari-hari, mereka cenderung akan mencari kenyamanan dari hal-hal yang familiar. Salah satunya dari menu nostalgia di restoran," ungkap Penna.

Sebagian restoran memilih untuk mengadakan kembali menu populer yang sudah lampau, dengan seperti menu camilan dengan harga lebih ekonomis. 

Konsumen pun kini mulai lebih sering menyesuaikan kebiasaan makan sebagai respons terhadap tekanan dan ketidakpastian ekonomi. Termasuk memilih untuk sharing makanan daripada memesan sendiri, serta memesan porsi yang lebih kecil.

Apa yang bisa dipelajari anak dari tren ini?

Meski tampak biasa, memilih menu makanan juga bisa menjadi pelajaran bagi anak terutama yang berkaitan dengan kebiasaan makan dan nutrisi, Bunda.

Dari tren menu anak ini, orang tua bisa menunjukkan pentingnya mengenali porsi makan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, bukan sekadar mengikuti keinginan saja.

Sejak dini, anak perlu belajar mengenali rasa kenyang dan tidak makan berlebihan. Dengan begitu, anak-anak dapat tumbuh dengan pola makan yang lebih sehat dan seimbang.

Di sisi lain, tren ini juga memberi pesan bahwa menjaga kesehatan dan mengatur pengeluaran bisa dilakukan tanpa kehilangan momen kebersamaan keluarga. 

Pastikan tetap memperhatikan nutrisi menu anak

Dikutip dari Raising Children, makan di restoran tetap perlu memperhatikan banyak hal, termasuk pilihan menu dan nutrisinya. Pastikan untuk memilih menu akan bergizi seimbang, dengan tambahan sayuran, buah, dan protein yang berkualitas.

Ingat, porsi kecil memang membantu mengontrol asupan kalori, tetapi kualitas bahan dan cara pengolahan juga tetap perlu diperhatikan. 

Sebagai contoh, pilih sayuran sebagai menu pendamping, sebisa mungkin bukan makanan yang digoreng. Sampaikan juga pesan untuk mengurangi jumlah garam yang digunakan untuk memasak, jika memungkinkan.

Itulah ulasan tentang serba-serbi tren baru di restoran yakni saat menu anak makin disukai orang dewasa. Apakah Bunda juga sering memesan menu anak saat makan di restoran?

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda