Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Mengajarkan 'Good Touch' dan 'Bad Touch' ke Anak

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Sabtu, 26 Aug 2017 08:11 WIB

Ada sentuhan baik dan nggak baik alias good touch dan bad touch. Keduanya, perlu kita ajarkan ke anak.
Mengajarkan bad touch dan good touch ke ana/ Foto: Hasan/ detikcom
Jakarta - Untuk menjaga tubuh anak dari hal-hal yang nggak diinginkan, misalnya pelecehan seksual atau bahkan bullying, salah satu upaya yang bisa kita lakukan adalah mengajarkan anak soal 'bad touch' dan 'good touch'. Kayak apa sih penjelasan yang dikasih ke anak?

Kalau good touch, Bun, adalah sentuhan yang baik dan boleh diterima anak. Di mana aja? Kata psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi, yaitu di kepala, tangan, dan kaki. Sentuhan yang dikasih pun berupa belaian tanda sayang nih. Kalau pipi gimana?

Ratih bilang, kalau disentuh karena rasa sayang kita ke anak atau agak gemas, nggak apa-apa, Bun. Atau, misalkan anak cipika cipiki alias cium pipi kiri dan kanan, boleh aja. Asal, itu dilakukan sama orang yang sudah dikenal misalnya anggota keluarga, atau teman orang tua, dengan catatan ada bunda dan ayah saat itu.

"Bad touch, sebenarnya lebih kepada kita kasih batasan ke anak kalau ada perilaku yang bikin kamu nggak nyaman, hindari. Termasuk kalau ada orang yang menyentuh area pribadi yaitu mulut, dada, bokong, dan alat kelamin, hindari juga," kata Ratih yang praktik di RaQQi Human Development and Learning Centre, waktu ngobrol sama HaiBunda.

Baca juga: Gemas! Saat Selebgram Anak Kirana Nyanyi Lagu 'Mengenal Sentuhan'

Ini artinya, anak udah punya batasan kalau sentuhan yang dilakukan orang lain ini udah nggak oke, nih Bun. Bahkan, ketika anak ditarik-tarik paksa, sampai dia kesakitan, kata Ratih itu udah termasuk bad touch lho. Jadi, kita para orang tua ngasih indikator ke anak apa perilaku yang bisa dihindari ketika anak ada di situasi mengancam. Salah satunya, supaya anak nggak mengalami pelecehan seksual.

Soalnya, Bun. Ratih bilang anak kadang nggak ngeh kalau itu sesuatu yang buruk kecuali sering dia alami. Misalnya, biarpun good touch tapi dilakukan di area pribadi anak kan udah jadi bad touch ya, Bun?

"Makanya kita perlu ajari anak lebih aware. Kalau ada yang sentuh-sentuh anak tahu. Kita perlu sering ngajarin dan kalau soal orang asing, kita bilang nggak apa-apa berinteraksi sama orang asing asal ada ayah sama bunda di sana. Nanti kalau ada teman ayah sama bundanya, dia nggak mau negur, ditanya nggak mau jawab lagi," kata Ratih.

Mengajari good touch dan bad touch juga bisa kita lakukan ketika merespons anak lho, Bun. Misalnya nih, kita gemas banget sama anak. Bisa kita bilang 'Bunda gemas banget sama kamu, boleh ya dicubit sedikit aja pipinya'. Atau, dibelai pipinya si kecil yang menurut kita chubby banget dan bikin gemas.

"Jangan sampai yang lebay, terus diciumin gimana gitu, apalagi dipukul pantatnya. Memang sih gemes ya. Tapi, itu menunjukkan bahwa boleh ya melakukan itu. Jadi kalau orang lain melakukan itu, anak berpikir nggak kenapa-kenapa nih. Ingat, childreen see, children do," pungkas Ratih.

Baca juga: Yuk! Lakukan Hal Ini Bun, Agar Anak Nyaman Meski Punya Alergi (rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda