Jakarta -
Umumnya anak-anak happy banget kalau dikasih
mainan baru nih, Bun. Cuma ada kalanya anak justru menyilangkan tangan di dada saat dikasih mainan baru. Kadang pertanyaan 'apa anak nggak suka dengan mainan itu' pun terbesit di pikiran.
Saya pernah mengalaminya ketika keponakan saya ulang tahun. Kala itu, saya membelikan keponakan yang berumur 4 tahun mainan bis besar. Pas kertas kado dibuka, keponakan saya ini nggak langsung excited gitu, Bun. Dia diam terus malah menyilangkan tangannya di dada. Waduh, sedih deh saya karena saya pikir keponakan saya nggak suka dengan mainan itu. Tapi beberapa hari setelahnya, pas saya main ke rumah kakak saya ternyata si keponakan lagi memainkan bis itu. Wah senang deh hati ini. He-he-he.
Mungkin Bunda juga punya pertanyaan serupa kayak saya ketika anak tampaknya nggak semangat memainkan mainan baru yang kita beri. Terlebih dia malah menyilangkan tangan di dada. Nah, kalau kata pakar bahasa tubuh Patti Wood, Bun, anak menyilangkan tangan di dada saat diberi mainan baru nggak melulu berarti dia nggak tertarik dengan
mainan itu. Tapi, bisa jadi anak merasa khawatir.
Kok khawatir? Ya, kata Patti sebetulnya ketika satu tangan disilangkan di dada bisa ada lebih dari 67 interpretasinya. Tapi untuk anak balita, bahasa tubuh kayak gini umumnya menunjukkan kalau dia merasa nggak nyaman. Contohnya, ketika anak dibelikan kuda-kudaan baru, kalau bisa mungkin dia akan bilang dia nggak ingin kuda-kudaan yang nggak familiar buat dia itu berada di dekatnya.
"Tapi anak bisa melindungi dirinya dengan menyilangkan tangannya sebagai bentuk perlindungan diri. Anak balita lagi senang-senangnya mengeksplor hal baru. Jadi, ketika dia kelihatan nggak tertarik pada sesuatu, dia bisa saja hanya sedang mengumpulkan keberanian untuk kontak dengan benda itu," kata Patti dikutip dari Parents.
Terus apa yang baiknya kita lakukan ketika anak bersikap begitu pas diberi mainan baru? Patti menyarankan, coba singkirkan dulu mainan tersebut. Beberapa waktu kemudian, ketika anak udah rileks kita bisa mengajaknya memainkan mainan itu bersama. Ingat, dalam melakukan ini tunjukkan juga bahasa tubuh kita yang menunjukkan kita pun menyukai mainan itu ya.
"Kita bisa memainkan mainan itu dengan senang hati dan katakan ke anak kalau main mainan itu menyenangkan lho. Tapi, jangan paksa anak untuk mau memainkannya karena itu justru membuat mereka semakin takut dan bukan nggak mungkin anak bakal tantrum," tutur Patti.
Nggak perlu kita sedih dan merasa mainan pemberian kita ditolak anak. Soalnya, kata Patti ketika anak merasa aman dan penasaran dengan sesuatu termasuk
mainan, tanpa disuruh pun dia akan memainkan mainan itu kok.
(rdn)