Jakarta -
Stretch mark bisa dialami perempuan yang sedang hamil. Guratan di kulit ini bisa muncul di area perut, bokong, juga paha. Bisa nggak sih stretch mark saat hamil dicegah?
dr
Reisa Broto Asmoro bilang perawatan kulit yang tepat di pagi, siang, sore, dan malam bisa membantu mencegah stretch mark. "Kalau cukup memberikan kelembapan di kulitnya makanya bisa nggak pecah dan timbul stretch mark," ucap dr Reisa usai launching kampanye #Apajeniskulitbayimu oleh Mustela Indonesia di Harlequin Bistro, Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Selain perawatan kulit yang utama, dr
Reisa Broto Asmoro bilang ibu hamil harus makan makanan yang mengandung vitamin C, E, dan A. Ibu hamil juga harus minum cukup air untuk menjaga kelembapan kulitnya.
Kehadiran
stretch mark memang nggak lepas dari elastisitas kulit yang berbeda di tiap orang. dr Yuslam Edi Fidianto SpOG dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, menuturkan pada ibu yang punya kelenturan kulit rendah, jaringan kolagen yang menentukan elastisitas kulit, gampang pecah. Nah, ketika jaringan kolagen tipis dan mudah robek, ibu hamil bisa mengalami stretch mark.
"Sebaliknya, kalau jaringan kolagen Bunda tebal dan lentur, kulitnya bakal tetap bagus dan nggak timbul stretch mark. Stretch mark bisa diminimalkan dengan menjaga kulit tetap lembap sejak awal kehamilan. Caranya, bisa dengan mengoleskan losion atau minyak zaitun," tutur dr Yuslam.
Tapi gimana dong kalau upaya pencegahan stretch mark nggak membuahkan hasil? Jangan sedih, Bun. Ada kok krim yang bisa mengurangi warna stretch mark. "Lama-lama jadi pudar, warna garisnya nggak cokelat sekali, jadi agak keputih-putihan," ucap dr Yuslam.
Tapi misalkan stretch mark tetap terlihat, jangan sampai hal ini mengurangi rasa percaya diri kita ya, Bun. Sebab stretch mark ini jadi semacam 'stempel' bahwa di tubuh kita pernah bersemayam si kecil selama sembilan bulan hingga akhirnya dia lahir ke dunia.
(nwy)