Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kanker Darah pada Orang Tua Pasti Akan Menurun ke Anak?

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Kamis, 04 Oct 2018 14:04 WIB

Ketika orang tua kena kanker darah, apakah sudah pasti penyakit yang dialaminya akan menurun ke anak?
Kanker Darah pada Orang Tua Pasti Akan Menurun ke Anak?/ Foto: thinkstock
Jakarta -

Kanker termasuk kanker darah bisa dialami siapa saja. Nah, ketika orang tua kena kanker darah, apa sudah pasti kelak anak bakal kena kanker darah?

Konsultan Hematologi Parkway Cancer Centre (PCC) Singapura, Dr Colin Phipps Diong mengatakan banyak orang percaya kanker darah adalah sebuah penyakit turun-temurun, di mana kemungkinan terjangkit akan lebih besar jika orang tua seseorang juga mengidap kanker darah.

"Dengan pengecualian sejumlah kasus yang amat langka, kanker darah bukan penyakit warisan dan tidak akan diturunkan oleh pasien ke anak mereka," kata Colin dalam keterangan tertulisnya yang diterima HaiBunda.

Colin menjelaskan kelainan atau mutasi kromosom yang terdeteksi pada pasien kanker darah terjadi secara spontan dan tidak diwariskan orang tua. Beberapa faktor risiko yang sudah terbukti memicu kanker darah adalah paparan terhadap kemoterapi, radiasi, atau zat kimia tertentu yang digunakan di industri petrokimia seperti benzena.



Ilustrasi kanker darahIlustrasi kanker darah/ Foto: Thinkstock

Nah, sering banget kanker darah disebut dengan leukemia. Konsultan Senior Hematologi PPC, Dr Lim ZiYi mengatakan leukemia hanya salah satu tipe kanker darah dan bukan satu-satunya kanker darah itu sendiri. Kesalahpahaman ini muncul karena leukemia adalah tipe kanker darah yang paling banyak didengar. Selain leukemia, ada dua tipe kanker darah lainnya, yaitu limfoma (kanker kelenjar getah bening) dan myeloma.

"Secara umum, kanker darah merujuk pada tipe kanker yang mengganggu produksi dan fungsi sel darah. Pada kebanyakan kasus, sel abnormal atau kanker tumbuh tidak terkontrol sehingga mengganggu pembentukan sel darah sehat. Akibatnya, sel darah tidak bisa menjalankan fungsinya, seperti mencegah infeksi atau pendarahan," sambung Lim.

Ilustrasi kanker darahIlustrasi kanker darah/ Foto: thinkstock

Leukemia sendiri merupakan tipe kanker darah yang mengganggu fungsi sel darah putih, akibat pertumbuhan sel darah putih abnormal yang terlalu cepat. Sementara, limfoma memengaruhi kerja kelenjar getah bening dan sistem limfatik yang berfungsi mengurangi kelebihan cairan dalam tubuh dan memproduksi sel imun. Sedangkan, myeloma memengaruhi sumsum tulang dan dapat tumbuh di berbagai bagian tubuh yang memiliki sumsum tulang seperti tulang panggul dan tulang belakang.

Dikutip dari detikHealth, leukemia paling banyak ditemukan pada anak usia 2-6 tahun. Meskipun jenis kanker ini terbanyak ditemui pada anak dan orang tua di atas usia 50 tahun. Gejala leukemia antara lain demam dan mudah kena infeksi, anemia, nyeri tulang, kelenjar yang bengkak, serta mudah berdarah dan memar.

Gejala kanker darah lainnya berupa mimisan, perdarahan gusi, kesulitan bernapas, kehilangan nafsu makan, berat badan rendah, sakit kepala, hati dan limpa membesar, keringat berlebihan pada malam hari dan munculnya bintik-bintik merah kecil pada kulit, yang dikenal sebagai petechiae.

(rdn/nwy)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda