Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Pembagian Waktu Makan untuk Si Kecil yang Aktif

Nabilla Nufianty Putri   |   HaiBunda

Jumat, 30 Nov 2018 11:07 WIB

Bunda harus mengatur pola makan si kecil. Misalnya dengan menerapkan jadwal 3 kali makan pokok dan 2 kali makan camilan dalam sehari.
Foto: shutterstock
Jakarta - Kebiasaan si kecil yang aktif bergerak memang membuat Bunda menjadi bangga. Namun perlu diperhatikan Bun, semakin aktif si kecil bergerak dan beraktivitas, jumlah kalori yang dibutuhkan akan semakin banyak. Head of Medical Kalbe Nutritionals, dr. Muliaman Mansyur, mengatakan kebutuhan energi, protein, karbohidrat, dan cairan si kecil juga akan berubah seiring meningkatnya aktivitas kesehariannya.


Pasalnya, gerak aktivitas yang lebih tinggi membuat tubuh anak lebih banyak membakar energi. Namun, memenuhi kebutuhan nutrisi anak aktif bukan cuma sekadar menambahkan porsi makan, tapi lebih ke jenis dan kualitas makanannya.

"Ditetapkan oleh Kemenkes RI lewat Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2013, inilah jumlah kebutuhan kalori anak setiap hari usia 1 - 3 tahun adalah 1.125 Kkal per hari, dan usia 4 - 6 tahun 1.600 Kkal per hari," ujar dr Muliaman kepada HaiBunda, Jumat (30/11/2018).

Menurut dr. Muliaman, Bunda harus mengatur pola makan si kecil. Misalnya dengan menerapkan jadwal tiga kali makan pokok dan dua kali makan camilan dalam sehari. Kemudian kurangi konsumsi junk food dan minuman tinggi gula.

"Jangan lupa untuk memasukkan beberapa jenis makanan berikut dalam menu makanan keluarga; buah dan sayuran segar, sereal dan roti gandum, produk susu, seperti susu murni, yogurt, keju rendah atau tanpa lemak, dan daging tanpa kulit dan lemak seperti ayam, kalkun, dan ikan," jelas dr. Muliaman.


Selama 30 menit pertama setelah si kecil selesai beraktivitas, berikan cairan yang banyak dan makanan untuk menggantikan energi yang dilepas tubuh. Bunda bisa memilih camilan ringan seperti biskuit, roti, atau susu cair. Dua jam setelahnya, berikan lagi makanan yang lebih berat untuk memulihkan kondisi tubuhnya, seperti nasi dengan lauk-pauk dan sayur ataupun roti lapis isi daging dan sayuran.

Ilustrasi gizi anakIlustrasi gizi anak Foto: shutterstock

Dalam waktu 24 jam setelah melakukan aktivitas berat, tubuh si kecil akan melakukan proses perbaikan sel-sel otot yang rusak serta mengisi kembali cadangan energi dan cairan yang telah terkuras habis. Maka penting untuk memastikan bahwa setelah melakukan aktivitas, Bunda memberikan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat, dan cairan dalam jumlah seimbang untuk si kecil.

Bunda bisa memberikan susu cair anak yang juga berfungsi mendukung proses belajar si kecil. Misalnya dengan Morinaga Chil*Go! yang mengandung nutrisi lengkap yang diproses secara higienis, dan dikemas secara praktis.

Susu cair anak ini juga bisa mendukung pertahanan tubuh ganda dan pencernaan sehat, karena mengandung serat pangan prebiotik inulin 1.700 mg. (mul/ega)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda