Jakarta -
Di zaman sekarang, pemakaian gadget memang harus bijak, Bun. Apalagi sebagai orang tua, pemakaian
gadget berkaitan dengan pola asuh yang diterapkan untuk anak.
Esai Erika Christakis, 'The Dangers of Distracted Parenting' bisa jadi alarm nih untuk orang tua dalam memakai gadget. Dalam esainya Erika menulis tentang penurunan kualitas, kuantitas dan waktu secara bertahap yang kita habiskan bersama si kecil.
"Kita tampaknya menerapkan model pengasuhan terburuk, hadir secara fisik tapi tidak secara emosional. Dengan begitu nggak ada interaksi dengan anak," tulis Erika seperti dilansir The Star.
Bisa dibilang, gadget seperti cara halus namun berbahaya yang mungkin bisa mengubah cara anak dan orang tua berinteraksi. Gaya interaksi yang cuma menghadirkan fisik kata Erika bisa mengganggu sistem syarat emosi dengan ciri khas komunikasi responsif yang merupakan dasar dari sebagian besar pembelajaran manusia. Apalagi, kecanduan gadget bukan nggak mungkin juga dialami orang dewasa.
Misal, orang tua marah saat anak dianggap mengganggu ketika nge-gadget. Padahal, anak cuma ingin diperhatikan. Alhasil, anak ikut-ikutan kecanduan gadget karena kembali lagi, mereka akan mencontoh orang tuanya. Ya kan, Bun? Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa TV, meskipun hanya menyala bisa menghambat kreativitas anak-anak dan mengganggu konsentrasi serta fokus mereka.
"Parahnya hampir di setiap sisi kehidupan ada pengasuhan menggunakan
gadget. Bahkan saat makan masih ada yang memegang gadgetnya. Bisa dibayangkan bagaimana negatifnya interaksi orang tua dengan anak-anaknya," kata Dr Wendy Sue Swanson dari Seattle Children's Hospital dan penulis blog 'Seattle Mama Doc'.
Dikutip dari Time, adanya waktu bebas gadget di jam tertentu seperti saat makan atau jelang tidur penting banget. Dengan bebas gadget, interaksi orang tua dan anak benar-benar bisa berkualitas. Sebaliknya, saat orang tua sibuk main gadget, anak bertingkah dan dia dimarahi, anak bisa merasa buat orang tuanya gadget lebih penting daripada dirinya.
 Jangan sampai anak-anak sibuk dengan gadgetnya sendiri. Foto: GettyImages/Matthew Lloyd |
"Orang tua perlu membuka mata bahwa kita benar-benar perlu memikirkan bagaimana gadget tidak hanya mengalihkan perhatian kita tapi juga berpotensi mengubah siapa kita sebagai orang tua," kata Wendy.
Karena itu, menurut Wendy orang tua perlu menerapkan aturan tanpa
gadget pada waktu atau tempat tertentu di rumah. Aturan ini nggak hanya dapat meningkatkan hubungan anak dan orang tua, tetapi juga mengajarkan anak-anak cara berinteraksi dengan orang lain.
"Jika anak-anak tidak berinteraksi denga orang tuanya, mereka akan kehilangan role model," ujar Wendy. Hmm, sebagai orang tua pastinya kita nggak mau anak-anak jadi generasi yang saling mengirim pesan teks dengan orang yang duduk semeja dengannya kan, Bun?
(rdn)